Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Jan 30, 2023

Jaga Pencernaan Anak untuk Tumbuh Kembang yang Optimal

Kesehatan pencernaan anak


Orang tua mana sih yang nggak mau anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal? Akupun begitu. Topik ini juga selalu jadi perhatianku sejak hamil anak-anak dulu. Ini harus diapain sih biar tumbuh kembangnya optimal. 


Waktu hamil anak kedua, jujur, ada banget worry-nya. Kalau anak pertama kan aku bisa fokus urus dia. Misalnya aku ada kerjaan juga waktunya disesuiain sama waktunya dia. Begitu mau launching anak kedua pas kakaknya masih toddler dan lagi aktif-aktifnya, siapa sih yang nggak khawatir?


"Bisa nggak ya anak kedua dapat nutrisi dan stimulus yang minimal sama baiknya kaya kakaknya dulu?"


Ini sebetulnya gara-gara ayah mertuaku juga sih yang bilang kalau adik iparku tuh beda sama suami. Katanya sih karna ibu mertuaku nggak punya waktu sebanyak waktu handle suamikku waktu bayi dulu. Fokusnya udah kepecah sama banyak hal. Jadi yaaa gitu deh.


Nah, aku nggak mau kaya gitu.


1000 Hari Pertama Kehidupan


Kesehatan pencernaan anak


1000 hari pertama kehidupan itu dimulai dari awal kehamilan sampai anak berusia 2 tahun. Para pakar bilang kalau 1000 hari pertama kehidupan adalah point penting yang utama. Ini yang jadi kunci gimana sih nanti masa depan anak. Baik dari sisi fisik sampai ke kognitifnya. 


Belajar dari anak pertama dulu, banyak hal yang aku benahin sedari hamil anak kedua ini. Aku belajar lagi, benerin asupan nutrisi, sampai ke fisik dan mental pun aku perhatiin betul-betul. Itu semua karna ibu dan janinnya kan saling terkoneksi lahir batin ya. Apa yang dirasain ibu, dirasain janin juga. Apa yang dikonsumsi ibu, juga akan dikonsumsi janin. 


Awareness ini ternyata ngaruh ke segalanya. ASI-ku keluar waktu trimester ketiga, aku lebih siap dan legowo waktu melahirkan, moment meng-ASI-hi juga jadi jauh lebih mudah. Kaya semuanya gampang aja gitu. Meski demikian, aku sadar kalau aku baru masuk sepertiga jalan dari 1000 hari pertama kehidupan anak. Masih ada perjalanan lain yang perlu disiapkan.


Faktor Penting di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Kesehatan pencernaan anak


Ada beberapa hal yang masih jadi PR-ku untuk nemenin anak kedua ini. Ada faktor penting yang tentunya nggak boleh aku lewatin supaya tumbuh kembang anakku bisa optimal. Faktor penting ini adalah nutrisi, genetik dan mikrobiota usus.


Kalau faktor genetik, ini udah takdir Allah yang nggak bisa diubah. Kita tinggal ikhtiar untuk meminimalisir yang buruk dan maksimalkan yang baik. Kalau nutrisi, ini bisa diupayakan dari hamil, menyusui, sampai anak makan makanan padat sendiri. Faktor ketiga yang nggak kalah penting dan jarang orang ngeh soal ini adalah mikrobiota usus. 


"Emang apa sih mikrobiota usus ini?"


Ini adalah bakteri yang menempati usus. Ada banyak jenisnya. Ada bakteri, virus, archaea, eukaryo, dan lain sebagainya. Mikrobiota usus ini harus seimbang karna dia amat berpengaruh pada penyerapan nutrisi, metabolisme, sampai daya tahan tubuh anak.


Faktor Mikrobiota Usus di 1000 Hari Pertama 

Kesehatan pencernaan anak


Perkembangan mikrobiota usus ini ternyata dipengaruhi oleh kondisi pencernaan ibu selama hamil juga. Ibu hamil yang memiliki mikrobiota yang sehat, ini jadi hadiah perlindungan terbaik untuk anak di 1000 hari pertamanya. Sayangnya nih, nggak semua ibu hamil punya kandungan bakteri baik di dalam ususnya. Jadi, ini memang perlu diupayakan selama masa kehamilan.


Tidak hanya saat hamil saja. Prosesi persalinan juga mempengaruhi proses transfer bakteri baik ke bayi. Pada bayi dengan proses lahiran normal, dia akan mendapatkan transfer bakteri baik melalui vagina saat proses persalinan terjadi. Ini yang tidak didapatkan ketika bayi lahir Caesar. Bayi yang lahir Caesar atau tidak melewati vagina saat proses persalinan, dia punya bakteri baik yang jumlahnya masih sedikit. Ketidakseimbangan ini, parahnya bisa terjadi hingga 7 tahun.


Ini yang jadi kekhawatiranku juga. Di anak pertama, ini lumayan ngaruh. Anak jadi rentan alergi. Ini makin menjadi karena memang ada faktor genetik juga. Begitu lahir anak kedua dengan proses Caesar, hal yang sama berulang. Di hari keduanya, anakku mulai alergi lagi. Badannya merah-merah.


Aku kasih ASI, terus membaik. Nggak lama kemudian, keluar jerawat kecil-kecil. Setelah jerawat mereda, muncullah eczema. Hmmm.. sungguh PR. Aku mesti diet ketat protein yang memang jadi pemicu alergi. Ini agak kontradiktif juga. Satu sisi, aku butuh banyak protein untuk jaga produksi ASI dan mempercepat penyembuhan luka Caesar. Di sisi lain, anakku alergi. Asli, ini repot banget sih waktu itu.


Jaga Kesehatan Pencernaan Anak dengan Probiotik

Kesehatan pencernaan anak


Ini bukan kali pertama menghadapi anak alergi. Anak pertamaku dulu juga demikian. Sampai akhirnya, aku ngeh kalau salah satu cara agar dia nggak terlalu sensitif dengan alergi adalah dengan cara mengkonsumsi Probiotik. Apa itu probiotik? Apa bedanya dengan Prebiotik?


Baiklah, aku jabarin di sini ya.



Probiotik dan Prebiotik


Probiotik itu bakteri hidup yang diberikan dalam jumlah yang adekuat. Bakteri ini dapat memberikan efek kesehatan mikroflora saluran cerna (WHO 2002). Sedangkan Prebiotik, ini merupakan makanan probiotik yang tidak dapat dcerna oleh enzim pencernaan. Tapi, dia mampu memicu aktivitas dan pertumbuhan yang selektif terhadap bakteri penghuni kolon. Prebiotik ini pada umumnya adalah karbohidrat, contohnya oligosakarida atau fructooligosaccharide (FOS). Nah, gabungan antara Probiotik dan Prebiotik ini disebut sebagai Sinbiotik (Eubiotik). 



Manfaat Probiotik


Bakteri baik yang ada di usus itu bisa memberikan manfaat kesehatan dengan cara menstimulasi sistem imun, melawan toxin, alergen dan mikroorganisme berbahaya, dan membantu proses pencernaan. That's why, aku kasih Probiotik ke anakku dengan harapan, bukan hanya alerginya saja yang membaik, tapi imunnya juga bisa ikut meningkat dan pencernaannya juga ikut sehat. Kalau saluran cernanya sehat, makan juga jadi lebih enak kan.


Probiotik juga bisa digunakan supaya anak terhindar dari aneka rupa gangguan pencernaan. Seperti, diare , konstipasi (sembelit) , sakit perut , kembung , kolik pada bayi (tangisan berlebih) , gumoh pada bayi (regurgitasi). Kalau si kakak lagi alami salah satu dari yang di atas, aku juga pakai Probiotik untuk terapi penyembuhannya.



Memilih Probiotik 


Probiotik itu bukan obat ya. BPOM mengkategorikannya sebagai suplemen makanan. Ini banyak banget merk yang klaim kalau produknya mengandung probiotik. Sayangnya, nggak semuanya memenuhi standar WHO untuk disebut sebagai probiotik.


Syaratnya apa aja sih kalau menurut WHO?


• Berasal dari manusia

• Dapat tumbuh dan bertahan di mukosa saluran cerna

• Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu

• Menghasilkan zat antimikroba

• Mampu melawanmikroorganisme jahat (pathogen)

• Terdokumentasi penelitian klinis yang baik


Bakteri baik yang dikategorikan sebagai probiotik menurut WHO itu salah duanya ada Lactobacillus dan Bifidobacterium. 


Salah satu Probiotik yang memenuhi standar WHO dan sudah tersertifikasi BPOM adalah Interlac Drops.



Interlac Drops


Interlac Drops ini bisa dikonsumsi mulai dari bayi sampai anak usia 2 tahun. Cara konsumsinya mudah, tinggal tetesin aja ke mulut anak. Dosisnya 5 tetes per hari atau sesuai dengan anjuran dokter. Penggunaan Interlac ini dapat digunakan setiap hari dan jangka panjang karena dia bukan obat, melainkan suplemen. Dengan begitu, saluran cerna dan daya tahan tubuh jadi lebih terjaga. Oya, Interlac ini bisa dikonsumsi baik sebelum atau sesudah makan.


"Aman nggak sih?"


Yes, I know. Abis rame isu gagal ginjal akut misterius pada anak ini jadi worry kalau kasih suplemen atau obat dalam bentuk sirup. Tapi, tenang aja. Interlac drops ini mengandung bakteri baik Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan bukan tergolong

dalam sediaan sirup dan tidak menggunakan bahan pelarut seperti produk sirup pada umumnya yang berpotensi mengandung cemaran EG dan DEG. Selain itu, Interlac Drop juga sudah diperkuat dengan Surat Keterangan BPOM yang menyatakan Interlac bebas dari EG dan DEG dan cemaran berbahaya lainnya. Jadi, nggak perlu worry lagi deh.


Meskipun sudah dipastikan aman sama BPOM nih, kita masih tetap harus waspada dengan produk palsu yang beredar di luaran sana. Termasuk, ketika ingin membeli Interlac Drops. Pastikan belinya di Interbat Official Store di e-commerce kesayangan, atau secara offline di baby shop, viva health, watsons, guardian dan apotek terpercaya. Atau, bisa juga beli melalui https://linktr.ee/interlacprobiotics


Kesimpulan


Kesehatan pencernaan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pencernaan yang sehat, bukan hanya mampu menyerap nutrisi dengan baik, tapi juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh pada anak. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan pencernaan ini ya dengan konsumsi Interlac Probiotics yang sudah teruji klinis dan punya sertifikasi BPOM.