Feb 19, 2021
SGM Eksplore Pro-gress Maxx dengan Iron C, Inovasi Baru tuk Dukung Anak Generasi Maju
Sebagai seorang ibu, tentunya saya ingin anak saya tumbuh dan berkembang secara optimal. Ini bukan hanya cita-cita saya aja, tapi juga jadi cita-cita bangsa ini. Indonesia pun berharap bahwa nanti bisa menjadi negara maju pada usia ulang tahunnya ke 2045. Cita-cita ini tidak akan terwujud kalau kualitas anak-anak Indonesia, terutama yang balita, tidak baik.
Harapannya memang begitu. Sayangnya, untuk mencapai cita-cita itu, kita harus sama-sama melalui tantangan besar yang ada di depan mata. Apa itu? Anemia.
Apa hubungannya anemia dan pembentukan Generasi Emas? Ya ada dong. Anemia terjadi bila seseorang kekurangan zat besi. Sementara itu, zat besi adalah salah satu komponen penting yang membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Kebayang dong kalau anak kekurangan zat besi seperti apa?
Kita tahu bahwa pemenuhan zat besi pada anak nggak bisa dianggap sepele. Apalagi kalau kita betul-betul peduli dengan tumbuh kembang anak kita dan ingin mendukung Indonesia mewujudkan Generasi Emas di tahun 2045. Sayangnya, kita masih punya PR besar nih. Saat ini, sau dari tiga anak Indonesia yang berusia di bawah lima tahun tercatat mengalami anemia. Data ini merujuk dari data Riskedes tahun 2018.
Ngeri ya? So, mari kita belajar lagi dari para ahli untuk menemukan gimana sih solusinya?
Dampak Kekurangan Zat Besi Terhadap Tumbuh Kembang Anak dan Solusinya
Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klimos dan Presidenf Indonesia Nitritio Association (INA) menyampaikan bahwa anak butuh berbagai macam zat gizi untuk tumbuh kembangnya. Nutrisi yang menjadi highlight untuk tumbuh kembang anak adalah zat besi.
Apa sih zat besi ini? Kenapa dia bisa sepenting itu?
Zat besi merupakan unsur sel darah merah. Ketika kita kekurangan zat besi, maka sel darah merah kita akan jadi kecil dan berwarna pucat. Ini yang biasa orang sebut dengan anemia. Pada balita, anemia kurang zat besi bisa menyebabkan masalah jangka panjang dan pendek.
Akibat Jangka Pendek Anemia
- Perkembangan otak anak terhambat
- Risiko Diare dan Ispa meningkat
- Perkembangan motorik dan koordinasi terganggu
- Gangguan pola tidur
Akibat Jangka Panjang Anemia
Solusi untuk Mencegah Anemia Kurang Zat Besi
Akibat yang ditimbulkan dari anemia kekurangan zat besi pada balita memang ngeri-ngeri sedap. Tapi, bukan berarti tidak ada solusinya. Untuk menghindarkan anak dari anemia, kita perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya melalu berbagai bahan makanan yang kaya akan zat besi. Ini bisa dipenuni oleh daging merah, kacang-kacanban, ikan, hati, sereal yang diperkaya zat besi, bayam, biji wijen, tahu, kentang, brokoli, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, zat besi yang ada dalam makanan-makanan tersebut tidak serta merta langsung bisa diserap oleh tubuh. Ini karena tubuh hanya bisa menyerao zat besi dalam bentuk Fe2+ saja. Oleh karena itu, butuh nutrisi lain untuk membantu penyerapannya. Apa itu? Vitamin C.
Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi (Fe) dengan cara menguban Fe3+ menjadi Fe2+. Ini karena Vitamin C punya sistem kerja yang berlawanan dengan penghambat penyerapan Zat Besi, seperti fitat dan kalsium.
Jadi, selain memenuhi kebutuhan Zat Besi anak, kebutuhan Vitamin C-nya juga harus terpenuhi dengan baik. Ini bisa kita dukung dengan pemberian makanan yang banyak mengandung Vitamin C, seperti lemon, nanas, stroberi, kentang, bayam, pepaya, dan lain-lain.
Selain memenuhi kebutuhan nutrisi melalui makanan yang kaya Zat besi dan Vitamin C, kita juga bisa memberikan suplementasi Zat Besi pada anak. Untuk anak di atas 2 tahun, dosisnya 1mg/kgBB/hari yang diberikan 2x seminggu. Bukan hanya itu saja, kita juga bisa memberikan makanan terfortifikask yanb sudah diperkaya dengan Zat Besi dan Vitamin C.
Dampak Kekurangan Zat Besi terhadap Tumbuh Kembang Anak
Bicara tentang tumbuh kembang anak, ada 5 aspek yang perlu dipenuhi. Fisik-motorik, kognitif-bahasa, dan sosioemosional. Kelima aspek ini yang nantinya dapat menunjanh 5 potensi prestasi anak. Nah, supaya kelima aspek ini bisa berkembang secara optimal, si kecil butuh nutrisi yang lengkap dan stimulasi yang tepat. Nutrisi yang diperlukan antara lain Zat Besi dan Vitamin C.
Menurut Psikolog Aanak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si., Psi, dampak kekuranban zat besi bisa mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Contohnya, anak jadi lemas dan mudah lelah, kualitas tidur berkurang, sulit berkonsentrasi, daya tangkap rendah, mudah lupa, prestasi rendah, sulit mengendalikan emosi, mudah marah, minder, sulit bergaul, hingga masalah kesehatan mental.
Ngeri ya? Saya yakin, kita semua nggak kepingin ini terjadi ke anak-anak kita. Tentunya, kita ingin anak-anak kita bisa memiliki 5 potensi prestasi, yaitu tumbuh tinggi, mampu berpikir cepat, percaya diri, aktif bersosialisasi, dan tangguh. Kelimanya dikatakan berkembang jika semuanya berkembang bersama dan setara. Maksudnya, tidak ada potensi prestasi yang terlambat.
Supaya tidak ada potensi yang terhambat, kita bisa memberikan stimulasi kepada si kecil.
Stimulasi Agar Anak Tumbuh Tinggi
- Penuhi kebutuhan gizi, termasuk zat besi dan vitamin C
- Beri ruang aman untuk bergerak
- Perbanyak aktivitas fisik dan kreatiflah
- Libatkan dalam kegiatan rumah tangga
- Ajari aktivitas bantu diri
Stimulasi Agar Anak Berpikir Cepat
- Ajak ngobrol
- Bacakan buku
- Ajak mengamati lingkungan
- Ajari bicara
- Bermain teka-teki
Stimulasi Agar Anak Percaya Diri
- Buat relasi yang hangat antara orangtua dan anak
- Beri kesempatan memilih
- Beri pujian spesifik pada perilakunya
- Dorong untuk menghadapi kesulitan
- Kuranhi celaan dan marah berlebih
Stimulasi Agar Anak Aktif Bersosialisasi
- Rajin lakukan kontak mata
- Ajak si kecil mengobrol, gunakan bahasa utama
- Beri respon positif saat ia bergaul
- Ajari menebak emosi orang lain
- Lakukan roleplay
Stimulasi Agar Anak Tangguh
- Sabar dalam menunggu si kecil berproses
- Beri konsekuensi dari perbuatannya
- Tingkatkan target kemampuan secara bertahap dan beri apresiasi ketika mampu melaluinya
- Jadi contoh pribadi tangguh
- Ajari cara mengatasi stress
Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncrkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC
Melihat fakta ini, PT Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) yang memiliki misi untuk memberikan akses kemajuan bagi seluruh anak Indonesia berkomitmen untuk turut mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak agar cita-cita masa depan mereka dapat tercapai tanpa terkecuali.
Astrid Prasetyo, Marketing Manager SGM Eksplor, menyampaikan bahwa Sarihusada percaya kemajuan bangsa Indonesia di masa depan bergantung pada kualitas anak-anak masa kini. Terlebih, saat ini anak-anak Indonesia butuh bantuan dalam mengatasi tantangan kesehatan seperti kondisi kekurangan zat besi. Sarihusada melalui SGM Eksplor berinovasi dan meluncurkan formula terbaru SGM Eksplor, yaitu SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC. Peluncuran ini diselenggarakan pada Kamis, 18 Februari 2020. Sarihusada ingin membantu orang tua memenuhi kebutuhan zat besi serta nutrisi penting lainnya untuk anak dan menghindarkan mereka dari dampak jangka panjang kekurangan zat besi.
Formula SGM Eksplor Pro-gress Maxx diperkaya oleh IronC, sebuah kombinasi zat besi dan vitamin C dalam rasio molar yang telah disesuaikan untuk memberikan asupan zat besi kepada anak dan memastikan asupan tersebut dapat terserap dengan optimal. Selain IronC, SGM Eksplor Pro-gress Maxx juga dilengkapi oleh nutrisi penting lainnya seperti Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Tinggi Protein, Kalsium, Vitamin D, Serat Pangan, dan Zinc, dukung tumbuh kembang optimal anak Indonesia. Untuk info lebih lanjut mengenai SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC, silakan kunjungi situs bit.ly/sgmeksplorprogressmaxx.
Dukungan Edukasi dan Stimulasi dari SGM Eksplor
Setiap ibu tentu ingin anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang selalu aktif, mau belajar dan penuh rasa ingin tahu. Ini pula yang dirasakan oleh Alyssa Soebandono, Selebriti dan bunda xari dua orang anak. Sayangnya, kita semua dihadapkan pada situasi pandemik yang memberi tantangan baru yang tidak mudah bagi siapa saja. Anak yang tadinya bisa belajar dan bermain di luar rumah, kini semua berpindah hanya dari dalam rumah saja. Penyesuaian diri tentu harus dilakukan agar bisa terus bertahan dalam kondisi yang tidak menentu ini. Pastinya, agar anak-anak juga bisa terus mendapatkan stimulasi dengan baik. Pendampingan agar anak bisa fokus belajar di dalam rumah tentu harus senantiasa dilakukan. Bukan hanya untuk memastikan konsetrasi anak saja, tapi juga agar anak semangat belajar.
SGM Eksplor memahami bahwa selain nutrisi, edukasi dan stimulasi juga tidak kalah penting untuk mendukung anak menjadi Generasi Maju. Ini yang mendorong SGM Eksplor untuk memberikan akses edukasi untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, selain nutrisi. Dukungan ini diberikan melalui platform Sekolah Generasi Maju, Aplikasi Analisis Potensi Prestasi Anak Generasi Maju, dan Online Festival Generasi Maju.
Dengan berbagai dukungan ini, SGM Eksplor berharap bisa melanjutkan komitmennya untuk memastikan orangtua Indonesia mampu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya dan membantu mewujudkan Generasi Emas 2045. Melalui platform Sekolah Generasi Maju, orangtua dapat menemukan berbagai informasi dan tips stimulasi yang tepat untuk anak-anak. Kemudian, melalui Aplikasi Analisis Potensi Prestasi Anak Generasi Maju, orangtua dapat memantau tumbuh kembang anak dalam mencapai potensi prestasi melalui serangkaian pertanyaan. Keduanya dapat diakses dengan mudah dan gratis melalui situs generasimaju.co.id.
Selain kedua platform tadi, SGM Eksplore juga memberikan dukunhan melalui Online Festival Generasi Maju yang merupakan rangkaian acara yang akan membahas topik-topik mengenai tumbuh kembang anak bersama para ahli. Kegiatan ini akan dimulai pada April 2021 nanti. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi orangtua untuk mendukung anak-anak Indonesia menjadi Generasi Maju.
Subscribe to:
Posts (Atom)