Sep 30, 2019
Akhirnya, Bisa Selesai ODOP Estrilook
Alhamdulillah, ini adalah hari terakhir challenge One Day One Post (ODOP) yang diadakan sama Estrilook Community. Harusnya sih bisa konsisten upload tulisan tiap hari. Tapi faktanya tidak seindah itu, Ferguso. Wkwkwkwk...
September ini dengan kepadatan di sana sini, tetap nekat ikut ODOP. awalnya sih nggak ada masalah. Saya sudah siapkan beberapa artikel untuk ODOP bulan ini. Sudah set schedule juga. Jadi langsung publish otomatis. Tapi, karena masih harus cek beberapa materi untuk kelas online, akhirnya belum sempat nambah tulisan lagi.
Betul-betul kejar-kejaran antara bikin materi kelas online, artikel untuk ODOP, tugas Bunda Sayang, dan Nice Homework-nya Training Online. Luar biasaah..
Bulan itu juga, saya ikut beberapa kelas online lain yang sudah pasti ngasih tugas dong. Tugas yang bikin kejar-kejaran sama waktu dan makin nggak bisa lepas dari HP. Berasa agak aneh juga sih karena harus banget pegang HP ke mana-mana. Tidur pun bawa HP dan masih sempet-sempetnya ngerjain PR ini itu. Amazing pokoknya.
Ikutan ODOP apa hasilnya?
Sudah pasti blog saya jadi ada isinya. Traffic juga naik, meski saya tahu banget ini bisa lebih dari itu kalau saya bisa rutin posting dan blogwalking. Faktanya, saya betul-betul nggak sempat, Esmeralda.
Sebulan kemarin aja sudah macem orang gila yang subuh udah pegang HP. Seharian pegang HP juga. Kalau pun lepas dari HP, larinya ke laptop. Saya baru berhenti lewat tengah malam. Padahal, sebelumnya nggak pernah lho saya begini.
Misal, lebih longgar lagi. Misal, bisa blogwalking ke teman-teman blogger yang lain. Pasti hasilnya lebih fantastis lagi.
Intinya sih, saya cuma mau bilang makasih ke Mbak Muyass sebagai founder Estrilook yang udah ngasih tantangan ini. Udah lama menanti kapan ada challenge lagi dan apa saya bisa memenuhi challenge tersebut. Dan, jawabannya bisa.
Ini ODOP kesekian kali yang diadakan sama Estrilook. Well, nggak semuanya berhasil tentu saja. Tapi kalau berhasil ya rasanya luar biasa sih.
Buat saya ODOP itu tentang menaklukkan diri sendiri dari segala hal untuk bisa terus menulis. Jadi lebih terpacu lagi karna udah komitmen sama diri sendiri mau selesein ini. Bukan masalah hadiah apa yang nanti diterima lho, seriusan. Tapi lebih ke kepuasan batin aja.
Bulan depan Estrilook mau ngadain challenge 30 hari menulis lagi. Bedanya, kali ini nggak nulis di blog tapi untuk bikin buku dalam sebulan.
Well, ini lebih challenging pastinya. Semoga aja bisa. Semangaaaat...
Sep 29, 2019
Cerita Tentang Kelas Online dari Persiapan Hingga Akhir Kelas
Ada event di September ini yang cukup bikin saya deg-degan. Kelas Belajar Blog untuk Pemula. Ini adalah kelas online pertama yang saya adakan. Sebetulnya, saya nggak pernah punya niatan untuk bikin kelas online sama sekali. Kalau mau sharing ya sharing aja. Makin banyak yang kenal saya sebagai blogger, makin banyak juga yang bilang, "ajarin dong." Dan itu dari berbagai komunitas.
Sebetulnya, nggak masalah sih mau sharing sana sini. Toh ya, dari sharing itu biasanya traffic blog saya akan naik. Hanya saja, kalau saya sudah meluangkan waktu khusus, banyak pula, lalu yang serius cuma segelintir kok rasanya gimana ya. Dan lagi, buat materi kelas blog itu juga nggak main-main.
Jangan Sampai Orang Lain Rugi Ikut Kelas
Saya banyak ikut Kelas Menulis atau Blogging sebelum saya membuka kelas sendiri. Boleh dibilang, nggak semua kelas yang ada itu layak untuk diulang. Tanpa merendahkan trainingnya, tapi saya pernah merasa agak rugi bayar dan menunggu kelasnya mulai.
"Ternyata, cuma begini aja
Saya nggak mau orang lain merasa begitu. Beberapa pekan sebelum kelas dimulai, saya betul-betul merancang kelas yang akan saya buat seperti apa. Jeda waktu dari satu materi ke materi lain bagaimana. Kira-kira waktunya cukup atau tidak untuk pendampingan tugas-tugas yang akan saya berikan untuk mengukur kemampuan peserta. Berapa kira-kira harga kelasnya? Sebanding tidak dengan tenaga yang saya keluarkan untuk mendampingi mereka.
Intinya sih, saya nggak mau mereka keluar dari kelas saya dan merasa rugi. Kalau bisa semua blognya jadi dan cantik.
Membatasi Jumlah Peserta
Saya butuh fokus dengan satu per satu masalah peserta. Berdasarkan pengalaman saya selama mengikuti Kelas Blog lain, kustomisasi template untuk pemula itu tidak mudah. Biasanya akan memakan waktu lama dan butuh pendampingan ekstra. Alasan ini juga yang membuat saya membatasi kuota kelas yang saya buat.
Waktu diskusi dengan suami masalah kuota, suami bilang begini, "nggak perlu ambil banyak peserta kalau pada akhirnya kamu nggak sanggup dampingi mereka satu per satu."
Suami saya juga mengingatkan hal yang sama ketika saya punya rencana menambahkan jumlah kuota kelas.
"Kalau tambah 5 lagi gimana?"
"Adek sanggup handle nggak?"
Ikhtiar ini saya lakukan demi kenyamanan bersama. Selain supaya saya bisa fokus dengan peserta, saya juga pingin mereka mudah untuk menyelesaikan tantangan demi tantangan yang akan mereka hadapi.
Merancang dan Menyusun Materi
Saya nggak terlalu kesulitan sih untuk mempersiapkan materi ini. Saya lakukan brainstorming, riset sana sini lagi, buka-buka artikel lama, lalu susun semua materinya.
Pertanyaan yang muncul justru bagaimana nanti saya menyampaikan materi ini. Apakah lewat tulisan saja cukup? Ataukah saya harus menjelaskan langsung lewat voice note?
Saya sebetulnya tipe-tipe orang yang nggak sreg kalau cuma menyampaikan via tulisan saja. Bahkan, sebetulnya saya pingin ada tatap muka langsung dengan peserta. Melihat pekerjaan mereka masing-masing. Sayangnya, saya masih belum tahu bagaimana caranya.
Berjalannya Kelas
Ketika kelas berjalan, sebetulnya saya agak kecewa karena peserta yang mengikuti betul-betul tidak semuanya. Dari seluruh peserta, sekitar 50-60% saja yang mengikuti materi dari awal sampai akhir. Mungkin katena kesibukan. Tapi kan rugi ya, sudah bayar ternyata nggak bisa maksimal.
Semalam saya ngobrol masalah ini dengan suami. Saya mempertanyakan peserta yang menghilang itu.
"Mereka ini ceritanya apa cuma pingin ngasih aku duit aja ya?"
Wkwkwk..
Jujur ya, saya merasa begitu ke peserta yang nggak aktif dari awal sampai akhir kelas. Nggak pernah tanya, mencoba tugas saya pun tidak. Ini gimana sih?
Suami bilang, mungkin saya perlu japri mereka satu per satu untuk menanyakan kesulitan mereka apa. Hmmm... Ini yang bukan saya banget. Tapi nggak masalah sih. Setelah ini, saya ada rencana untuk menghubungi mereka, menanyakan bagaimana rasanya setelah ikut kelas, kesulitannya apa. Bagaimana pun juga saya butuh masukan dari para pioner ini.
Mendampingi itu Tidak Mudah
Ada satu waktu dalam kelas yang saya bete banget. Ini kenapa sih pertanyaan itu ditanyakan terus, batin saya. Bukan kah saya sudah menjelaskan berulang kali?
Itu pas lagi capek memang. Grup diskusi sempat saya buka 24 jam. Ternyata, pengaruhnya ke kewarasan saya.
Tapi ini betulan lho. Mendampingi peserta satu per satu itu tidak mudah. Saya memang nggak keluar rumah. Tenaga yang dikeluarkan juga nggak banyak. Tapi pikirannya itu lho. Belum lagi kalau masalah yang muncul tidak bisa saya selesaikan sendiri. Ampun deh.
Dari Kelas Online ke Sekolah Online
Lepas dari segala keruwetan yang terjadi, saya lumayan ketagihan bikin kelas online. Passion saya untuk ngajar jadi tersalurkan melalui ini. Plusnya lagi, saya nggak perlu keluar rumah.
Saya punya rencana untuk mendirikan sekolah online khusus blogger. Di sekolah itu, mereka nggak hanya akan belajar bagaimana cara membuat blog tapi maintanance, SEO, sampai personal branding juga. Mereka nggak hanya akan saya ajak untuk bersinggungan dengan blog saja, tapi juga instagram sebagai media sosial yang paling hits saat ini.
Masih lama sih, kira-kira setelah melahirkan kelas ini akan ada. Sampai waktu itu muncul, menjelang lahiran ini mau saya pakai untuk mendalami SEO dan materi-materi lain. Ceritanya mau sekolah dulu sebelum buka sekolah.
Karena bentuknya adalah sekolah. Saya akan buat program yang berbeda tiap bulannya. Bahkan, dalam sebulan mungkin saja ada 2-3 kelas. Bukan itu sih yang paling penting, rancangan kurikulum untuk kelas onlinenya saja yang perlu disiapkan. Mohon doanya ya.
Mimpi yang Jadi Nyata
Saya baru sadar setelah kelas online ini selesai. Tahun lalu, saya sempat bikin life mapping strategy untuk hidup saya 5, 10, 15, 20, hingga 25 tahun ke depan. Saya punya cita-cita untuk bikin sekolah sendiri. Punya kelas sendiri. Nggak nyangka aja semua itu bisa saya raih lebih cepat. Jalan menuju ke sana mulai terbuka. Bahagia sekali rasanya bisa begitu.
Ada doa, ada usaha. Keduanya itu harus terus diupayakan. Masalah hasil, itu urusan Allah. Dan ternyata, Allah menghendaki semua ini terjadi. Semoga saja sekolah blog yang akan saya dirikan betul-betul bisa terlaksana. Ini saya juga masih memikirkan apakah mau pegang sendiri atau mengajak teman blogger yang saya tahu kapasitasnya ketika menyampaikan sesuatu.
Sep 28, 2019
Menghitung Hari Menuju Persalinan
Pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh orang lain ketika lihat perut saya adalah, "sudah berapa bulan?" atau "sudah berapa minggu?"
Alhamdulillah, sudah masuk minggu 34. Sudah semakin dekat dengan persalinan. Perut juga sudah semakin besar. Beberapa hal semacam cebok, pakai kaos kaki, dan potong kuku, mulai jadi hal yang tricky banget. Harus tahu ngakalinnya biar tetap bisa dilakukan sendiri.
Kalau pagi juga sering kram mendadak. Nggak tahu juga kenapa. Sampai suami saya heran. Kram kok hampir tiap pagi. Wkwkwkwk.. Nikmatin aja, Shay.
Bukan hanya itu. Pergantian posisi dari yang lebih tinggi ke lebih rendah, biasanya juga bikin sesek. Perut juga mulai bergejolak. Little G ini kalau lagi anteng, anteeeeng banget. Tapi kalau lagi gerak, masyaa Allah.
Intinya, saya menikmati semua hal yang terjadi selama masa kehamilan saya. Kalau boleh dibilang, aneka rupa keluhan itu bahkan nggak kerasa-kerasa banget lho. Macem biasa aja. Bahkan, kadang saya lupa kalau lagi hamil. Ingetnya kalau lihat cermin di kamar. Oh iya, perut saya sudah semakin membesar.
***
Pertanyaan lain selain sudah berapa bulan atau minggu, kini mulai muncul pertanyaan baru.
"Gimana rasanya mau lahiran? Deg-degan nggak?"
Jawabannya tidak. Nggak tahu kenapa menjelang persalinan kok saya nggak deg-degan sama sekali ya. Yakin aja kalau lahirannya bakal lancar dan menyenangkan. Kalau soal sakit nggak sakit, namanya melahirkan ya pasti sakit. Tapi saya yakin aja bisa ngatasi itu semua.
"Olah napas, atur pikiran, jangan fokus ke rasa sakitnya."
Itu yang terpatri dalam kepala saya. Sudah percobaan beberapa kali sih. Kalau sakit coba cara itu dan alhamdulillah rasa sakitnya nggak kerasa lagi. Rasa sakit itu memang masih ada. Tapi tubuh kita bisa punya cara untuk mengabaikan rasa sakitnya kalau kita bisa ngatur pikiran dan napas tadi.
Hari demi hari yang makin dekat dengan persalinan memang nggak bikin deg-degan. Rasanya nggak sempat aja buat deg-degan dan mengkhawatirkan ini itu soal persalinan nanti. Saya sudah yakin banget sama dokternya, sama rumah sakitnya, dan partner yang akan menemani saya selama persalinan, suami saya. Jadi, sisanya tinggap kerja sama antara saya dengan Little G aja.
Di samping itu, September ini kesibukan saya juga meningkat tajam. Saya punya kelas online sendiri. Terus ada kelas online lain yang harus saya ikuti untuk upgrade ilmu bisnis. Belum lagi ngelola mybabywear.co. Masih ada ODOP sama Estrilook. Kalau dijabarin semacam ini, saya jadi pingin ketawa sendiri. Sibuk amat ya.
Kerja dari pagi sampai malam itu memungkinkan. Bahkan, ketika suami saya pulang, saya masih mengerjakan ini itu.
Etapi, jangan dikiran saya ngeforsir diri saya berlebih ya. Ada waktu istirahat juga kok. Tenang aja. Siang sampai sore biasanya saya break dari seluruh pekerjaan saya. Bukan apa-apa. Ngantuk aja sih. Kalau sudah ngantuk kan susah ya buat mikir. Jadi ya mending tidur aja. Mau dipaksa nulis juga ujung-ujungnya ketiduran. Hehehe.. Ini sering banget sih. Ketiduran sambil pegang HP dengan notes yang masih terbuka.
Saya juga nggak maksain tubuh saya untuk duduk lama di kursi kok. Sesekali saya juga jalan-jalan keliling rumah. Keuntungan lain dari rumah besar ya gini. Bisa sekalian dijadikan tempat jalan-jalan santai. Tapi saya nggak sampai tersesat di rumah sendiri ya. Rumah saya nggak segedhe itu juga.
Kalau lagi pingin banyak gerak, saya sengaja tidak meletakkan botol minum di meja kerja. Saya taruh saja di atas galon. Lumayan kan jalan kaki beberapa langkah untuk ambil minum. Makin ke sini juga saya makin cepat haus juga. Jadi, jalannya juga lebih banyak.
Nggak tahu ya nanti Oktober kesibukan saya akan seperti apa. Pinginnya sih tetap sibuk tapi tidak terikat akad kerja dengan orang lain semacam September ini. Jaga-jaga aja kalau tiba-tiba lahirannya maju.
Well, soal ini. Nggak tahu kenapa saya macem punya feeling kalau Little G akan lahir akhir Oktober ini. Perasaan aja sih ini. Nggak tahu juga benar tidaknya.
Katanya sih, kalau mau lahiran bayi akan berusaha untuk cari jalan lahir. Kontraksi itu akan mulai sering terasa meski belu teratur. Saya nggak tahu juga kontraksi itu yang seperti apa. Tapi perut saya belakangan mulai semakin sering mengeras dengan sendirinya. Terus nanti melembut lagi. Jadi di dalam perut ini rasanya ada yang lagi berjuang nyari jalan buat ketemu Ummi sama Abinya.
Sakit nggak rasanya? Nggak sih. Cuma aneh aja. Eh, kadang juga sakit sih. Sebentar dan nggak sakit-sakit banget sih.
***
Saya sebetulnya lebih nggak kepingin mertua atau orang tua saya datang duluan sebelum saya melahirkan. Tahu kenapa? Nggak mau aja mereka bikin saya panik atau nakut-nakutin ini itu.
No. Saya nggak mau gitu. Beneran pingin lahiran dengan tenang.
Saya tahu sih, mereka nggak akan tega saya melahirkan sendiri. Tahu banget. Cuma ya nggak mau dibikin panik juga.
Btw, ini tas bersalin juga belum saya siapkan. Beberapa alas tidur sudah siap. Tapi bantal sama selimut bayinya malah belum saya cuci. Mau cuci 4 clodi yang kecil juga sih. Mau saya pakaikan kalau kami pergi-pergi keluar rumah atau mau tidur. Biar tenang aja mamak ini.
Tapi saya belum full pakaikan itu. Biar pakai popok kain biasa aja dulu. Sekalian biar tahu pipisnya berapa kali juga.
Dah ah ceritanya. Doakan aja lahiran saya lancar. Tanpa drama. Sehat-sehat semua ibu dan bayinya. Aamiin.
Sep 27, 2019
Tutorial Desain Tampilan HP di Story dan Feed Instagram untuk Media Promosi
Selama
sebulan ini, selain bikin kelas online sendiri, saya juga sibuk ikut beberapa
kelas online instagram. Setelah kelas, grup tersebut tidak dibubarkan.
Keuntungannya, saya jadi bisa belajar lebih dari peserta ini untuk ngulik
instagram lebih.
Salah satu
postingan peserta yang bikin saya penasaran itu feed dan story yang pegang HP,
terus isinya adalah testimoni customer mereka. Desainnya bisa jadi cantik
sekali.
Mau bikin yang seperti ini |
Pas ditanya
gimana caranya, empunya gambar menghilang. Ada beberapa orang yang kemudian
coba-coba sendiri pakai PicsArt dan share hasil editing mereka. Kelihatan bagus
dalam ukuran kecil, tapi kalau diamati lagi, sebetulnya ya nggak rapi-rapi
amat. Maksanya masih keliatan.
Sebetulnya,
desain semacam ini pernah dibagikan oleh Grace Melia. Tapi sayangnya, ini hanya
untuk pengguna IOS saja. Kalau pakai android, pasti lain lagi ceritanya.
Jadi
penasaran dong, gimana caranya bikin story share apapun itu pakai tampilan HP.
Tapi kelihatannya nggak maksa macem contoh yang dikasih tadi. Saya ulak-ulik
pakai PicsArt, failed. Terus coba
pakai Canva, sama aja. Mikir lagi.
Akhirnya,
nemu juga caranya yang simple tapi ciamik. Kali ini, saya akan bagikan cara
sederhana untuk membuat story maupun feed di Instagram.
Persiapan
Sebelum
mencoba, siapkan dulu beberapa tools dan gambar berikut.
- Aplikasi Canva
- Gambar background
- Gambar HP yang transparan dalam bentuk PNG. Ini bisa langsung download di Google. Ada banyak kok pilihannya.
- Hasil screenshoot yang ingin dibagikan
Tutorial Story dan Feed Instagram
Pastikan HPmu sudah terinstall Canva ya. Kalau sudah, buka aplikasi tersebut.Klik area berwarna putih untuk mengganti background dengan gambar atau warna yang kita inginkan.
Kali ini, kita akan menggunakan gambar. Kita bisa langsung masuk ke gallery untuk memilih gambar dari koleksi kita atau memilih dari beberapa gambar dari Canva. Klik gallery, jika gambar sudah ada di dalam gallery. Klik image, jika gambar akan diambil dari Canva.
Pilih gambar yang diinginkan.
Klik tanda + yang ada di pojok kanan bawah. Lalu, pilih gambar lagi seperti cara memilih background tadi. Kali ini gambar yang akan dipilih adalah gambar smartphone.
Atur ukuran dan posisinya sesuai dengan yang kita kehendaki.
Bila sudah, masukkan hasil screenshoot yang akan dibagikan.
Atur kembali posisinya.
Kalau kita zoom, hasilnya jadi tidak rapi. Kelihatan sekali kalau screenshotnya ditempel begitu saja. Untuk merapikan, klik titik 3 di pojok kanan atas.
Klik send to back icon yang ada di sana.
Taraaaa... Sudah jadi. Hasilnya tetap cantik dan nggak kelihatan maksa
Cara
tersebut bisa digunakan untuk membuat instagram, facebook, maupum whatsapp
story. Kalau sudah, kita tinggal upload saja.
Bagaimana?
Mudah kan cara membuatnya.
Sep 26, 2019
12 Hal yang Perlu Kamu Lakukan Sebelum Posting Tulisan di Blog
Blogging itu
bukan cuma sekedar menulis. Apalagi kalau kita punya rencana menjadi professional
blogger. Atau sedang berusaha menjadi itu. Nggak cukup hanya cari tahu mau nulis
apa dan judulnya apa. Tapi ada hal-hal lain yang perlu dipersiapkan. Untuk apa
sih? Ya supaya tulisan yang sudah kita tulis susah-susah itu bisa dibaca lebih
banyak orang lagi.
Nah, kali
ini saya mau share 12 hal yang wajib kita lakukan sebelum posting tulisan di
blog.
1. Tentukan keyword
Seberapa
penting sih menentukan keyword ini? Jawabannya penting banget. Apalagi kalau
kamu pingin tulisanmu dijangkau lebih banyak orang. Kita nggak bisa cuma
ngandalin share ke sosial media atau blogwalking aja. Tapi kita bisa
memanfaatkan mesin pencari untuk mempromosikan tulisan kita, SEO. Ini
menariknya. Pekerjaan kita jadi jauh lebih efektif kalau mau melakukan ini.
Memang
rasanya ribet banget harus cari-cari keyword dulu sebelum nulis, tapi semua itu
akan terbayar ketika tulisan kita bisa berhasil masuk ke mesin pencari. Apalagi
nangkring di Page One.
2. Buat outline tulisan, minimal 3 sub judul
Kalau
keyword sudah didapatkan, lakukan brainstorming ide topik yang akan ditulis. Lakukan
riset untuk memperdalam topik tersebut. Supaya semua ide itu nggak kabur,
jangan lupa ditulis. Buat aja outline tulisan dulu. Tulis beberapa poin yang
akan disampaikan. Poin-poin ini nanti yang biasanya akan menjadi sub judul. Pastikan juga kamu punya minimal 3 sub judul dalam outline. Masukkan juga keyword ke dalam
sub judul ini.
3. Tulis pembukaan yang menarik
Paragraf
pertama adalah bagian yang paling menentukan selain judul. Orang akan
memutuskan untuk terus membaca tulisan kita atau tidak ya dari paragraf pertama
yang ditulis. Bikin orang penasaran terus baca nggak sih? Jadi, penting nih
untuk membuat paragraf pembuka yang menarik.
Oya, bukan cuma
menarik pembaca ya. Tapi pastikan juga paragraf pertama ini bisa menarik mesin
pencari menemukan tulisan kita. Bagaimana caranya? Pastikan saja dalam paragraph
tersebut ada keyword yang tadi kita pilih. Nggak usah banyak-banyak juga. Sewajarnya
saja dan lakukan senatural mungkin. Orang juga akan terganggu kalau keywordnya
nongol mulu.
4. Tulis konten untuk masing-masing sub judul
Pembukaan sudah,
sub judul juga sudah siap saat kita nulis outline. Nah, sekarang saatnya untuk
mengisi masing-masing sub judul. Berikan penjelasan pada masing-masing sub
judul supaya pembaca semakin memahami apa yang maksud dari sub judul tersebut.
Penulisan sub
judul juga perlu diperhatikan. Tuliskan sub judul dalam heading. Bukan hanya
sekedar menebalkan huruf, memiringkan, atau menggarisbawahi. Pakai saja heading.
Kalau sub judulnya beranak pinak, bisa gunakan heading, sub heading, dan seterusnya.
Fungsinya tentu
bukan hanya sekedar memanjakan mata pembaca saja. Tapi juga untuk membantu tulisan kita terindeks oleh mesin
pencari. Lagi pula, ngasih heading itu nggak susah kok.
5. Buat kesimpulan yang menarik komentar
Kalau sering
dengerin Bang Neil Patel ceramah di Youtube Channelnya, pasti ngeh banget soal
ini. Beliau sering banget mengingatkan kita supaya nggak lupa ngasih kesimpulan
yang menarik engagement pembaca. Jadi, isi kesimpulan ini nggak cuma menyimpulkan
A-Z dari apa yang kita sampaikan aja. Sebisa mungkin, kesimpulan yang kita buat
juga mendorong pembaca tergelitik nulis opini mereka di kolom komentar.
6. Ikat dengan gambar yang menarik
Saya sudah
sampaikan dalam tulisan saya tentang konten blog. Gambar adalah sesuatu yang
sederhana, mudah didapatkan, tapi sungguh powerful untuk konten blog kita. Dia
bukan hanya sekedar pemanis tulisan, tapi juga bisa membantu kita untuk
mengilustrasikan isi tulisan pada pembaca. Ini sebabnya kita nggak bisa
sembarangan memilih gambar. Pastikan gambar tersebut memiliki resolusi yang
baik, nggak pecah saat masuk ke blog.
Tidak hanya
itu, size gambar juga perlu diperhatikan. Jangan terlalu besar karena itu bisa
memberatkan kecepatan blog juga. Sebelum mengunggah gambar, pastikan gambar
sudah terkompres terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan Tiny PNG untuk mengecilkan
size gambar tanpa mengurangi resolusi gambar.
7. Buat media graphic untuk dibagikan ke sosial media
Selain gambar
penjelas, tambahkan juga gambar untuk dibagikan ke sosial media. Jadi, kalau
kita share tulisan kita di sosial media, gambar ini nih yang akan muncul. Bukan
yang lain. Pilih saja gambar dari Pexel atau Pixabay. Lalu, tambahkan tulisan
atau yang lain untuk mempercantik media graphic menggunakan Canva.
8. Tambahkan alt text ke semua gambar
Pembaca pasti
bisa mengenali gambar. Lalu, bagaimana dengan mesin pencari? Apakah dia juga
bisa mengenalinya? Jawabannya bisa. Asalkan kita mau menambahkan alt text ke
semua gambar yang sudah kita masukkan tadi. Baik itu foto, infografis, atau
yang lain.
9. Tulis judul yang memikat pembaca
Kalau semua
konten sudah terisi, saatnya membuat judul. Sebetulnya, nggak harus juga nulis
judul di akhir begini. Kalau dari awal sudah ada judul ya nggak masalah sih ditulis
dulu. Apalagi kalau gambaran isi tulisan sudah amat sangat jelas di dalam
kepala. Tapi kalau masih agak meraba-raba, boleh kok nulis judul di akhir-akhir.
Pastikan saja judul yang kita tulis ini memikat pembaca untuk mengklik artikel
kita.
10. Tambahkan external dan internal link
Ini juga
nggak kalah penting nih. Menambahkan external dan internal link di dalam konten
blog yang kita tulis. External link yang ditulis sebisa mungkin adalah page
yang terkait dengan isi konten yang kifa tulis. Internal link juga nggak bisa
diabaikan. Ini nih yang akan menghubungkan tulisan lama dan baru kita. Dengan
adanya internal link di dalam artikel kita, orang juga jadi tergelitik untuk
buka tulisan lama kita.
11. Lakukan pengecekan keyword pada artikel
Semuanya komplit. Sekarang waktunya
ngecek keyword. Sudahkah dia menyebar luas ke seluruh artikel kita? Sudah ada
di judul belum? Badan teks bagaimana? Minimal muncul 3 kali. Tapi juga jangan
lebay. Natural aja nulisnya. Di dalam alt text sudah juga kah? Meta description
sudah mengandung keyword? Pastikan itu semuanya ya.
12. Proofreading
Poin terakhir ini buat saya poin yang
paling bikin males. Tapi harus dilakukan. Baca lagi berulang. Baca lantang-lantang
kalau perlu. Koreksi kesalahan yang muncul. Kalau kita nggak suka baca tulisan
yang banyak typonya, alur nggak jelas mau dibawa ke mana, mestinya kita juga
harus mengupayakan supaya pembaca di blog kita nggak merasakan hal itu juga
saat baca tulisan kita.
Kesimpulan
Blogging is not all about writing. Blog
memang bisa dipakai sebagai media belajar menulis. Kita bisa nulis suka-suka di
blog. Kalau masih baru banget. tapi masa iya mau begitu-begitu terus? Masa iya
kita nggak kepingin punya banyak pembaca yang terus mampir ke blog kita tanpa diminta.
Bahkan nyariin tulisan-tulisan terbaru kita.
Untuk menuju ke sana, tentu nggak bisa
sembarangan nulis aja kan. 12 cara yang saya sampaikan di atas membantu banget
untuk menaikkan traffic blog kita. Cara tersebut bukan hanya sekedar
memperhatikan bagaimana mempersiapkan tulisan untuk dibagikan ke sosial media
saja, tapi siap dijamah oleh mesin pencari.
Gimana? Apa kamu
sudah melakukan 12 cara di atas saat menulis konten di blog? Kalau belum,
biasanya pakai cara seperti apa nih? Tulis di kolom komentar ya.
Sep 25, 2019
5 Tips Mudah Membuat Konten Blog yang Menarik Pembaca
“Tulisan ini udah lama tayang lho di blog. Tapi kok yang
mengunjungi sedikit sekali ya.”
Pernah nggak ngalami yang seperti itu? Saya rasa semuanya
pasti pernah mengalami hal ini. apalagi kalau masih baru banget belajar
ngeblog. Bisa jadi tulisan aja udah syukur. Tapi apa iya nulis aja cukup?
Rasanya tidak. Saya pribadi lebih suka tulisan saya dibaca banyak orang dari
pada dianggurin. Ada kepuasan batin tersendiri ketika banyak orang membaca tulisan
saya. Apalagi kalau interaksi yang masuk menarik diskusi panjang dengan mereka.
Ketertarikan pembaca pada tulisan saya di blog itu yang
akhirnya memberikan dorongan lebih untuk terus menulis lagi, lagi, dan lagi.
Lebih semangat lagi kalau ada yang bilang, “aku suka lho baca tulisannya,
Mbak.” Wah, ini bisa melambung tinggi terbang ke awan. Mood booster terampuh
kalau saya bilang.
Kenapa begitu? Karena nggak mudah untuk bikin tulisan yang
bisa bikin pembaca ketagihan untuk terus berkunjung ke blog kita. Nggak bisa
cuma asal nulis, publish, terus selesai. Ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan. Nah, kali ini saya akan berbagi sedikit tips membuat konten blog
yang menarik pembaca.
Pilih Judul yang Click-bait
Hal pertama yang akan dibaca oleh pembaca adalah judul. Dari
judul, orang bisa memilih untuk masuk ke page tersebut dan membaca artikel
secara keseluruhan atau tidak. Cobalah untuk membuat judul yang click-bait.
Contoh:
Ini Dia Cara Menghasilkan 10 Juta dari Blogging
Mengejutkan, Lucinta Luna Akhirnya Ngaku
Anak GTM, Atasi dengan Cara Sederhana Ini
Judul-judul semacam ini yang bisa membuat orang tertarik
untuk membaca lebih detail isi ceritanya. Tapi, jangan tipu-tipu ya. Judul
tetap harus menggambarkan isi konten yang kita buat.
Stop Menulis dalam Paragraf Panjang
Kalau kamu terbiasa menulisa dalam pragraf panjang, hentikan
saat ini juga. Kalau dulu waktu sekolah kita diajarin buat bikin paragraph
panjang kali lebar. Itu tidak berlaku untuk blog. Pembaca lebih suka tulisan
yang singkat, padat, dan jelas. Poin-poin yang ingin disampaikan sudah bisa
tergambar dengan jelas juga. Semakin mudah mereka mendapatkan informasi, itu
yang lebih disuka.
Tambahkan Gambar
Ini adalan cara yang paling mudah untuk memperbaiki blog
kita. Tambahkan gambar! Dengan gambar, kita bisa membantu untuk memberikan jeda
dalam konten kita agar lebih mudah dibaca oleh pembaca.
Gambar ini juga bisa memanjakan mata kita. Bayangkan saja
ada tulisan sepanjang 2000++ kata dan tidak ada gambar sama sekali. Hmmmmm…
Pasti capek banget baca itu. Belum habis baca udah males duluan. Nah, semua
akan lain ceritanya kalau ada gambar yang membantu visualisasinya. Informasi
yang disampaikan akan jauh lebih menarik.
Jangan Lupa Proofreading
Proofreading adalah bagian penting lain yang tidak boleh
ditinggalkan. Setelah menulis, diamkan tulisan beberapa saat, lalu baca
kembali. Perbaiki kesalahan-kesalahan umum yang biasa terjadi, seperti
penggunaan tanda baca yang tidak tepat, typo, atau bahkan alur tulisan yang
maksa. Lakukan pengecekan secara berulang. Makin sering, makin baik.
Menulislah seperti Bercerita pada Teman
Kalau kamu pingin blogmu betul-betul seperti bicara pada
pembaca, hal paling mudah yang bisa kamu lakukan adalah menulis seakan sedang
cerita pada temanmu. Nggak usah takut untuk ngobrol asyik di sini. Kalau kita
enjoy melakukannya, rasa itu juga akan tersalurkan ke pembaca kok. Mereka juga
akan merasa senang membacanya.
Jadi, sebelum mempublikasikan tulisan kita, cobalah untuk
membacanya keras-keras.
Kesimpulan
Nggak sulit kok membuat konten yang menarik pembaca. Apalagi
kalau kita memang suka menulis. Just have fun. Salurkan aja apa yang kita suka
dengan cara yang paling sederhana. Mau curhat? Boleh. Tapi curhat cantik ya.
Gimana caranya dari curhatan kita itu orang lain juga dapat sesuatu, bukan
hanya sekedar keluh kesah kita aja.
Jadi, kalau kamu biasa melakukan apa nih untuk menarik
pembaca berkunjung ke blogmu? Share di kolom komentar ya.
Sep 24, 2019
Tips Konsisten Ngeblog, Biar Blog Nggak Makin Jamuran
Ada yang
lebih sulit untuk dijalankan dari sekian banyak proses ngeblog, yaitu menjaga
konsistensi. Kalau soal SEO bisa dipelajari. Bikin artikel yang ciamik, juga
bisa dipelajari. Digital marketing untuk blog apalagi. Tapi semuanya akan jadi
sia-sia kalau kita tidak konsisten melakukannya.
"Duh,
blogku apa kabar ya? Udah ditumbuhin sarang laba-laba kali."
Pernyataan
semacam ini sering sekali keluar dari para blogger juga. Dulu, bikin blog,
blognya diisi terus, tapi setelah itu, bye.
Bahkan ada
yang lupa email blognya. Kasus yang paling parah ya yang kemarin saya temukan
dalam peserta kelas blog saya. Lupa kalau ternyata dia pernah punya blog.
Kenapa Ada yang Konsisten dan Tidak?
Mau tidak
mau, kita akan bertanya-tanya juga. Kenapa ya ada orang bisa konsisten
blogging, sementara yang lain tidak? Kenapa ada orang yang rajin sekali
menerapkan SEO On Page tiap kali akan membuat artikel di blog, sementara yang
lain tidak? Meski dia sudah tahu caranya.
Jawabannya
tentu ada pada hal pertama yang mendorong seseorang itu melakukan sesuatu.
Niat. Motivasi. The biggest strong why.
Kalau kita
nggak punya motivasi, nggak tahu kenapa harus melakukan hal itu, ya nggak akan
berjalan lama. Bikin blog, kalau lagi rajin tiap hari posting, setelah itu dia
abaikan blognya.
Ada yang
seperti ini? Banyak.
Nah, kali
ini saya akan berbagi beberapa tips untuk bisa terus konsisten blogging tanpa
bikin kita stress sendiri.
Realistis
Kalau udah
punya blog dan pingin go profesional, mau nggak mau harus menjaga konsistensi
untuk terus publish tulisan kita. Tujuannya ya untuk menjaga traffic dari blog
kita dong. Pembaca kita juga akan cari tulisan kita kalau nggak pernah
di-update.
Masalah
harus kapan update ini yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri. Kita
sanggupnya berapa kali dalam seminggu?
Posting
tulisan setiap hari itu bagus banget untuk menaikkan traffic blog kalau kita
juga jago marketing tulisan kita. Tapi misal kita tidak sanggup melakukannya,
bikin tulisan seminggu sekali juga nggak ada masalah kok. Bukan seberapa sering
kita bisa menulis, tapi sebarapa konsisten kita bisa melakukan itu.
Kalau kita
memang cuma sanggup seminggu sekali, ya udah nggak apa-apa jalani aja. Misal,
bisa lebih jadi 2-3 kali seminggu, ini juga tak masyalah.
Kita nggak
perlu memaksakan diri jadi orang lain. Kesibukan tiap orang beda. Kesulitan yang
dihadapi juga beda. Jadi, senyamannya aja.
Nyaman juga
bukan berarti nggak nulis sama sekali ya. Satu kali seminggu ini sebetulnya
angka minimal yang harus diupayakan kalau kita mau go profesional. Setidaknya,
seminggu harus ada 1 postingan di blog. Nggak susah kok sebetulnya. Hal yang
bikin susah itu ngelawan rasa malasnya aja. Iya apa iya?
Buat Jadwal Posting Tulisan
Setelah
menentukan berapa kali dalam seminggu publish post terbaru, kita bisa mulai
membuat jadwal rutin tulisan kita tayang. Lagi-lagi, tujuan kita adalah untuk
mencari pembaca yang loyal. Jadi, sebisa mungkin kita punya jadwal supaya
mereka juga mudah untuk mengingat kapan kita update tulisan terbaru.
Misal, kita
sanggupnya sekali dalam seminggu. Kita tentukan juga kapan harinya. Jangan lupa
juga untuk share jamnya.
Jadwal
tulisan ini juga yang memudahkan kita untuk ngatur strategi marketing lho. Kita
bisa banget lempar isu tentang topik yang kita angkat. Bikin diskusi jadi
anget. Kalau sudah, kita bisa lempar tulisan kita.
Cara ini
sudah pernah beberapa kali saya lakukan dan betul-betul berhasil naikkan
viewer. Orang jadi lebih kepo untuk baca lebih dalam tentang solusi apa yang
saya tawarkan.
Susun Content Planner
Mau konten
yang dihasilkan nggak asal-asalan? Yuk, coba bikin content planner untuk blog
kita. Kita bisa mulai dengan brainstorming apa yang akan kita tulis dan kapan
tulisan itu akan tayang. Susun ini dalam bentuk apa aja yang kita suka. Bisa
jadi tabel. Bisa juga dibuat semacam kalender. Suka-suka aja. Senyamannya.
Point
pentingnya bukan bentuknya. Tapi isinya. Content planner harus memuat tanggal
pasti kita posting tulisan dan topik apa yang mau kita bagikan.
Saya pernah
bahas tentang sistem kuadran supaya kita bisa jadi lebih produktif. Menempatkan
pekerjaan pada kuadran I memang bisa bikin kita terpacu untuk segera
menyelesaikan. Tapi jadinya malah reaktif. Bagusnya, justru lebih banyak
ditaruh di kuadran II. Kenapa? Kuadran ini ngasih kita waktu untuk merencanakan
dan eksekusi dengan lebih cermat lagi. Nggak keburu-buru. Hasilnya juga pasti
jadi jauuuh lebih bagus.
Baca juga: Tips Manajemen Waktu agar Lebih Produktif
Ini pun
berlaku untuk blogging. Rencanakan dulu apa yang mau ditulis. Ingat ya,
blogging itu nggak cuma sekedar nulis terus selesai. Kalau kita mau go
profesional, banyak hal yang harus ditempuh. Research topik iya, keyword juga
iya. Terus bikin outline tulisannya. Abis itu nulis. Profreading juga wajib.
Abis itu masih harus cek kelengkapan SEO on Page kalau kita mau tulisan kita
cepet dapat traffic. Banyak.
Baca juga:
Kebayang
nggak sih kalau kita nggak merencanakan ini dengan baik? Dijamin kelabakan dan
banyak sekali part yang kita skip.
"Ya
udah lah gini aja. Penting tayang dulu."
Soal
kualitas? Itu jadi prioritas ke sekian kalau kondisinya sudah begitu.
Pertanyaannya,
mau sampai kapan begitu terus? Katanya mau jadi blogger profesional.
Kumpulkan Stok Ide Sebanyak-banyaknya
"Susah
nih bikin content planner."
Well,
serius. Ini nggak susah kalau kita punya banyak stok ide. Banyak-banyakin
brainstorming ide dari topik blog kita. Misal, niche blog kita tentang
parenting, mau bahas apa aja ini banyak lho. Tulis aja dulu. Next, kita bisa
siapin materinya.
Mau bahas
soal blogging, ini juga bisa. Tuliiis aja dulu semuanya. Topik-topik yang bisa
diangkat apa. Kalau kita punya banyak topik, bikin content planner juga akan
jauh lebih mudah.
Tulis Dulu, Post Kemudian
Tantangan
lain yang muncul saat blogging adalah bertarung dengan waktu. Kejar-kejaran
antara jadwal posting dengan waktu luang yang kita punya. Banyak orang yang
akhirnya gagal post tulisan karena dia nggak punya banyak stok tulisan dan
waktu untuk mempublikasikannya.
Tantangan
ini sebetulnya bisa diselesaikan dengan menulis artikel lebih dulu. Tulisan
untuk minggu depan, minimal harus ditulis minggu ini. Kita nulisnya juga jadi
jauuuh lebih tenang. Nggak keburu-buru.
6. Tentukan Target
Kalau
semuanya sudah dibuat, jangan lupa untuk set target juga. Target ini yang
memacu kita untuk bisa terus berusaha apapun kondisinya.
Macem orang
naik mobil. Kalau mau sampai ditujuan ya harus isi bensin. Misal, di tengah
jalan bensinnya abis, ya pasti akan cari SPBU terdekat kan? Karena ya itu tadi,
dia punya target untuk bisa sampai tujuannya.
7. Tantang Diri Sendiri
Ikut
tantangan yang diadakan oleh komunitas juga nggak ada salahnya banget. Coba aja
ikut challenge. Misal, one day one post atau challenge yang lain. Ini
bener-bener memicu kita untuk terus update tulisan di blog.
Terus gimana
kalau saya nggak punya komunitas blogging? Tenang, kita bisa coba untuk ikut
beberapa lomba blog yang ada. Nggak perlu minder duluan.
"Apalah
aku ini, baru juga jadi blogger kemarin sore."
It's okay.
Justru dengan ikutan lomba kita jadi tahu kualitas kita sampai mana. Kalau
disandingkan dengan blogger-blogger lain tuh posisinya di mana? Sejauh apa
medan yang harus kita tempuh.
Ikut lomba
blog bisa memicu kita bukan hanya untuk sekedar buat tulisan baru, tapi juga
menghasilkan tulisan yang berkualitas. Iyalah. Kan ceritanya pingin menang.
Kesimpulan
Membangun
konsitensi untuk terus ngeblog, pada dasarnya adalah pertarungan melawan diri
sendiri. Musuh besarnya itu sebetulnya rasa malas. Bukan karena nggak ada ide
atau yang lain. Ide itu bisa dicari dari banyak hal, bisa dari baca, ngobrol
sama temen, nonton, atau yang lain. Tapi kalau udah kena malas, kelar deh.
Tiap orang mungkin
punya cara sendiri untuk bisa terus konsisten ngeblog. Nggak harus juga sama
dengan apa yang saya bagikan ini. Kalau kalian punya ide lain, feel free to
share di kolom komentar. Saya akan sangat amat menghargai itu semua.
Sep 23, 2019
Strategi Jitu Raih Lonjakan Pesanan di Harbolnas Blibli.com
Siapa sih
yang nggak tahu Harbolnas itu apa? Itu lho event tahunan yang ngasih diskon dan
promo yang besar-besaran. Hari belanja online nasional atau yang biasa kita
sebut Harbolnas ini merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk mendorong dan
mengedukasi masyarakat mengenai kemudahan belanja online. Dengan adanya Harbolnas
ini, masyarakat diharapkan mulai paham kalau belanja online sekarang ini bisa
lebih mudah, aman, nyaman, dan tentunya murah.
Bagi para
pembeli, event Harbolnas ini sudah pasti menguntungkan. Kita bisa mendapatkan
barang dengan diskon khusus di sini. Lalu, bagaimana dengan penjual? Sudah
pasti untung dong. Harbolnas ini bisa dibilang sebagai event yang digunakan
untuk menaikkan omzet setinggi-tingginya. Pemilihan marketplace yang tepat,
tentu saja akan menaikkan omzet jauh lebih besar lagi.
Blibli.com sebagai salah satu marketplace di
Indonesia, tentu nggak mau ketinggalan dong. Untuk event Harbolnas 2019 ini,
Blibli.com tidak hanya mengadakan pada tanggal 12 Desember 2019 saja. Tapi juga
pada tanggal 10 Oktober dan 11 November 2019. Ini peluang banget untuk para
pembeli dan penjual online shop nih. Sebagai pembeli, kita bisa punya banyak
kesempatan untuk mendapatkan diskon besar-besaran. Sedangkan sebagai penjual,
kita bisa punya kesempatan untuk meraup omzet yang besar.
Berdasarkan
data yang diambil dari Blibli.com, Gross Merchandise Value (GMV) mengalami
pengingkatan setiap tahunnya. Dilansir dari ekonomi.bisnis.com, GMV Blibli.com
pada Harbolnas 2018 kemarin mengalami kenaikan hingga 11 kali lipat jika
dibandingkan hari biasa. Pengunjungnya pun naik hingga 35 kali lipat dari hari
biasa.
Angka yang
super fantastis bukan? Angka-angka ini, tentu saja bisa kita manfaatkan untuk
berjualan online di Blibli.com. Harapannya, dengan ikut berjualan di Blibli.com
saat Harbolnas, kita bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya melalui event ini.
Jualan
online di Blibli.com saat Harbolnas tentu saja membutuhkan strategi yang jitu. Sebagai
penjual, strategi ini kita butuhkan bukan hanya untuk menaikkan omzet
setinggi-tingginya, tapi juga untuk menaikkan kepercayaan customer kepada kita.
Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan jika kita ingin mendapatkan itu
semuanya.
Hal pertama
yang perlu kita perhatikan saat akan berjualan tentu saja adalah produk. Tanpa
adanya produk, apa yang akan kita jual? Besar kecilnya omzet juga tergantung
dari seberapa banyak ketersediaan produk. Pengunjung sudah banyak, calon
pembeli sudah ada, tapi produknya tidak ada. Kan repot.
Untuk
menghadapi lonjakan pesanan di Harbolnas Blibli.com ini, kita bisa menerapkan 3
strategi berikut ini.
1.
Tambahkan produk sebanyak-banyaknya
Semakin
banyak produk yang dijual, tentu semakin banyak peluang mendapatkan omzet yang
besar. Nah, untuk menghindari stok produk kita tidak laku, kita perlu melakukan
analisis produk dulu. Produk apa sih yang populer dicari?
Kita bisa
memanfaatkan fitur Analisis di Blibli.com untuk mengetahui produk apa yang
paling populer di Blibli.com. Berapa kali produk tersebut dilihat, berapa
jumlah penawarannya, berapa banyak merchant yang menjual produk tersebut,
hingga harga termurah yang ada. Analisis produk ini bisa kita lihat dari data
selama 7 hari maupun 30 hari. Dari sini nih, kita bisa menentukan mau nambah
produk yang mana.
2.
Pastikan stok tersedia dan update secara berkala
Ini juga nggak kalah penting. Stok produk yang kita miliki
harus terus menerus terupdate secara berkala. Jangan lupa juga untuk memastikan
stok Gudang dengan stok Blibli kita di Merchant Tools Application.
Kita juga
bisa mempelajari Analisa Kinerja Produk pada Merchant Tools Aplicstion
Blibli.com. Pada menu ini, terdapat informasi terkait tingkat pembelian dan
tingkat kegagalan produk. Dari sini juga, kita bisa memperkirakan stok mana
saja yang perlu kita tingkatkan untuk persiapan Harbolnas nanti.
3.
Aktif dalam diskusi produk
Fungsi dari
diskusi produk adalah untuk berinteraksi dengan pembeli. Jangan lupa untuk
segera merespon pertanyaan dari customer yang ada dalam fitur ini. Interaksi
ini ternyata juga bisa membantu kita untuk mempengaruhi keinginan customer
untuk membeli produk kita.
Selain produk
yang dijual, penentuan harga tentunya menjadi bahan pertimbangan. Penentuan
harga tidak hanya diambil dari berapa banyak keuntungan saja. Jika kita
menginginkan lonjakan pesanan yang fantastis, kita juga harus mau melakukan 2
hal ini.
1.
Pelajari harga produk melalui menu Analisa
Salah satu
kemudahan yang diberikan oleh Blibli.com kepada para penjual adalah dengan adanya
Merchant Tools Application. Isinya bukan hanya untuk upload barang, harga, dan
memberikan deskripsi barang secara spesifik saja, tapi kita juga bisa melakukan
Analisa di dalamnya.
Nah, kita
bisa banget memanfaatkan menu Analisa ini untuk mengetahui persaingan harga produk
yang kita jual. Untuk produk yang sama, kita bisa tahu berapa sih harga
termurah produk yang dijual oleh penjual yang lain, berapa selisih harganya,
dan berapa harga rata-rata dari produk tersebut. Dari sini, kita bisa
menentukan berapa harga yang paling ideal dari produk kita bila kita
menginginkan produk ini laris manis di pasaran.
2.
Update harga
produk agar kompetitif
Setelah mengetahui harga yang pas untuk produk kita. Jangan
lupa untuk mengupdate harga terbaru setelah diskon. Pastikan juga bahwa harga
diskon ini memang harga yang telah dikurangi diskon. Bukan harga yang telah
dinaikkan terlebih dahulu.
Selain diskon, kita juga bisa memanfaatkam promo yang
diberikan oleh Blibli.com untuk meningkatkan penjualan kita. Ada 3 macam promo
yang bisa kita manfaatkan di sini.
1.
Promo Grosir
Promo ini
bisa kita gunakan jika kita ingin memberikan harga khusus berdasarkan jumlah
barang yanb dibeli oleh customer. Kita bebas memilih produk dan jumlah minimal
pembelian yang akan mendapatkan diskon. Dengan cara ini, kita bisa lebih banyak
menarik customer untuk membeli produk yang kita jual.
Perlu
diingat juga. Seluruh promo yang sudah aktif atau berjalan tidak bisa diubah
kembali. Jadi, kalau kita mau mengubah ketentuan promo, seperti tanggal aktif
atwu jumlah diskon, kita harus mendeaktivasi promo tersebut terlebih dahulu.
2.
Promo Combo
Selain promo
grosir, juga ada promo combo. Promo ini dapat kita gunakan jika ingin melakukan
bundling. Ketika customer ingin membeli produk utama, mereka akan secara
otomatis mendapatkan produk pelengkap. Produk mana yang akan dijadikan produk
utama dan pelengkap ini bebas. Terserah kita mau atur yang mana. Tanggal promo
dan kuota produk untuk promo ini juga bisa kita atur.
Nah,
harganya gimana nih? Harga barang yang ingin digunakan dalam promo combi ini
bisa banget kita atur supaya lebih menarik. Satu produk utama paling banyak didampingi
oleh 2 produk pelengkap. Tapi ingat, produk yanb kita pilih hanya bisa
dijadikan produk utama sebanyak satu kali saja dalam satu periode promosi yang
sama.
3.
Promo Blibli
Berbeda dengan
kedua promo yang lain. Promo Blibli ini hanya bisa diatur oleh pihak Blibli.com
sendiri dan sifatnya undangan. Hanya penjual yang mendapatkan undangan promo
ini saja yang bisa mengikutinya.
Kalau sudah
dapat undangan apa bisa otomatis ikut promo? Ternyata tidak. Kita bebas memilih
untuk ikut promo ini atau tidak. Kalau berminat, kita tinggal klik “Join Promo”
dan kita akan langsung dapat melihat secara detail informasi seputar promo
tersebut. Mulai dari detail promonya bagaimana, cara menambahkan produk ke promo
tersebut, hingga melihat produk mana saja yang sudah ditambahkan dalam promo
tersebut.
Boleh dibilang, ini adalah faktor krusial yang perlu
dipertimbangkan. Kepercayaan pelanggan akan bergantung dari seberapa cepat
respon pengiriman kita. Tidak hanya itu saja, cepat tidaknya barang sampai ke
customer juga harus menjadi prioritas. Ini nih yang menantang banget. Saat Harbolnas,
besar sekali kemungkinan lonjakan pesanan. Bayangin aja kalau lonjakan itu
sampai 10 kali lipat. Apa nggak kewalahan tuh?
Oleh karena itu, butuh strategi khusus juga untuk terus melayani
pelanggan, tanpa membuat mereka kecewa. Ada 4 cara jitu yang bisa kita lakukan
untuk mensiasati hal ini.
1.
Segera respon dan kirimkan pesanan
Begitu ada
notifikasi pesanan, segera proses pesanan tersebut. Lakukan pengepakkan secepat
yang bisa kita lakukan. Lalu, kirimkan pesanan. Jangan lagi menunda pekerjaan kalau tidak
ingin kelabakan saat pesanan mulai melonjak.
2.
Aktifkan fitur Same-Day dan COD
Untuk produk-produk
tertentu, kita bisa memanfaatkan pengiriman di hari yang sama atau melakukan
COD. Agar customer dapat memilih fitur ini, kita perlu mengaktifkan fitur Same-Day
dan COD. Fitur ini berlaku untuk pengiriman non-reguler. Produk yang dapat
dikirimkan dengan pengiriman ini tidak boleh melebihi 5 kg dengan dimensi
maksimum 40x40x17cm untuk GO-SEND. Sedangkan jika menggunakan GRAB, berat
maksimum 7 kg dan dimensi maksimum 40x40x20cm.
3.
Siapkan tenaga kerja tambahan
Saat lonjakan
pesanan terjadi, sangat memungkinkan kita akan kewalahan untuk merespon dan mengirimkan
pesanan. Untuk mengatasi hal ini, tidak ada salahnya jika kita menyiapkan
tenaga kerja tambahan yang memang kita khususkan untuk membantu kita saat Harbolnas
nanti.
4.
Gunakan layanan Fulfillment by Blibli
Sudah ada
tenaga kerja tambahan, tapi masih juga kewalahan? Tenang. Ada layanan lain dari
Blibli.com yang bisa kita manfaatkan untuk mengefektifkan pekerjaan kita, yaitu
layanan Fulfillment by Blibli. Layanan ini sangat membantu kita untuk merespon
pesanan secara masal atau bersamaan. Kita bisa memilih metode dropship atau pickup.
Baik dengan
metode dropship maupun pickup, kita bisa membuat paket pesanan, cetak label,
dam konfirmasi pengiriman pesanan secara bersamaan. Bedanya ada pada metode
pengiriman saja. Kalau dropship, kita yang mengantarkan pesanan. Sedangkan pickup,
barang akan diambil oleh kurir logistik yang telah bekerja sama dengan
Blibli.com. Dengan adanya layanan ini, pekerjaan pengiriman barang sudah bukan
lagi menjadi hambatan besar.
Mari Bersiap Hadapi Lonjakan Pesanan di Harbolnas Blibli.com
Harbolnas memang selalu membawa angin segar bagi para penjual
online. Tapi di sini lain, juga bikin super kewalahan dengan banyaknya lonjakan
pesanan yang ada. Apalagi kalau bisnisnya masih minim karyawan. Rasanya amazing
banget pasti.
Semuanya beda ketika kita jualan di Blibli.com. Banyak
sekali fasilitas yang diberikan Blibli.com untuk mengatur strategi penjualan hingga
bagaimana menghadapi lonjakan pesanan saat Harbolnas nanti. Semuanya ada di
sini.
Jadi, tunggu apa lagi? Mau raih lonjakan omzet saat Harbolnas?
Yuk, jualan di Blibli.com.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
Latest tweet
Archive
-
▼
2019
(112)
-
▼
September
(30)
- Akhirnya, Bisa Selesai ODOP Estrilook
- Cerita Tentang Kelas Online dari Persiapan Hingga ...
- Menghitung Hari Menuju Persalinan
- Tutorial Desain Tampilan HP di Story dan Feed Inst...
- 12 Hal yang Perlu Kamu Lakukan Sebelum Posting Tul...
- 5 Tips Mudah Membuat Konten Blog yang Menarik Pembaca
- Tips Konsisten Ngeblog, Biar Blog Nggak Makin Jamuran
- Strategi Jitu Raih Lonjakan Pesanan di Harbolnas B...
- 5 Strategi Instagram Marketing 2019 untuk Blogger ...
- 3 Hal Tentang Algoritma Instagram Terbaru yang Per...
- Tutorial Mengganti Warna Produk dengan Mudah Mengg...
- Persiapan Dana Pendidikan Anak
- Menyembuhkan Luka Masa Kecil
- Pursuit of Happiness
- 5 Tips Manajemen Waktu Agar Lebih Produktif
- Cerita Kehamilan 32 Minggu, Jantung Mendadak Berde...
- Cerita Kehamilan 32 Minggu, Jantung Mendadak Berde...
- Baby Blues, Kenapa Bisa Gitu?
- 3 Fakta Menarik tentang BJ Habibie yang Begitu Men...
- Review Film Hijab: Ridho Suami Pembuka Keberkahan ...
- 7 Alasan Kuat Seseorang Mulai Blogging, Kamu yang ...
- Menikmati Proses Tanpa Keluhan
- Memilih Niche Blog yang Gue Banget
- Dealing with Psikosomatis
- Cerita Hunting Dokter Kandungan di Bogor
- Ketika Orang Tua Terlalu Toxic, Harus Apa?
- Investasi Emas, Menguntungkan Nggak Sih?
- Review Film: What a Wonderful Family! (Mandarin Ve...
- Kalau Jodoh Nggak Bakal Kemana
- Kekerasan Seksual pada Anak dan Sikap Kita
-
▼
September
(30)