Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Aug 31, 2020

Arti Followers di Instagram bagi Seorang Blogger

follower

 

Ada fenomena menarik yang belakangan mulai muncul di kalangan Blogger. Fenomena ini mulai mencuat sejak sejumlah tawaran job untuk Blogger mensyaratkan jumlah follower di akun Instagram mereka. Dulu, syaratnya masih minimalis. Belakangan, makin banyak tawaran yang mensyaratkan jumlah follower minimal 10K. 

Ini wajar-wajar saja. Blogger yang punya akun Instagram 10K akan punya previlege untuk bisa share link artikel mereka di Instagram Story. Saya pribadi sudah lama menginginkannya. Beberapa upaya juga sudah saya lakukan. Mulai dari ikut follower loop, program optimasi instagram, hingga jadi sponsor giveaway. Semuanya pernah.

Dari sekian banyak yang pernah saya coba, ada hal menarik yang bisa saya simpulkan di sini. Apa itu? Kenaikan follower karena konten dan yang lain itu beda. Ketika follower saya naik secara organik, enggagement saya naik. Orang yang mau baca story saya meningkat. Jumlah like pun meningkat tanpa saya perlu capek-capek ikut program optimasi Instagram. 

Apa rasanya? Bagi saya yang memang suka menjadi pehatian khalayak ramai, ini menyenangkan. Ada kepuasan batin tersendiri.

"Wah, ternyata tulisan gue banyak yang baca."
"Wah, ternyata banyak yang suka konten gue."

Semacam itu yang ada di pikiran saya. Ini sebabnya, saya lumayan sedih kalau follower saya bertambah tapi ternyata pembaca konten-konten di Instagram saya masih segitu-gitu saja. Itu saya. Orang lain bisa jadi berbeda.

Kenaikan follower secara tidak organik tentu saja bisa memberikan impact di kemudian hari. Mereka yang memang tidak follow kita karena suka dengan konten kita, suatu hari pasti akan melakukan unfollow. Apalagi kalau konten yang kita tayangkan ternyata bikin mereka sakit mata. Unfollow itu wajar.

Bagaimana rasanya ketika di unfollow? Tentu saja sedih. Menaikkan follower di Instagram itu tidak mudah. Sudah begitu, ada yang unfollow pula. Itu lumayan mengiris kalbu.

Apakah kemudian saya cari orangnya dan ikut unfollow yang bersangkutan? Tidak. Sekarang saya sudah uninstall aplikasi untuk memantau jumlah follower. Buat saya, itu melelahkan. Waktu saya jadi terbuang di sini.

Tentu, tidak bagi sebagian orang. Saya pernah mendapat DM dari orang yang dulunya saya follow. Saya sendiri tidak ingat kenapa saya dulu follow dia. Kontennya bahkan tidak pernah muncul di home saya. Inti pesannya kurang lebih begini.

"Mbak, unfollow saya, ya? Saya unfollow ya."

Di lain waktu, saya ikut lagi program loop. Saya follow beberapa orang yang pun ikut program tersebut. Lalu, orang tadi DM saya lagi.

"Mbak, saya follow lagi ya. Lain kali jangan diulangi unfollownya."

Wow, segitunya ya ternyata. Ada orang-orang yang memang follow orang lain hanya agar difollow oleh orang tersebut. Beberapa orang bahkan mengaku akan memblok orang yang pernah unfollow dirinya. Wow.

Jujur, saya tidak paham dengan ini. Buat saya, follower itu memang penting. Tapi, apalah arti follower puluhan ribu kalau ternyata engagement rate-nya rendah sekali. Ini nyata lho. Ada beberapa blogger yang memang sudah punya follower lebih dari 10K, tapi yang like postingannya tidak lebih dari 20. Kalau pun ada banyak, itu karena dia rajin ikut instagram walking (saling berkunjung ke akun orang lain dan memberikan like dan comment).

Dari mana saya tahu? Well, saya ini punya online shop juga. Saya lumayan sering ikut program optimasi instagram. Jadi, saya tahu mana komentar yang memang tulus dari hati karena ingin berkomentar dan mana yang terpaksa karena telanjur isi list. Itu kelihatan lho bedanya.

Kenapa kok engagement rate-nya rendah? Balik lagi, semua ada di konten. Pengguna instagram itu menggunakan sosial medianya untuk dua hal. Kalau bukan hiburan ya edukasi. 

Konten hiburan biasanya akan dinilai dari seberapa baik visual yang disajikan. Realitanya, tidak semua begitu. Ada yang kualitas fotonya tidak terlalu baik. Sudah begitu, masih ditambah dengan template instagram yang biasa dipakai oleh olshop. Hasilnya? Sorry to say, blabur.

Saya tahu tujuannya. Ada beberapa selebgram yang memang menggunakan template instagram untuk merapikan feednya. Tapi, mereka punya tim. Foto yang tayang itu hasil jepretan fotografer yang memang sudah berpengalaman. Background foto juga tidak tabrak lari dengan template. Jadi, hasil akhirnya ya oke-oke saja.

Realitanya, mereka yang menggunakan template ini fotonya tidak begitu. Konsep foto dan template sering kali berjalan tidak beriringan. Jadinya aneh. Maaf.

Kalau tidak bisa menghibur, setidaknya sajikan konten yang bisa mengedukasi. Setidaknya itu. Sayangnya, sebagian orang lebih banyak fokus menghasilkan uang dulu dari pada menghasilkan konten yang memang dicari orang.

Salah? Tidak juga. Saya tidak tahu menahu bagaimana kondisi ekonomi mereka yang membuat mereka demikian.

Saya percaya seiring berjalannya waktu, ketika melirik engagement ratenya sengesot itu, pasti lama-lama akan mulai berpikir bagaimana caranya memperbaki semua itu. Yakin.

Sudah ya, ini cuma konten cuap-cuap tentang opini pribadi. Jangan diambil hati kalau terbaca. 

Aug 17, 2020

Sukses Berikan ASI Bernutrisi untuk Bayi Tumbuh Sehat dan Cemerlang

Sukes menyusui


Kalau mau mengamati, ada banyak hal yang menarik dari ASI. Pertama, kita bisa lihat dari komposisinya. Komposisi ASI ternyata sangat erat kaitannya dengan kapan bayi itu lahir. Komposisi ASI ibu yang melahirkan prematur akan berbeda dengan yang melahirkan pada usia cukup bulan. Komposisi inilah yang mampu untuk memenuhi kebutuhan bayi saat sistem pencernaannya belum sempurna.

Kandungan nutrisi dari ASI mudah untuk dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ternyata ASI juga bisa membentuk sistem kekebalan tubuh pada bayi. Bisa dibilang, ASI adalah satu-satunya makanan yang paling ideal untuk bayi. Ini sebabnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan para ibu untuk memberikan ASI sebagai makanan pokok bayi selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI dari usia 6 sampai 24 bulan.

Mengupayakan ASI Tidak Semudah Membalikkan Telapak Tangan


Saya yakin setiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Ketika ibu tahu pentingnya ASI untuk bayi, dia pasti mengupayakan segala cara agar bisa menyusui bayinya. Sayangnya, mengupayakan ASI tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun ASI akan keluar secara natural, realitanya banyak juga kendala yang dialami oleh ibu saat menyusui bayinya.

Meski banyak pihak yang mendukung, bukan berarti proses menyusui jadi bebas hambatan. Drama puting lecet sampai berdarah, payudara bengkak, bahkan sampai harus operasi mastitis semuanya pernah saya alami.

Bagi saya, 3 bulan pertama menyusui itu adalah fase yang paling berat. Ghazy maunya nempel terus, payudara sakit karena mastitis. Mau makan susah sekali. Ghazy selalu menangis kalau saya taruh di atas kasur. Saya bahkan pernah hanya makan sekali dalam sehari.

Kalau diingat, banyak juga deraian air mata yang dulu saya lalui saat awal-awal menyusui Ghazy. Alhamdulillah, semuanya sudah berlalu. Dengan segala drama yang pernah ada, alhamdulillah saya masih bisa menyusui Ghazy hingga hari ini. Semoga ini akan terus berlanjut sampai usia Ghazy 24 bulan.

Ambil saja satu contoh, ASI yang tidak langsung keluar begitu ibu melahirkan bayinya. Ini yang dulu saya alami saat baru saja melahirkan. ASI saya tidak langsung keluar. Saya amat sangat bersyukur karena punya lingkungan dan pasangan yang mendukung serta menenangkan saya. Alhamdulillah, di hari ketiga ASI mulai keluar dengan amat lancar.

Dukungan Lingkungan dan Orang Terdekat Berarti Bagi Ibu Menyusui

Pasca melahirkan, hormon Prolaktin akan bekerja lebih giat untuk menghasilkan ASI. Sayangnya, perubahan hormon ini memicu perubahan mood ibu juga. Biasanya, mereka akan jadi super sensitif dengan keadaan di sekitarnya.

Di sisi lain, ibu juga masih merasa sakit pasca bersalin dan menghadapi drama-drama menyusui. Misalnya, ASI yang sulit untuk keluar di awal menyusui, puting lecet. Setelah ASI keluar pun, masalah juga tidak seketika berhenti. Ada juga ibu-ibu yang mengalami kelebihan ASI hingga payudaranya bengkak.

Ini belum bagaimana repotnya mengasuh bayi yang baru lahir. Mereka biasanya akan mudah rewel karena sedang belajar beradaptasi dengan lingkungan barunya. Alhasil, ibu juga yang harus sering-sering begadang untuk menenangkan dan menyusui. Ini sudah pasti melelahkan. Saat malam, ibu kesulitan untuk tidur. Pagi pun ada banyak kesibukan lain yang menanti. Waktu istirahat jadi terkuras banyak.

Kalau ibu menyusui tidak mendapatkan dukungan yang baik dari lingkungan maupun orang terdekat, maka dia akan rentan sekali stress. Karena stress, hormon Oksitosin menurun, akhirnya produksi ASI pun ikut turun. Produksi ASI turun, ibu makin stress lagi.

Ini kenapa dukungan lingkungan dan orang-orang terdekat itu begitu penting bagi ibu. Apa saja sih dukungan yang bisa diberikan ke ibu menyusui? Check this out!

Dukungan untuk ibu menyusui

1. Edukasi

Percayalah bahwa tahu harus berbuat apa itu menenangkan. Ketika ASI belum keluar, ibu akan jauh lebih tenang ketika tahu bahwa banyak ibu mengalami hal serupa. Mereka menjadi jauh lebih tenang lagi ketika ada yang memvalidasi bahwa bayinya akan tetap baik-baik saja selama 3 hari tanpa ASI. Bantuan untuk memastikan ibu memposisikan pelekatan yang benar saat bayi menyusui, tentang pemenuhan nutrisi saat menyusui, hingga bagaimana caranya perawatan payudara itu semua amat sangat membantu.

Setidaknya, itu yang saya rasakan ketika saya mendapatkan banyak edukasi dari rumah sakit tempat saya bersalin. Aneka rupa edukasi yang diberikan oleh tenaga ahli memang lebih menenangkan. Saya jadi tidak mudah panik ketika ASI belum keluar atau ketika payudara saya mulai bengkak.
Tidak semua tempat bersalin akan memberikan fasilitas semacam ini. Tapi setidaknya, suami bisa membantu istri untuk mendapatkan edukasi yang menyeluruh tentang menyusui. Contoh, menemani dan memfasilitasi istri untuk konsultasi ke konselor laktasi, baik itu saat hamil atau menyusui. Jadi, ketika istri sudah mulai menyusui, dia tahu harus apa. Ketika mengalami kendala dalam menyusui, dia juga jadi tidak mudah panik.

2. Rawat Gabung Pasca Bersalin

Kondisi ibu pasca bersalin itu beda-beda. Ada yang sehari sudah bisa pulang dan melakukan rutinitas seperti biasa. Ada juga yang butuh recovery lebih lama. Saat pemulihan ini, salah satu dukungan lain yang diberikan oleh provider yang membantu persalinan adalah dengan menyediakan layanan rawat gabung. Fasilitas ini akan memudahkan ibu untuk mengupayakan produksi ASI di fase awal menyusui.
Dengan rawat gabung, ibu jadi lebih leluasa untuk menyusui bayinya sesering mungkin. Ketika ini dilakukan, hormon oksitosin yang bekerja saat menyusui tidak hanya akan membuat ASI keluar, tapi juga membantu ibu untuk mengurangi rasa sakit pasca persalinan.

Waktu masih hamil, ada teman saya yang cerita bahwa kehadiran bayi di dekatnya bisa mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit pasca operasi. Setelah saya mengalami sendiri, saya tahu benar bahwa adanya Ghazy di dekat saya itu menyenangkan dan menenangkan. Saya jadi punya semangat untuk bisa lekas pulih dan beraktivitas seperti sedia kala. Rasa sakit pasca operasi juga tidak terasa lagi ketika ada bayi di samping saya.


3. Bantuan Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Di awal minggu pasca bersalin adalah fase adaptasi bagi ibu dan bayi. Ibu akan belajar memahami bayi. Sementara itu, bayi akan belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Pada fase ini, biasanya bayi akan lebih mudah rewel di malam hari. Akibatnya, waktu istirahat ibu pun terganggu.  Bahkan setelah pagi pun, belum tentu ibu bisa istirahat juga.

Waktu terbaik untuk ibu beristirahat ya ketika bayinya sedang tidur. Ini bisa terwujud kalau ada bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Waktu Ghazy baru lahir, selama satu bulan ayah mertua membantu kami untuk handle semua urusan masak dan pekerjaan rumah tangga. Selebihnya, bantuan untuk menyelesaikan rumah tangga ya datang dari suami saya sendiri.

Ada satu fase di mana Ghazy sulit sekali untuk ditaruh. Mau merawat diri sendiri saja susah, apalagi menyelesaikan pekerjaan rumah. Alhamdulillah, suami saya amat sangat sigap membantu. Urusan belanja, suami yang handle. Masak juga dibantu suami. Beberes rumah juga suami mau. Semua bantuan itu membuat saya bisa lebih fokus untuk merawat Ghazy.


4. Bantuan Mengasuh Bayi

Selain bantuan untuk mengerjakan tugas domestik, bantuan untuk mengasuh bayi juga diperlukan. Setidaknya dengan cara ini, ibu jadi bisa bernapas sejenak dari kehebohan mengasuh bayi yang baru lahir. Ibu jadi bisa istirahat atau melakukan hal lain untuk terus menjaga kewarasan.

5. Pijat Oksitosin

Menyusui itu melelahkan. Apalagi kalau bayinya tidak mau ditaruh. Seharian menggendong bayi itu amat sangat memungkinkan. Pijat oksitosin dari suami akan membantu ibu untuk relaksasi dari rutinitas menyusui. Pijatan ini bukan hanya membantu ibu untuk lebih relax, lho. Pijat oksitosin juga akan membantu produksi ASI lebih banyak lagi.

6. Pelukan Hangat dan Semangat

Meski sudah mendapatkan edukasi tentang merawat bayi dan bantuan dalam mengasuh maupun menyelesaikan tugas domestik. Ada saja hal yang cukup menguras fisik dan pikiran ibu menyusui. Pelukan hangat dan juga semangat dari orang terdekat akan amat sangat membantu. Ini semacam recharge energi dari segala macam kelelahan yang melanda ibu baru.
 

7. Kemudahan Akses untuk Menyusui di Luar Rumah

ASI itu akan keluar sesuai dengan kebutuhan. Kalau ASI dikeluarkan secara rutin, jumlahnya bisa terus meningkat. Sebaliknya, bila tidak dilakukan, lambat laun produksi ASI pun menurun. Ini sebabnya, ibu menyusui juga perku mendapatkan kemudahan akses menyusui di mana saja. Baik itu di dalam rumah maupun di luar rumah.

Ketika sedang berada di luar rumah, baik itu di kantor tempat lain, adanya nursing room atau ruang menyusui akan amat membantu. Dengan adanya ruangan ini, ibu jadi bisa lebih leluasa memerah ASI tanpa terganggu atau mengganggu orang lain.


Tips Sukses memberikan ASI Bernutrisi untuk Buah Hati

Kita sudah tahu pentingnya ASI. Dukungan dari lingkungan dan orang terdekat juga sudah ada. Sekarang tinggal bagaimana kita mengatur diri sendiri agar bisa terus menyusui hingga 2 tahun. Ini tidak mudah memang. Tapi, bukan berarti tidak mungkin. Kalau Allah sudah perintahkan ini secara gamblang di Alquran, in syaa Allah kemudahan-kemudahan juga akan datang. Percaya aja dulu.

Kali ini, saya akan berbagi sedikit tips untuk bisa terus memberikan ASI. Eits, ini bukan sembarang ASI ya. Tapi juga memastikan komposisi ASI yang kita produksi ternutrisi dengan baik.


Tips menyusui


1. Mohon Kemudahan pada Allah

Menyusui itu ibadah. Segala kesulitan yang kita lalui selama masa menyusui, in syaa Allah akan menjadi amal shalih kita. 

Namanya ibadah ya tidak akan semulus jalan tol. Pasti ada saja ujian yang akan kita lalui. Itu sebabnya, jangan lupa untuk terus melibatkan Allah. Mohon kemudahan sama Allah untuk bisa terus menyusui si kecil.

Selain itu, tumbuhkan juga keyakinan bahwa Allah akan mencukupkan rizki anak kita. ASI itu secara alamiah adalah satu-satunya makanan pokok bayi di 6 bulan pertamanya. Kalau Allah saja mampu berikan rizki untuk burung, kucing, ikan, pohon-pohon, pasti rizki untuk bayi kita pun akan dijamin oleh Allah. Selanjutnya, tinggal bagaimana kita mengelola diri untuk menjemput rizki itu.

2. Atur Posisi dengan Benar

Posisi menentukan prestasi. Hal ini pun berlaku ketika kita akan menyusui anak kita. Bagaimana cara kita menggendong, bagaimana kita memposisikan payudara agar mendapatkan pelekatan yang sempurna di mulut bayi, semuanya harus diperhatikan.

Kalau posisinya benar, ibu tidak akan kesakitan saat menyusui. Bayi juga mudah menghisap ASI. Dengan begitu, produksi ASI pun jadi terus meningkat. Selain itu, ibu juga bisa terhindar dari masalah-masalah seperti puting lecet atau ASI tersumbat.

3. Perhatikan Waktu Menyusui

Kapan waktu menyusui dan durasi saat menyusui juga akan berpengaruh. Pada prinsipnya payudara ibu itu seperti sumber mata air, bukan tempat penampungan. Jadi, jangan sampai ASI disimpan terlalu lama dalam payudara. Ini justru akan memicu masalah lain, seperti payudara bengkak hingga mastitis. Kalau sudah begini, ya Allah, sakitnya luar biasa.

Saat usia bayi kurang dari 6 bulan, susui bayi tiap 2 jam sekali. Durasi pengosongan payudara sebisa mungkin lebih dari 10 menit. Kosongkan satu payudara terlebih dahulu, sebelum pindah ke payudara yang lain. Kalau payudara belum sepenuhnya kosong dan bayi sudah kenyang, perah ASI dan simpan dalam freezer.

ASI yang diproduksi ibu itu ada dua macam. Ada foremilk, ada juga hindmilk. Mana yang baik untuk bayi? Dua-duanya baik. Hanya saja fungsinya berbeda.

Foremilk adalah ASI yang dihasilkan saat awal menyusui. Sementara hindmilk akan keluar beberapa saat kemudian. Pastikan bayi bisa mendapatkan keduanya untuk nutrisi yang optimal.

4. Kelola Pikiran dan Perasaan dengan Baik

Punya bayi itu pasti capek. Energi yang terkuras banyak sekali. Waktu istirahat juga terbatas. Mudah sekali untuk stress.

Kondisi semacam ini bisa saja diperburuk dengan mendengar aneka komentar yang tidak diinginkan. Atau, pengaruh sosial media. Baca, lihat, atau dengar sesuatu yang seolah begitu indah di mata. Misal, anaknya mudah diatur, ada orang yang kelihatannya happy terus, dan sebagainya.

Segala hal yang membuat kita merasa insecure, sebaiknya dibatasi terlebih dahulu. Kalau sosial media bisa menjadi hiburan, silakan. Tapi, kalau ini justru menjadi toxic, sebaiknya dikurangi.

Termasuk bertemu orang lain. Kalau dirasa belum siap, sebaiknya hindari terlebih dahulu. Seringkali ketika baru melahirkan, kita akan mendapat banyak saran yang rasanya seperti menyudutkan kita.

"Kok anaknya diginiin sih?"
"Kok anaknya digituin sih?"

Fokus saja pada hal-hal yang bisa membuat suasana hati baik. Kalau ini bisa kita lakukan, kita bisa jadi ibu yang bahagia. Efek sampingnya, hormon oksitosin meningkat dan produksi ASI juga semakin banyak.

5. Jalin Komunikasi dengan Bayi dan Support System

"Sabar ya, Sayang. Ayo kita sama-sama belajar."

Ini yang dulu terus saya ulang ke Ghazy ketika baru saja menyusuinya. Mulut Ghazy yang mungil saat itu masih kesulitan untuk melakukan pelekatan dengan benar. Saya berulang kali membetulkan posisinya sampai Ghazy agak marah waktu itu. Tapi, kalau saya biarkan Ghazy nenen semaunya, tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama sampai Ghazy bisa nenen dengan baik. Posisi pelekatan oke, jadi saya pun bisa menyusui dengan nyaman.

Selain dengan bayi, komunikasi juga perlu dilakukan dengan pasangan. Bilang kalau kita butuh bantuan. Jadi ibu tidak serta merta merubah kita jadi manusia super kok. Kita tetap manusia biasa yang punya kelemahan. It's okay. Itu bukan aib.

6. Istirahat yang Cukup

Sudah wajar kalau baru punya bayi itu begadang hampir setiap malam. Oleh karena itu, manfaatkan waktu tidur bayi untuk istirahat juga. Memang, kita akan sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Tapi, setidaknya dengan istirahat yang sedikit-sedikit ini bisa membantu kita untuk bisa tetap waras.

7. Perhatikan Asupan Nutrisi Ibu

Meskipun produksi ASI itu sifatnya natural, tapi jumlah dan kualitas belum tentu sama. Ini sangat dipengaruhi oleh status nutrisi ibu dan ada tidaknya penyakit-penyakit yang dialami selama masa kehamilan. Kalau status nutrisinya selama sebelum dan saat hamil baik, ibu akan semakin mudah untuk memproduksi ASI pasca melahirkan. Selain, nutrisi tentunya berat badannya juga harus seimbang. Ini untuk mengurangi resiko obesitas dan kadar kolesterol yang bisa menghambat produksi ASI.

Lalu, nutrisi apa yang dibutuhkan ibu saat menyusui? Protein adalan nutrisi yang paling dibutuhkan ibu untuk menghasilkan ASI yang berkualitas. Ini bisa didapatkan dari daging, susu, telur, atau kacang-kacangan. Menurut penelitian, perempuan dewasa membutuhkan 60 gram protein setiap harinya. Ini setara dengan 3 macam lauk. Tidak harus daging ya. Ini bisa telur, tahu, tempe, susu, atau ikan. Asalkan ada 3 macam lauk yang dikonsumsi setiap makan, ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein (calon) ibu.

Apakah penambahan suplemen diperlukan? 

Saat hamil dan menyusui, ibu tidak hanya membutuhkan makro nutrien saja, tapi juga mikro nutrien. Kebutuhan ini bisa ditambahkan dengan adanya suplemen atau multivitamin. Ini semua dilakukan agar kebutuhan nutrisi ibu bisa terus terjaga selama masa kehamilan dan menyusui.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold, Suplemen dengan Nutrisi Esensial untuk Ibu Menyusui

Kesehatan serta tumbuh kembang bayi yang optimal ditentukan dari asupan nutrisi yang masuk. Sementara itu, kandungan nutrisi di dalam ASI akan amat sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu, baik itu saat hamil atau menyusui. Sebagai ibu, tentunya kita ingin anak kita mendapatkan nutrisi yang optimal dong.

Alhamdulillah, sekarang sudah ada suplemen bernutrisi lengkap yang bisa kita konsumsi sejak hamil hingga menyusui. Apa itu? Taraaa... Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold.


Nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui


Kalbe Blackmores Nutrition melalui produk unggulannya untuk Ibu Hamil dan Menyusui  memahami bahwa semua Ibu di Indonesia berhak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatannya dan buah hati. Oleh karena itu, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold ini hadir dengan kandungan 17 nutrisi esensial yang amat dibutuhkan oleh ibu menyusui.

Blackmores Pregnancy and Breat-Feeding Gold


Ada asam folat yang mampu mencegah ibu dari anemia. Ada kalsium yang berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi buah hati dan juga mencegah terjadinya osteoporosis pada ibu. Selain itu, ada juga zat besi yang tidak menyebabkan konstopasi. Ini aman dan bisa membantu ibu untuk menjaga energi supaya tidak mudah sakit.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold juga dilengkapi dengan Omega 3/DHA yang baik untuk pertumbuhan otak dan mata buah hati. Kandungan Omega 3/DHA ini tidak berbau. Jadi, ini sama sekali tidak menyebabkan mual saat dikonsumsi. Selain asam folat, kalsium, zat besi, dan Omega 3/DHA, masih banyak kandungan Vitamin dan Mineral di dalamnya. Semua ini dibutuhkan oleh ibu menyusui untuk menjaga asupan nutrisinya. Jadi, ibu tetap bisa memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold ini dikemas dalam botol kaca. Di dalamnya terdapat 60 butir kapsul lunak yang bisa kita konsumsi 2 kali sehari. Minumnya setelah makan ya. Kapsul ini sama sekali tidak bikin mual. Ukurannya juga pas. Jadi, tetap mudah untuk ditelan.

Blackmores Pregnancy and Breat-Feeding Gold


Dukungan Kalbe Blackmores Nutrition dalam World Breastfeeding Week

Kalbe Blackmores Nutrition berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemenuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui. Mereka memahami bahwa semua ibu di Indonesia berhak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatannya dan buah hati. Untuk itu, Kalbe Blackmores Nutrition menggandeng mitra Bumi Sehat Foundation untuk membantu pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui. Kerjasama Blackmores dan Bumi Sehat Foundation ini melalui pembagian 12.000 botol Blackmore Pregnancy and Breat-Feeding Gold setiap tahunnya di Klinik Bumi Sehat. Klinik-klinik ini telah tersebar di 3 kota di Indonesia, antara lain Denpasar, Aceh dan Papua.


Dukung ibu menyusui


Selain itu, untuk mendukung World Breastfeeding Week 2020, Kalbe Blackmores Nutrition bersama para blogger memberikan serangkaian edukasi di media sosial terkait pentingnya ASI dan masa menyusui serta pemenuhan ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi. Edukasi ini diberikan melalui akun Instagram @blacmoresid dan website resminya.

Kalbe Blackmores Nutrition juga mengajak para ibu untuk berbagi pengalaman dan tantangan di masa-masa menyusui serta dukungan lingkungan dan orang-orang terdekat dalam membantu menghadapi tantangan di masa-masa menyusui. Dengan cara ini, semoga para ibu hamil dan menyusui ini menyadari bahwa dia tidak sendiri melalui pengalaman yang telah dibagikan. Jadi, para ibu hamil maupun menyusui bisa lebih percaya diri untuk menjalani masa-masa menyusui dan memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati.

Kesimpulan

ASI adalah merupakan satu-satunya nutrisi ideal yang dibutuhkan oleh bayi sesuai dengan usianya. Nutrisi ini bisa dipenuhi secara optimal bila nutrisi ibu juga terpenuhi dengan baik. Untuk itu, para (calon) ibu harus mempersiapkan nutrisi ini agar bisa menghasilkan ASI yang bernutrisi untuk buah hati.

Nah, kalau kalian sedang hamil atau menyusui, bisa banget nih mengkonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk menyusui. Karena ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi istimewa harus dipersiapkan sejak kehamilan. Produk Blackmores ini bisa didapatkan di E-commerce Tokopedia, Blibli, Lazada dan Shopee yang bertuliskan Official Store ya. 

Last but not least, teruntuk para pejuang ASI, semua memang tidak mudah. Tapi, kamu tidak sendiri. Semangat mengASIhi, semangat memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil. 

World breastfeeding week

  


Aug 10, 2020

Ini Dia Cara Aman Mencegah Gigitan Nyamuk pada Bayi

Nyamuk

Memasuki musim hujan, biasanya nih populasi nyamuk mulai berkembang banyak sekali. Kalau kemarin-kemarin nyamuknya nggak terlalu banyak. Ketika mulai masuk musim hujan, mulai sering terdengar dengungan suara nyamuk yang mengganggu itu.

Banyak nyamuk itu memang menyebalkan. Tapi, saya tidak akan terlalu khawatir kalau saya tidak punya bayi. Toh, dulu sempat lama tinggal di Surabaya. Hampir setiap malam bersahabat dengan segala atribut pengusir nyamuk.

Hal yang membuat saya khawatir, sejujurnya bukan hanya sekedar bentol-bentol merah pada tubuh anak saya. Tapi lebih khawatir kalau anak saya terkena penyakit-penyakit mengerikan yang disebabkan oleh nyamuk. Misal, demam berdarah, malaria, atau chikungunya. Jangan sampai deh. Anak saya kuning aja udah ambyar. Apalagi kena ini, lebih ambyar lagi mungkin.

Masalah lain yang menjadi perhatian saya adalah produk yang digunakan untuk menghindarkan anak dari gigitan nyamuk. Pasalnya, tidak semua produk aman untuk bayi juga. Salah satu contohnya, obat nyamuk. Mau pakai obat nyamuk bakar, semprot, maupun elektrik, semuanya beresiko pada bayi. 

Memang obat nyamuk elektrik dan semprot tidak ada asapnya. Tapi kan ada cairan racun nyamuk yang disebarkan ke ruangan itu. Kalau ini dihirup oleh bayi, kasihan juga bayinya.

Nah, kali ini saya akan berbagi tips mencegah anak dari gigitan nyamuk. In syaa Allah, cara ini aman untuk digunakan.

1. Gunakan kelambu

Ini cara paling mudah yang bisa digunakan, yaitu dengan memasang kelambu anti nyamuk. Kita bisa mendapatkannya di toko-toko peralatan bayi. Pilih saja yang portable dan mudah untuk dilipat. Tapi, ini hanya bisa digunakan untuk bayi yang baru lahir. Seiring bertambahnya usia bayi, biasanya akan sulit untuk menggunakan ini.

2. Oleskan minyak Eucalyptus

Tidak semua lotion anti nyamuk aman digunakan untuk bayi. Untuk menghindarkan bayi dari hal yang tidak diinginkan, seperti iritasi, sebaiknya kita menggunakan produk lain. Salah satunya minyak eucalyptus. Aromanya terbukti ampuh untuk mengusir nyamuk. Meskipun harus dipakaikan secara berulang.

3. Pakaikan baju panjang saat malam hari

Sulit sejali menyelimuti bayi di malam hari. Apalagi kalau dia sudah semakin besar. Saat sedang tidur pun biasanya bayi akan bergerak ke berbagai arah. Lalu, menyingkap selimut yang sudah dipakaikan. Agar bayi tetap terlindungi dari gigitan nyamuk, pakaikan baju panjang saat malam hari. 

Pilih bahan sesuai dengan kondisi cuaca. Kalau panas, pilih bahan yang tipis. Sebaliknya, kalau sedang dingin, pilih bahan yang tebal supaya bayi tidak masuk angin.

4. Nyalakan Mosquito Killer saat malam hari

Alih-alih menggunakan obat nyamuk, alat ini bisa digunakan sebagai alternatif pilihan. Matikan lampu dan nyalakan mosquito killer setidaknya 1 jam sebelum tidur. Cahaya dari alat ini akan menarik perhatian nyamuk. Kemudian alat penyengatnya akan membunuh nyamuk.

5. Jaga kebersihan rumah
Nyamuk adalah hewan yang suka sekali dengan tempat kotor. Agar nyamuk tidak kerasan tinggal di rumah kita, jagalah kebersihan rumah. Rajin menyapu, mengepel, serta membersihkan pekarangan rumah dari rumput-rumput liar.

6. Bersihkan wadah penampungan air seminggu sekali

Jentik-jentik nyamuk biasanya akan hidup di air yang tenang. Setelah itu mereka menetas menjadi nyamuk-nyamuk baru. Untuk menekan populasi nyamuk di rumah kita, bersihkan wadah penampungan air secara rutin. Lakukan minimal seminggu sekali. Janga lupa untuk menutupnya juga untuk menghindari jentik nyamuk hidup di dalamnya.

7. Tidak menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Pakaian yang digantung atau ditumpuk terlalu lama juga bisa dijadikan sarang nyamuk. Sebaiknya pakaian-pakaian kotor tidak digantung terlalu lama. Cuci segera setelah pakaian selesai dipakai. Ini akan menjaga rumah agar bebas dari nyamuk.

Penutup

Itu tadi 7 cara yang bisa kalian coba untuk menghindarkan bayi dari gigitan nyamuk. Kalau tidak ada bayi, kalian bisa juga melakukan fogging. Cara ini terbukti ampuh membunuh nyamuk-nyamuk. Coba cari jasa fogging di area kota masing-masing di internet. Misalnya, jasa fogging Surabaya.

Kalau kalian punya pengalaman lain dalam mengusir nyamuk, share di kolom komentar ya.

Aug 6, 2020

Tips Sukses Menyusui Minim Drama Ala Lelly

 Happy Word Breastfeeding Week!

Sukses menyusui


Super excited dengan pekan menyusui. Kalau sebelumnya cuma bisa nontonin orang-orang yang merayakannya, kali ini akhirnya saya benar-benar bisa ikut andil di dalamnya. Pekan ASI tahun ini agak spesial juga karena bersamaan dengan adanya pandemik. Jadi, kali ini para ibu diminta untuk terus semangat menyusui mengingat banyaknya manfaat menyusui ini. Apa sih tema yang diangkat WHO tahun ini, bagaimana sejarah pekan ASI, hingga manfaat serta mitos menyusui dibahas secara detail oleh teman saya, Mbak Risma. Mampir ya ke blognya untuk tahu lebih detail tentang pekan menyusui ini. 


Hampir 9 bulan menjadi ibu, saya telah melalui banyak drama dalam menyusui. Saya tahu bahwa drama-drama itu tidak serta merta menjadikan saya expert. Tapi, setidaknya saya punya sesuatu untuk dibagikan kepada para ibu yang lain, agar mereka pun semangat melewati bebagai rintangan saat menyusui.


Kali ini, saya akan berbagi tips-tips sukses menyusui ala saya yang minim drama. Gimana sih caranya bisa terus gagah berani dan percaya diri untuk bisa menyusui? Semuanya akan saya bagikan di sini. Check this out!

Sukses menyusui


1. Belajar, Belajar, Belajar!

Ilmu dulu baru amal. Ini prinsip yang selalu saya pegang dalam menjalani apapun itu. Ketika saya hendak menikah, mempersiapkan kehamilan, hingga mengasuh dan mendidik anak semuanya akan dimulai dengan proses belajar. Ilmu yang saya dapatkan ini yang menjadikan saya siap untuk menjadi ibu menyusui.


Ketika saya mulai dengan belajar dulu, saya telah berupaya meminimalisir drama trial error ke anak. Sungguh trial error itu menyebalkan. Kita seolah dituntut untuk tahu lebih cepat oleh anak kita. Sementara itu, waktu yang bisa kita gunakan untuk duduk manis belajar begitu terbatas. Kita sudah amat repot dengan kehadiran buah hati. Ini saja sudah butuh penyesuaian sendiri. Sudah jelas makin stress kalau kita tidak tahu ilmunya.


Buat saya, berilmu itu penting. Hal ini yang mendorong saya untuk lebih percaya diri dan tenang ketika buah hati hadir dalam dekapan saya. Kalau kamu adalah ibu yang sudah punya anak lebih dari satu, pasti lebih tenang dan percaya diri ketika akan menyusui. Kenapa? Dulu sudah pernah.


Baca juga: Menjaga Semangat Belajar Meski Sudah Jadi Ibu

Belajar memang tidak menjadikan kita terlepas dari segal drama menyusui. Tidak begitu juga. Namanya juga hidup, pasti akan ada lika-likunya. Tapi, setidaknya dengan belajar mental kita jadi jauh lebih siap menghadapi drama-drama itu. Kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk kebaikan bayi dan diri kita sendiri.


2. Jalin Komunikasi Produktif dengan Pasangan

Suksesnya menyusui tidak akan pernah lepas dari peran suami sebagai support system. Dukungan suami itu beda dari yang lain. Bagaimana suami menguatkan kita itu beda banget dari yang lain. 


Banyak ujian yang saya lalui saat menjadi ibu baru. Bagi saya, kehadiran suami dan peran beliaulah yang menguatkan saya dalam menjalani hari-hari. Tentu saja, ini tidak terjadi begitu saja. Saya perlu mengkomunikasikan semuanya jauh-jauh hari. Semuanya saya ceritakan ke suami. Proses belajar saya, apa kendala saya saat menyusui, apa yang mengganjal dalam diri saya, semuanya saya ceritakan. 


Bagi saya, itu melegakan. Bagi suami, itu mempermudah dirinya untuk tahu harus memberikan bantuan apa ke istrinya. Mana yang harus dituruti segera, mana yang harus disadarkan, beliau lakukan. Tidak bisa dipungkiri juga, drama menyusui itu biasanya mendorong kita menjadi lebih impulsif untuk mencoba produk A-Z yang katanya ampuh. Padahal, belum tentu juga itu membantu.

Sukses menyusui


3. Jalin Komunikasi dengan Bayi

Selain komunikasi ke pasangan, komunikasi dengan bayi juga harus dijalin. Terutama di awal-awal menyusui. Saya ingat betul waktu awal menyusui dulu. Saya tahu bagaimana pelekatan yang benar. Tapi, realitanya tidak semudah itu. Bibir bayi yang masih amat mungil ternyata menjadi tantangan tersendiri saat menyusui. 


Ini yang dulu berulang kali saya katakan ke Ghazy saat dia baru lahir, "sabar ya, Nak. Kita sama-sama belajar ya. Bantu Ummi untuk bisa menyusui ya."


Kalimat itu saya ulang terus menerus ketika Ghazy akan menyusu ke saya. Saya terus katakan itu sembari membetulkan posisi. Saya cek berulang kali pelekatannya agar tidak bayi mudah untuk menghisap dan ASI menjadi lebih lancar lagi. Alhamdulillah, dalam waktu amat singkat Ghazy bisa melalui itu. 


4. Jaga Pola Hidup Sehat

ASI itu makanan untuk bayi. Apa yang kita makan akan masuk juga ke perut bayi. Sudah pasti menjaga pola hidup sehat itu adalah keharusan. Jaga diri kita dari segala macam penyakit.


Bukan berarti ibu tidak boleh sakit. Tapi percayalah bahwa sakit ketika punya bayi itu amat sangat merepotkan. Jangan dikira kita bisa leluasa untuk istirahat. Tidak sama sekali. Lebih baik berusaha untuk terus sehat dari pada harus berusaha menyembuhkan diri.


Selain pola makan, kita juga perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Olahraga tipis-tipis juga harus dilakukan agar badan menjadi lebih bugar. Pola tidur kita memang akan amat sangat berantakan setelah melahirkan. Kita bisa mengkompensasi dengan menyempatkan diri untuk tidur ketika bayi sedang tidur juga.


5. Selektif dalam Melihat Akun Sosial Media

Tidak bisa dipungkiri bahwa sosial media sering membuat kita merasa insecure. Lihat orang lain anaknya gemol, cemas. 


"Kok anak saya tidak segemol itu. ASI saya cukup nggak sih?"


Lihat ASIP sekulkas ibu-ibu yang lain, galau juga.


"Kok mereka bisa punya ASIP sebanyak itu?"


Baca juga: Social Media Detox, Bisa Nggak Ya?


Dulu, saya amat sangat membatasi sosial media. Saya tidak ingin pikiran saya terkontaminasi dengan hal-hal demikian. Saya harus menjaga diri saya untuk terus percaya diri dalam menyusui Ghazy.


Alhamdulillah, cara ini berhasil. Saya bisa terhindar dari stress berlebih. Saya juga jadi lebih happy ketik menyusui. Ini penting sekali, kan? Happy itu bikin ASI banjir.

Sukses menyusui


6. Stop Menghitung ASI

Salah satu konsep menyusui yang saya adopsi adalah jangan pernah menghitung ASI. Berikan saya ke bayi. Kita tidak perlu menakar jumlahnya. Apalagi jika tidak ada masalah pada kenaikan berat badan bayi. 


Contoh menghitung itu yang bagaimana sih? Mempertanyakan apakah ASI kita cukup untuk bayi atau tidak. Mau cuma ngerembes, percaya diri aja dulu. ASI kita pasti cukup.


ASI yang keluar itu menyesuaikan kapasitas lambung bayi. Saat bayi baru lahir, kebutuhan ASI-nya masih amat sangat sedikit. Tidak perlu risau dengan hal ini. Lambat laun, kalau kita percaya diri, ASI akan bertambah sesuai dengan kebutuhan bayi.


7. Yakin pada Ar Razaq

Ini kunci utama yang tidak boleh ditinggalkan.  Yakin bahwa rizki bayi sudah diatur oleh Allah. Bayi ini by default cum butuh ASI untuk kelangsungan hidupnya. Ini bukan kita yang mengatur mekanismenya, tapi Allah. 


Kalau Allah sudah mengaturnya demikian, tentunya Allah pasti akan berikan melalui kita. Sekarang tinggal bagaimana kita menjaga keyakinan itu. Ibu saya pernah bilang begini, "jangan mudah menyerah untuk memberikan ASI. Dia pasti keluar karena Allah yang atur demikian."


Bukan berarti sufor itu tidak boleh. Tapi, selama tidak ada kondisi yang mendesak sekali, sebisa mungkin berikan ASI ke bayi. Lewat apapun itu. Ya diberikan langsung, ya lewat ASI perah.


Keyakinan kepada Allah tentang rizki ini membuat saya jadi jauh lebih tenang saat menyusui. Cara ini juga amat membantu saya untuk tidak berhitung tentang ASI yang saya miliki. Makin tenang, makin happy, makin lancar juga ASI kita.


Kesimpulan

Nah, itu tadi 7 tips sukses menyusui ala saya. Memang, perjalanan saya masih jauh. Tapi setelah melalui 6 bulan pertama, segalanya jadi jauh lebih mudah. Kalau di 6 bulan pertama kita bisa meminimalisir drama, in syaa Allah di bulan-bulan berikutnya pun kita semakin mudah dalam menyusui.


Kalau kamu adalah ibu bekerja, sebetulnya ketujuh poin ini masih harus ditambah lagi. Pahami hak-hak ibu menyusui di tempat kerja juga. Bagaimana pun juga kesuksesan seorang ibu menyusui anaknya tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri. Melainkan juga lingkungan sekitarnya. Nah, kalau pingin tahu lebih detail, coba baca tulisan Mbak Jihan tentang hak-hak ibu menyusui di tempat kerja.


Teruntuk para ibu menyusui di seluruh pelosok negeri, menyusui itu memang tidak mudah. Banyak hal yang telah ibu lalui. Ada sukanya, ada juga yang bikin galau. Lepas dari segala drama dan pilihan yang ibu ambil, kalian luar biasa. Semangat!

Aug 3, 2020

Seluk Beluk Kelas Online, Mulai dari Persiapan sampai Tips Menghadapi Peserta

Kelas online

Setelah sekian lama, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka kelas online lagi. Apalagi kalau bukan tentang blog. Kali ini, saya bekerja sama dengan Revowriter.

Jujur, waktu hamil Ghazy, saya sempat terpikir untuk mengurangi semua aktivitas online saya. Menjalani bisnis online shop dengan selow. Blogging juga seminggu sekali saja, tapi kontennya diperkuat. Kalaupun mau open class online, mungkin nanti kalau Ghazy sudah umur 1 tahun. 

Tapi kemarin itu tiba-tiba dapat tawaran dan saya langsung iyakan. Setelah bilang iya baru ingat kalau ada Ghazy. Baru deh menyesal kenapa jawabnya nggak pakai mikir.

Saya diskusi dulu dengan suami. Minta izin dan dukungan beliau. Tentu saja, supaya apa yang saya jalani bisa jadi berkah dan diberi kemudahan untuk menjalaninya. Alhamdulillah, restu sudah didapat. Bismillah, saya melaju.

Merencanakan Kelas Online

Kelas online

Ini bukan kali pertama saya membuat kelas online. Sebelumnya, saya juga sering mengikuti aneka rupa kelas online. Ada yang punya aturan sistematis dan memudahkan. Ada juga yang kalau kelewat hadir, ya udah ikhlasin aja kalau enggan untuk manjat chat.

Saya menyadari bahwa orang-orang yang memilih ikut kelas online, biasanya adalah orang-orang yang super sibuk. Apalagi kalau kelas ini ditujukan untuk ibu-ibu. Apakah ada waktu leyeh-leyeh Anda? Sulit sekali, bukan?

Karena itu, saya coba meramu seperangkat aturan yang sekiranya bisa mempermudah proses transfer ilmu ini. Namanya kelas online, mau digas pol kayak apa ya tetap akan ada kekurangannya. Tapi, setidaknya dengan aneka rupa persiapan, kita bisa meminimalisir hal ini.

Apa saja persiapan yang saya lakukan? Check this out!

1. Amati, Tiru, dan Modifikasi Aturan Kelas dari Kelas Online Lain

Karena kelas ini adalah kelas blog saya yang kedua, sebetulnya tidak terlalu sulit untuk meramu materi. Saya ambil beberapa materi dari kelas sebelumnya, kemudian saya modifikasi lagi. Saya sesuaikan dengan objek peserta.

Saya juga belajar dari kelas online yang lain. Terutama, terkait rules yang akan diterapkan pada kelas saya nanti. Mana yang sekiranya bisa membuat peserta serius mengikuti materi? Mana yang sekiranya memudahkan peserta? Dan, masih banyak lagi.

Saya sadar bahwa kelas online tidak akan pernah bisa menggantikan posisi kelas offline. Apa yang saya rancang untuk kelas, bisa jadi akan ada beberapa orang yang tetap saja kesulitan. Tak masalah, setidaknya saya telah berupaya untuk mencari cara memudahkan mereka.

2. Membuat Slide Materi

Kelas blog kali ini memang sama-sama dasarnya. Tapi, bukan berarti materi yang diberikan sama persis ya. Tidak.

Materi yang saya berikan sudah saya upgrade dan sesuaikan dengan perkembangan platform. Saya juga sudah menjalani banyak hal baru dari kelas sebelumnya. Jadi, di sinilah saya bagikan semua yang saya tahu.

Di kelas blog kali ini, saya membuat materi bukan hanya berupa slide, audio dan text saja. Kali ini saya tambahkan video tutorial untuk memudahkan para peserta memahami langkah demi langkahnya. Video ini juga saya buat karena kemungkinan hilangnya kecil, kecuali peserta menghapus seluruh pesan.

Kenapa? Video saya unggah ke Channel Youtube saya. 

"Orang lain bisa lihat dong?"

Tentu tidak. Video yang saya berikan adalah video dengan akses terbatas. Hanya mereka yang punya link video yang mampu membukanya. Jangankan orang lain, saya saja kesulitan untuk melihat lagi kalau tanpa link.

3. Menyusun Materi ke Grup Persiapan

Setelah slide dan video siap, saya mulai menyusun materi satu per satu ke grup persiapan. Satu slide saya unggah lalu saya jelaskan menggunakan audio atau text. Ketika melakukan hal ini, saya sering membayangkan sedang mengajar langsung dengan mereka. 

4. Cek Hasil

Adanya grup persiapan amat sangat memudahkan saya untuk mengecek kembali hasilnya. Setiap materi, biasanya saya cek terlebih dahulu sebelum saya lanjut ke materi berikutnya. Saya cek lagi apakah gambar bisa keluar. Apakah ada penjelasan yang saya rasa kurang jelas? 

Kalau semua materi oke, saya baru lanjutkan membuat materi selanjutnya. Karena proses ini, saya butuh waktu lama untuk membut materi.

5. Perbaiki Materi Bila Perlu

Kalau ada yang keliru atau kurang jelas bagaimana? Ya dibetulkan. Saya tidak jarang melakukan take audio atau video berulang kali. Memang sebuah effort yang besar. Tapi kalau cara ini bisa memudahkan orang lain dalam memahami mater, kenapa tidak?

Tipe-Tipe Peserta Kelas Online yang Kamu Perlu Tahu

Kelas online

Setelah persiapan selesai, waktunya kelas dimulai. Jujur, saya agak deg-degan untuk memulai kelas blog yang satu ini. Kelas ini adalah kelas pertama saya kolaborasi dengan komunitas lain. Khawatir ini itu sudah pasti ya. Makanya, saya siapkan semuanya sedetail mungkin.

Sayangnya, saya lupa kalau mental saya pun harus ditata untuk menemui manusia-manusia baru yang mungkin tingkahnya agak menggelitik di relung jiwa. Saya memang sering ikut kelas online, tapi sejujurnya saya tidak banyak memperhatikan orang lain. Di kelas blog saya yang pertama juga rata-rata dari lingkup pertemanan saya. Rata-rata seusia dan memang suka belajar online. 

Dalam kelas ini, saya menemukan beragam tipe manusia saat ikut kelas online. Saya tidak mengerti kenapa mereka bersifat seperti itu. Sejauh perhelatan dunia maya saya saat menjadi peserta kelas, belum ada lho yang seperti ini. Apakah karena saya lebih muda? Hmmm bisa jadi.

Well, ini dia tipe-tipe orang yang saya temui dalam kelas blog saya kemarin.

1. Antusias di Awal, Menyublim Kemudian

Manusia tipe pertama ini banyak sekali ditemui ya. Saya pribadi sering demikian. Alasannya bervariasi. Bisa karena waktu diskusi online yang bentrok dengan aktivitas saya yang lain. Atau, karena alasan lain.

Sebagai mentor, nggak masalah sih kalau nemu manusia tipe seperti ini. Bagaimana pun kita tidak bisa memaksa orang lain untk terus aktif dalam kelas. Saat kelas offline saja, ada lho peserta yang diam saja seperti ini. Lalu, kenapa kita mempermasalahkan si pendiam ini di kelas online.

Dulu, waktu kelas blog yang pertama, saya sedih dengan peserta tipe ini. Niat saya berbagi. Saya pasang tarif agar para peserta serius, tapi ternyata tidak semuanya serius.

2. Silent Reader Sedari Awal

Peserta tipe kedua juga banyak sekali ditemui di mana-mana. Apakah ini jadi masalah? Tidak. Asal tidak ada japri minta materi saja. 

Jujur, saya males banget kalau ada peserta yang minta dikirimin materi. Saya bikinnya banyak. Itu juga ngirimnya nggak bisa makwer selesai. Satu per satu lho. Belum lagi tantangan mengkondisikan Ghazy. Wah, ini makin bikin nggondok sih. Andaikan mereka tahu seefort apa perjuangan mengirimkan materi itu.

3. Si Hobi Usul, Tapi Sering Menghilang

Jujur, baru kali ini saya nemu manusia semacam ini. Kelas online sudah dibuat dengan rule, lalu mereka datang dengan segala rupa usulan. Alasannya, ya tentu saja karena kesibukan mereka. Seolah-olah, saya harus mengikuti mereka.

"Mbak, bisa tidak kelasnya malam saja. Saya mau masak buat buka puasa." - Setelah ada kelas malam pun, dia tidak hadir.

"Mbak, bisa tidak kelasnya pakai telegram saja? HP saya berat kalau pakai WA." 

"Mbak, bisa tidak kelasnya seminggu sekali saja? Saya kesulitan mengikuti materi. Saya banyak kesibukan."

"Mbak, bisa tidak kelasnya diperpanjang. Kemarin, saya masih banyak amanah, jadi belum bisa fokus." - Emangnya kalau diperpanjang bisa jadi fokus? 

Wow, sungguh tipe peserta satu ini menyebalkan sekali. Saya tidak bisa memaksa orang lain untuk stay tune di kelas saya. Tapi, setidaknya bisakah untuk tidak memaksa orang lain mengikuti jadwalnya?

Wahai manusia, bukan cuma kamu yang sibuk. Saya juga sibuk. Punya bayi yang sedang aktif-aktifnya itu sulit sekali lho untuk buka kelas. Tapi, karena sudah ada akad, saya banyakin minta pertolongan Allah. Alhamdulillah, Allah mudahkan. Jadi, jangan dikira aktivitas saya cuma menunggu kapan kamu tidak sibuk ya. 

Saya banyak uring-uringan gara-gara nemu manusia semacam ini. Seolah kerja keras saya mempersiapkan segalanya tidak dihargai sama sekali. Berulang kali saya merengek minta ditenangkan suami. Begitu dipeluk, berderai sudah air mata ini saking kesalnya.

4. Si Rajin

Buat saya, peserta tipe ini yang menjadi pelipur lara ketika harus berhadapan dengan peserta tipe ketiga. Orang-orang ini yang meski sibuk tetap menyimak materi serta mengerjakan tugas-tugas dari saya.

Kalau mereka kesulitan, mereka tidak segan untuk bertanya. Meski sering rempong saat membimbing, tapi saya senang sekali. 

5. Pemburu Deadline

Ini sudah ada di mana-mana ya. Peserta pemburu deadline. Mereka biasa mengerjakan kalau sudah mepet akhir kelas.

Saya juga kalau jadi peserta suka begitu. Kalau bukan karena sibuk, ya karena lama mikir. Tapi lambat laun dikerjakan juga. Untuk orang-orang yang ambisius menyelesaikan, pasti akan memaksa dirinya sendiri sih.

Tips Menghadapi Peserta dalam Kelas Online

Kelas online

Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, baru kali ini saya dapat peserta semacam ini. Dulu, waktu pegang kelas matrikulasi juga ada sih yang begini. Tapi, cuma satu aja. 

Sekarang? Ada lebih dari satu. Buat saya sih, mereka agak toxic. Ya itu tadi, vokal yang maunya menang sendiri. Mintanya dimengerti, tapi enggan mencoba mengerti. Kan ya ngeselin.

Nah, kalau kalian mau buat kelas online juga, ada beberapa tips yang bisa kalian ikuti untk menghadapi para peserta.

1. Minta kemudahan pada Allah

Ini wajib banget. Jangan sampai kelewat sih kalau yang ini. Keberhasilan saya melalui semua ini bukan karena saya begitu pandai mengatur waktu. Tapi ini betul-betul karena kemudahan dari Allah.

Ritme Ghazy itu sejujurnya agak acak. Hari ini begini, besok begitu. Agak susah untuk menentkan waktu yang betul-betul free. Tapi selama 10 hari, Ghazy betul-betul mudah untuk diajak kerjasama. Mandi tanpa rewel. Jam 7 malam sudah minta bobo dan jarang terbangun. Waktunya pas banget saya bisa stand by menjawab aneka rupa pertanyaan dari peserta.

2. Berikan aturan yang jelas di awal kelas

Kapan waktu belajar, diskusi, apakah mereka bisa minta materi lagi, ini harus dijelaskan di awal. Kalau tidak, semuanya jadi suka-suka. Ada aturan itu memang bikin sesak. Tapi percayalah, tanpa aturan malah bikin banyak orang tidak nyaman. Kita berkendara aja ada aturannya, kan? So, it's okay bikin aturan untuk kelas online yang kita jalankan juga.

3. Tidak semua usulan peserta harus diikuti

Mungkin, ketika menjalankan kelas online, kita menemui peserta yang ingin ini itu. Simak dulu, apa yang mereka inginkan. Lalu, pertimbangkan kembali apakah bisa diikuti atau tidak.

Well, ingat ini. Kita tidak bisa menyenangkan semua pihak. Tidak semua usulan juga bisa diikuti. Kita punya aturan di awal yang mestinya kita jadikan acuan hingga akhir kelas. 

4. Cari cara agar peserta mudah memahami materi

Semudah-mudahnya kelas online, ya tetap ada kekurangannya. Transfer ilmu ya tidak akan seoptimal kalau kita tatap muka langsung. Tapi, kita bisa mencari cara agar materi yang kita sampaikan bisa mudah untuk dipahami oleh orang lain.

Di kelas blog, materi tersulit adalah ketika peserta diajak untuk mengganti template blog. Di mana saja, hal ini pasti terjadi, bingung mengkustomisasi template yang sudah dipilih. Tugas kita sebagai pemateri adalah memberi arahan sedetail mungkin yang bisa kita berikan.

Kalau perlu tambahan materi, tambahkan. Kalau perlu dituntun per case, lakukanlah. Bantu orang lain untuk mudah memahami materi. Insyaa Allah langkah kita juga akan semakin dimudahkan Allah.

5. Sabar

Banyak hal yang mungkin terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi. Ya nggak masalah. Sabar aja.

Sabar menghadapi peserta yang nano-nano. Sabar membimbing peserta. Pokoknya sabar. Semoga sabar kita bisa membawa keberkahan pada ilmu yang kita sampaikan. Aamiin.

Kesimpulan

Nah, itu tadi sekelumit kisah saat akan membuat kelas online. Dibilang sulit, ya nggak sulit-sulit amat. Dibilang mudah, juga tidak. Semuanya sedang-sedang saja. Di balik semua kesulitan, entah itu sinyal, kesibukan, dan lain-lain, masih banyak kemudahan-kemudahan yang bisa kita dapatkan.

Gimana? Apakah teman-teman tertarik membuat kelas online juga? Atau pernah jadi pemateri kelas online? Share pengalaman kalian di kolom komentar ya.