Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Apr 8, 2023

Sirop Obat, Aman Nggak Sih Dikonsumsi Anak?

sirop obat

10 Oktober 2022, waktu itu lagi hamil besar dan sedang persiapan buat lahiran di Malang. Berangkat pagi dari Bogor ke Malang, meski tahu kalau Ghazy agak nggak enak badan. Di tengah perjalanan, demamnya makin tinggi. Ghazy juga jadi susah makan. Maunya tiduran aja.


Lebih dari 3 hari, demamnya masih awet. Ada di kisaran 37.8-39.8 derajat Celsius. Penurun demam cuma bisa berfungsi selama 4-5 jam. Selebihnya, demamnya berangsur naik lagi. 


Tanggal 13 Oktober 2022, kami putuskan untuk bawa Ghazy ke dokter anak terdekat. Di klinik, Ghazy diperiksa dan diberikan obat penurun panas dari anusnya. Dokter juga tanya, apakah Ghazy ini penyintas Covid atau bukan, serta bagaimana buang air kecil Ghazy selama sakit. Saat itu, Ghazy memang lebih jarang minum air putih. Jadi, ya pipisnya lebih sedikit pula dari biasanya.


"Kalau begitu masih normal, tapi kalau minumnya banyak dan yang keluar sedikit. Berarti, ini ada masalah. Tolong dipantau terus ya, Bu. Saya kasih kontak perawat saya. Kalau ada apa-apa bisa langsung tanya Beliau."


Anak Sakit Ketika Isu Gagal Ginjal Akut pada Anak Merebak

anak demam

Ghazy memang sakit ketika Gagal Ginjal Akut pada Anak merebak. Dokter anak sedang waspada tingkat tinggi kalau-kalau ada kasus baru. Jelang seminggu, muncul berita tentang sirop obat yang mengandung  Etilen Glikol (EG) atau Dietilen Glikol (DEG) pada pelarutnya. Obat-sirop obat dicabut hak edarnya untuk sementara. Semua sirop obat yang ada di rumah diminta untuk tidak diberikan pada anak sampai kejelasan kasus.


Apa rasanya saat itu?


Deg-degannya ada banget. Apalagi salah satu penurun panas yang biasa dipakai Ghazy ada dalam list obat yang dilarang untuk diberikan untuk sementara. Pikiran udah nano-nano banget saat itu. Apa Ghazy perlu tes lab atau nggak. Perlu rawat inap atau nggak. Karna, setelah kami kontrol ke dokter juga demamnya masih sesekali muncul. Iya, ada batuk dan pilek (bapil) yang menyertai. Ini yang bikin kenapa nggak ada tes lab saat kontrol ke dokter kemarin. Ada kemungkinan bapil biasa. Ada juga kemungkinan yang mengarah ke Gagal Ginjal Akut pada Anak.


Alhamdulillah, setelah Ghazy dipijat, semua gejala membaik. Mungkin, dia sakit karena kecapekan juga setelah menempuh perjalanan panjang dari Bogor ke Malang.


Perasaan lega boleh dibilang masih sementara. Karena waktu itu, gejala batuk pilek semacam sedang jadi wabah nasional. Buanyak banget anak-anak yang sedang batuk pilek demam. Kalau tidak ada isu tentang obat sirop yang menggunakan pelarut EG/DEG, buibu udah selow sih. Kalau demam di atas 37,5 derajat Celsius, kasih penurun demam. Fokus bikin anak nyaman selama sakit. 


Tapi, isu sirop obat ini bener-bener bikin puyeng. Kalau demam tinggi, ya masa nggak dikasih obat? Kalau dikasih obat puyer, tahu sendiri kan pahitnya kaya apa. Kasih sirop obat aja drama, apalagi yang puyer. Masya Allah bener deh.


Beberapa Obat Sirop Mulai Dinyatakan Aman


Alhamdulillah, tidak lama kemudian, muncul pemberitahuan tentang obat-obat sirop yang aman dikonsumsi oleh anak. Meski sudah ada pemberitahuan tersebut, deg-degannya masih ada banget.


"Bener nih, sudah aman?" pertanyaan semacam ini sering muter di kepala. 


Biar anak nggak sampai konsumsi obat, aku coba jaga Ghazy bener-bener supaya nggak sakit. Makannya, aktivitas fisiknya, berjemur, semua jadi ikhtiarku untuk meningkatkan imun tubuh Ghazy. Alhamdulillah, sejak bulan Oktober sampai aku melahirkan di bulan Desember. Ghazy sehat terus.


Keresahan akan obat sirop ini bisa disingkirkan sampai akhirnya adik lahir dan harus diberikan vaksin. Salah satu efek dari vaksin pada bayi adalah munculnya demam. Ini bisa cuma semalam, tapi bisa juga sampai 3 hari. Artinya, harus kasih sirop obat penurun demam ke Ghafy, si adik yang masih bayi. Khawatirnya ada banget. Bahkan, ketika obatnya diresepkan oleh dokter anak, aku masih ragu akan keamanannya.


Adakah yang merasakan hal sama sepertiku?


Sirop Obat, Apakah Sudah Aman untuk Dikonsumsi Anak?

dialog interaktif kesehatan


Sebagai orang awam dan bukan orang medis, tentu saja aku butuh informasi yang akurat terkait penggunaan sirop obat ini. Biar tenang mamak kalau mau kasih sirop obat ke anak. Alhamdulillah, 21 Maret 2023 kemarin Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi menyelenggarakan acara Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan informasi yang akurat, pasti dan terpercaya mengenai keamanan penggunaan sirop obat atau yang umumnya disebut obat sirup, kepada orangtua dan Dokter Spesialis Anak.


Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Dra. Apt. Lucia Rizka Andalucia, M.Pharm., MARS, Selaku Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S. Selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Dari BPOM, ada Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm Selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Kemudian, ada dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K) Selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Apt. Noffendri Roestram, S.Si Selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia. Selain itu, acara tersebut juga mengundang para akademisi, seperti Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D Selaku Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung dan Prof. DR. Rer. Dr. rer. nat. Apt. Rahmana Emran Kartasasmita Guru Besar Kimia Farmasi, Institut Teknologi Bandung. Selain itu ada juga artis/momfluencer Mona Ratuliu yang juga hadir dalam acara tersebut.


narasumber dialog interaktif kesehatan


Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website /sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu.


Dalam kaitannya dengan GGAPA, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyampaikan hal yang hampir sama, beliau mengatakan bahwa GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA jika kasus yang terjadi hanya individual. Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai. 


narasumber


Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu. Namun dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.


Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi menutup dengan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan yang digelar hari ini. Pertama, ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran. Yang kedua, dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai. Yang terakhir, Tirto Kusnadi kembali mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).


Penutup

Setelah acara Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak kemarin, aku jadi makin tenang ketika harus pakai sirop obat ke anak. Harapannya, semoga kasus seperti kemarin nggak ada lagi. Dari berbagai pihak, baik itu perusahaan farmasi, BPOM dan kepolisian juga mau kerja sama untuk menjaga agar kasus tahun kemarin tidak terjadi lagi.


Sumber:

https://www.instagram.com/gpfarmasi.id/





 

Mar 19, 2023

Cimory Yogurt Squeeze, Cemilan Sehat untuk Keluarga

Ngemil


Siapa yang suka ngemil? Angkat tangannya!

Kalau pertanyaan ini diajukan ke aku dulu waktu masih jadi mahasiswa, aku bakal angkat tangan. Tapi, kalau sekarang, udah beda. Sejak nikah, aku jadi lebih aware sama kesehatan diri sendiri dan keluargaku. ngemilnya masih, tapi bukan karna stress, bosen, atau apa. Ini lebih untuk memenuhi kebutuhan aja.

"Ngemil untuk memenuhi kebutuhan? Ini maksudnya gimana sih?"

Bingung ya? Aku dulu juga gitu kok. Sebelum mulai belajar tentang pola makan yang sehat itu gimana. Dulu, aku ngelihat ngemil itu sebagai satu hal yang salah. Gara-gara ngemil, aku jadi suka skip jam makan besar. Seharusnya makan makanan berat kaya nasi, jadinya cuma keripik, biskuit, atau malah jajanan pinggir jalan macem cilok, cimol, dan teman-temannya.

Efeknya apa sih? Salah satu efek yang paling aku rasain adalah jadi gampang stress dan siklus haid jadi nggak teratur. Kok bisa?

Hubungan Antara Otak dan Pencernaan


Brain and gut


Ada satu hal menarik antara dua organ tubuh kita yang satu ini, otak dan pencernaan. Ini pernah dijelaskan sama dr. Dion Haryadi, PN1, CHC tentang salah satu penelitian modern yang berkembang saat ini. Ternyata, usus dan otak kita tuh bisa berkomunikasi dua arah. Karena ini juga, usus sering disebut sebagai otak kedua manusia. Bak dua sejoli, keduanya memainkan peran kunci dalam penyakit tertentu di tubuh kita dan kesehatan secara keseluruhan.

Nggak percaya?

Coba deh ingat-ingat, kalau kita lagi stress, biasanya perut jadi ikutan mules. Lalu, diiringi penyakit-penyakit lain yang menyertai. Ada yang sesak napas, ada yang pusing, dan lain sebagainya. Pernah ngalamin? Aku sendiri sih sering begitu ya.

Bukan cuma ngaruh ke kondisi kesehatan tubuh aja, tapi ini juga akan ngaruh ke kondisi emosi kita juga. Kalau pencernaan kita nggak bagus, emosi juga jadi lebih labil.

Aku sendiri ngerasain perbedaan ini ketika dulu aku sering ngemil ngawur dan sekarang yang dikit-dikit udah mulai ngatur pola makan. Dulu, aku manusia sumbu pendek banget. Dikit-dikit marah. Sekarang, alhamdulillah lebih bisa ngendaliin emosi. Bukan nahan juga, tapi lebih chill ngadapin sesuatu.

Jadi, Ngemil Itu Boleh Nggak Sih?


Ngemil


Boleh dong. Meski kamu lagi diet, kamu masih tetap boleh ngemil kok. Tapi, ada syaratnya. Pastikan cemilan yang kamu konsumsi adalah cemilan yang sehat. Selain itu, perhatikan juga kalori dan frekuensi kamu ngemil dalam sehari. Buat jadwal dan pantau jumlah kalorinya kalau perlu.

Cara ini justru membantu kamu untuk menekan rasa lapar dan menjaga asupan nutrisi. Jadi, waktu jam makan berat, makannya nggak brutal.

Aku pernah ikut program juga kan. Kalau kata coach-ku sih, ngemil itu wajib. Ada cemilan pagi, yaitu di kisaran pukul 9 pagi. Ada juga cemilan sore, yaitu kisaran pukul 3 sore. ngemilnya harus bikin perut kenyang betulan. Contohnya, bisa ngemil umbi-umbian, macem kentang rebus, ubi rebus, jagung rebus, bisa buah-buahan, macem alpukat, mangga, atau yoghurt. Variasikan aja menunya.

Jadi, dalam sehari kita makan 5x. Sarapan pagi, cemilan pagi, makan siang, cemilan siang, dan makan malam. Meski makannya 5x gitu, kalau porsinya pas, kalorinya diperhitungkan, apa yang dimakan juga real food, ini bisa bantu kamu buat jaga kesehatan pencernaanmu.

Kok kaya jadwal makan anak-anak?

Iya, ya emang kaya gitu makan yang betul. Ketika pencernaan baik, nutri ke otak jadi lebih maksimal, kerja tubuh yang lain pun jadi lebih baik. Bukan cuma itu, emosi kita juga lebih stabil dan kualitas tidur pun meningkat.

Ngemil No Worry dengan Cimory Yogurt Squeeze


Salah satu cemilan yang jadi andalanku dan keluarga adalah Cimory Yogurt Squeeze. Kenapa suka? Tentu saja karena rasanya yang enak, creamy dan teksturnya yang lembut seperti ice cream. Selain itu, dia juga praktis banget. Cara konsumsinya gampang, tinggal squeeze aja. Nggak perlu mangkok atau sendok lagi. Bener-bener on the go healthy snack. Nggak heran kalau Cimory Yogurt Squeeze ini jadi pilihan no. 1 konsumen.

Varian rasanya juga banyak banget. Ada 12 pilihan rasa yang bisa kamu cobain. Ada rasa Original, Strawberry, Blueberry, Peach, Honey, Aloevera. Black Sticky Rice, Mango Sticky Rice, Cavendish Banana, Purple Taro, Brown Sugar, dan Thai Tea. Aku paling suka rasa strawberry. Kalau Ghazy, dia sukanya yang rasa blueberry. Bisa anteng dan nagih tuh dia kalau dikasih Cimory Yogurt Squeeze.

Cimory Yogurt Squeeze

 

Aku sendiri nggak worry ngasih Ghazy Cimory Yogurt Squeeze karena selain mengenyangkan, dia juga kaya akan serat dari sari buah. Selain itu, dia juga mengandung milyaran bakteri baik yang mampu menjaga kesehatan pencernaan serta sumber protein dan kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh.

Di acara launching kemasan baru Cimory Yogurt Squeeze, Lidwina Tandy, Head of Marketing Dairy Cimory menjelaskan, Cimory Yogurt Squeeze 120 gram yang mengandung 120kcal, hadir sebagai solusi praktis dan baik untuk pencernaan bagi kita semua yang doyan dan butuh ngemil. Bukan cuma itu, kini Cimory Yogurt Squeeze hadi dalam kemasan yang lebih kecil 40 gram dengan porsi yang tepat untuk dikonsumsi anak kecil dan camilan setelah makan. Ini pas banget sama kampanye yang lagi Cimory usung nih, "Ngemil No Worry Cuma Cimory".

Selain bisa dikonsumsi secara langsung, kita juga bisa lho kreasikan dengan cara yang kita suka. Contohnya, kita bisa bikin smoothies, sorbet, salad, atau campuran minuman. Kalau galau mau dibikin apa dan gimana, aku kasih deh resep Strawberry Sorbet dengan Cimory Yogurt Squeeze.

Strawberry sorbet

Resep Strawberry Sorbet


Bahan:
  • Frozen Strawberries
  • Cimory Yogurt Squeeze rasa Strawberry beku

Cara membuat:
  1. Masukkan semua bahan ke dalam blender, lalu blender sampai halus
  2. Masukkan lagi ke dalam freezer selama 1 jam
  3. Setelah 1 jam, keluarkan dan bejek-bejek sorbet
  4. Sajikan dalam mangkuk saji.

Gampang kan? Coba deh bikin.

Cimory Yogurt Squeeze-nya sendiri bisa kamu dapatkan di semua minimarket, supermarket, hypermarket, dan Miss Cimory ya. Setelah beli, simpan langsung di dalam kulkas ya. Dia cuma bisa bertahan di suhu ruang selama 4 jam saja. Selain itu, segera konsumsi sampai habis setelah kemasan dibuka.

Untuk info lebih lanjut tentang Cimory Yogurt Squeeze atau produk Cimory lainnya bisa langsung ke website atau sosial medianya di:

Website: https://cimory.com/index.php

Link akun IG: https://www.instagram.com/cimoryindonesia/

Link akun Tiktok: https://www.tiktok.com/@cimoryindonesia?lang=en




Jan 30, 2023

Jaga Pencernaan Anak untuk Tumbuh Kembang yang Optimal

Kesehatan pencernaan anak


Orang tua mana sih yang nggak mau anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal? Akupun begitu. Topik ini juga selalu jadi perhatianku sejak hamil anak-anak dulu. Ini harus diapain sih biar tumbuh kembangnya optimal. 


Waktu hamil anak kedua, jujur, ada banget worry-nya. Kalau anak pertama kan aku bisa fokus urus dia. Misalnya aku ada kerjaan juga waktunya disesuiain sama waktunya dia. Begitu mau launching anak kedua pas kakaknya masih toddler dan lagi aktif-aktifnya, siapa sih yang nggak khawatir?


"Bisa nggak ya anak kedua dapat nutrisi dan stimulus yang minimal sama baiknya kaya kakaknya dulu?"


Ini sebetulnya gara-gara ayah mertuaku juga sih yang bilang kalau adik iparku tuh beda sama suami. Katanya sih karna ibu mertuaku nggak punya waktu sebanyak waktu handle suamikku waktu bayi dulu. Fokusnya udah kepecah sama banyak hal. Jadi yaaa gitu deh.


Nah, aku nggak mau kaya gitu.


1000 Hari Pertama Kehidupan


Kesehatan pencernaan anak


1000 hari pertama kehidupan itu dimulai dari awal kehamilan sampai anak berusia 2 tahun. Para pakar bilang kalau 1000 hari pertama kehidupan adalah point penting yang utama. Ini yang jadi kunci gimana sih nanti masa depan anak. Baik dari sisi fisik sampai ke kognitifnya. 


Belajar dari anak pertama dulu, banyak hal yang aku benahin sedari hamil anak kedua ini. Aku belajar lagi, benerin asupan nutrisi, sampai ke fisik dan mental pun aku perhatiin betul-betul. Itu semua karna ibu dan janinnya kan saling terkoneksi lahir batin ya. Apa yang dirasain ibu, dirasain janin juga. Apa yang dikonsumsi ibu, juga akan dikonsumsi janin. 


Awareness ini ternyata ngaruh ke segalanya. ASI-ku keluar waktu trimester ketiga, aku lebih siap dan legowo waktu melahirkan, moment meng-ASI-hi juga jadi jauh lebih mudah. Kaya semuanya gampang aja gitu. Meski demikian, aku sadar kalau aku baru masuk sepertiga jalan dari 1000 hari pertama kehidupan anak. Masih ada perjalanan lain yang perlu disiapkan.


Faktor Penting di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Kesehatan pencernaan anak


Ada beberapa hal yang masih jadi PR-ku untuk nemenin anak kedua ini. Ada faktor penting yang tentunya nggak boleh aku lewatin supaya tumbuh kembang anakku bisa optimal. Faktor penting ini adalah nutrisi, genetik dan mikrobiota usus.


Kalau faktor genetik, ini udah takdir Allah yang nggak bisa diubah. Kita tinggal ikhtiar untuk meminimalisir yang buruk dan maksimalkan yang baik. Kalau nutrisi, ini bisa diupayakan dari hamil, menyusui, sampai anak makan makanan padat sendiri. Faktor ketiga yang nggak kalah penting dan jarang orang ngeh soal ini adalah mikrobiota usus. 


"Emang apa sih mikrobiota usus ini?"


Ini adalah bakteri yang menempati usus. Ada banyak jenisnya. Ada bakteri, virus, archaea, eukaryo, dan lain sebagainya. Mikrobiota usus ini harus seimbang karna dia amat berpengaruh pada penyerapan nutrisi, metabolisme, sampai daya tahan tubuh anak.


Faktor Mikrobiota Usus di 1000 Hari Pertama 

Kesehatan pencernaan anak


Perkembangan mikrobiota usus ini ternyata dipengaruhi oleh kondisi pencernaan ibu selama hamil juga. Ibu hamil yang memiliki mikrobiota yang sehat, ini jadi hadiah perlindungan terbaik untuk anak di 1000 hari pertamanya. Sayangnya nih, nggak semua ibu hamil punya kandungan bakteri baik di dalam ususnya. Jadi, ini memang perlu diupayakan selama masa kehamilan.


Tidak hanya saat hamil saja. Prosesi persalinan juga mempengaruhi proses transfer bakteri baik ke bayi. Pada bayi dengan proses lahiran normal, dia akan mendapatkan transfer bakteri baik melalui vagina saat proses persalinan terjadi. Ini yang tidak didapatkan ketika bayi lahir Caesar. Bayi yang lahir Caesar atau tidak melewati vagina saat proses persalinan, dia punya bakteri baik yang jumlahnya masih sedikit. Ketidakseimbangan ini, parahnya bisa terjadi hingga 7 tahun.


Ini yang jadi kekhawatiranku juga. Di anak pertama, ini lumayan ngaruh. Anak jadi rentan alergi. Ini makin menjadi karena memang ada faktor genetik juga. Begitu lahir anak kedua dengan proses Caesar, hal yang sama berulang. Di hari keduanya, anakku mulai alergi lagi. Badannya merah-merah.


Aku kasih ASI, terus membaik. Nggak lama kemudian, keluar jerawat kecil-kecil. Setelah jerawat mereda, muncullah eczema. Hmmm.. sungguh PR. Aku mesti diet ketat protein yang memang jadi pemicu alergi. Ini agak kontradiktif juga. Satu sisi, aku butuh banyak protein untuk jaga produksi ASI dan mempercepat penyembuhan luka Caesar. Di sisi lain, anakku alergi. Asli, ini repot banget sih waktu itu.


Jaga Kesehatan Pencernaan Anak dengan Probiotik

Kesehatan pencernaan anak


Ini bukan kali pertama menghadapi anak alergi. Anak pertamaku dulu juga demikian. Sampai akhirnya, aku ngeh kalau salah satu cara agar dia nggak terlalu sensitif dengan alergi adalah dengan cara mengkonsumsi Probiotik. Apa itu probiotik? Apa bedanya dengan Prebiotik?


Baiklah, aku jabarin di sini ya.



Probiotik dan Prebiotik


Probiotik itu bakteri hidup yang diberikan dalam jumlah yang adekuat. Bakteri ini dapat memberikan efek kesehatan mikroflora saluran cerna (WHO 2002). Sedangkan Prebiotik, ini merupakan makanan probiotik yang tidak dapat dcerna oleh enzim pencernaan. Tapi, dia mampu memicu aktivitas dan pertumbuhan yang selektif terhadap bakteri penghuni kolon. Prebiotik ini pada umumnya adalah karbohidrat, contohnya oligosakarida atau fructooligosaccharide (FOS). Nah, gabungan antara Probiotik dan Prebiotik ini disebut sebagai Sinbiotik (Eubiotik). 



Manfaat Probiotik


Bakteri baik yang ada di usus itu bisa memberikan manfaat kesehatan dengan cara menstimulasi sistem imun, melawan toxin, alergen dan mikroorganisme berbahaya, dan membantu proses pencernaan. That's why, aku kasih Probiotik ke anakku dengan harapan, bukan hanya alerginya saja yang membaik, tapi imunnya juga bisa ikut meningkat dan pencernaannya juga ikut sehat. Kalau saluran cernanya sehat, makan juga jadi lebih enak kan.


Probiotik juga bisa digunakan supaya anak terhindar dari aneka rupa gangguan pencernaan. Seperti, diare , konstipasi (sembelit) , sakit perut , kembung , kolik pada bayi (tangisan berlebih) , gumoh pada bayi (regurgitasi). Kalau si kakak lagi alami salah satu dari yang di atas, aku juga pakai Probiotik untuk terapi penyembuhannya.



Memilih Probiotik 


Probiotik itu bukan obat ya. BPOM mengkategorikannya sebagai suplemen makanan. Ini banyak banget merk yang klaim kalau produknya mengandung probiotik. Sayangnya, nggak semuanya memenuhi standar WHO untuk disebut sebagai probiotik.


Syaratnya apa aja sih kalau menurut WHO?


• Berasal dari manusia

• Dapat tumbuh dan bertahan di mukosa saluran cerna

• Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu

• Menghasilkan zat antimikroba

• Mampu melawanmikroorganisme jahat (pathogen)

• Terdokumentasi penelitian klinis yang baik


Bakteri baik yang dikategorikan sebagai probiotik menurut WHO itu salah duanya ada Lactobacillus dan Bifidobacterium. 


Salah satu Probiotik yang memenuhi standar WHO dan sudah tersertifikasi BPOM adalah Interlac Drops.



Interlac Drops


Interlac Drops ini bisa dikonsumsi mulai dari bayi sampai anak usia 2 tahun. Cara konsumsinya mudah, tinggal tetesin aja ke mulut anak. Dosisnya 5 tetes per hari atau sesuai dengan anjuran dokter. Penggunaan Interlac ini dapat digunakan setiap hari dan jangka panjang karena dia bukan obat, melainkan suplemen. Dengan begitu, saluran cerna dan daya tahan tubuh jadi lebih terjaga. Oya, Interlac ini bisa dikonsumsi baik sebelum atau sesudah makan.


"Aman nggak sih?"


Yes, I know. Abis rame isu gagal ginjal akut misterius pada anak ini jadi worry kalau kasih suplemen atau obat dalam bentuk sirup. Tapi, tenang aja. Interlac drops ini mengandung bakteri baik Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan bukan tergolong

dalam sediaan sirup dan tidak menggunakan bahan pelarut seperti produk sirup pada umumnya yang berpotensi mengandung cemaran EG dan DEG. Selain itu, Interlac Drop juga sudah diperkuat dengan Surat Keterangan BPOM yang menyatakan Interlac bebas dari EG dan DEG dan cemaran berbahaya lainnya. Jadi, nggak perlu worry lagi deh.


Meskipun sudah dipastikan aman sama BPOM nih, kita masih tetap harus waspada dengan produk palsu yang beredar di luaran sana. Termasuk, ketika ingin membeli Interlac Drops. Pastikan belinya di Interbat Official Store di e-commerce kesayangan, atau secara offline di baby shop, viva health, watsons, guardian dan apotek terpercaya. Atau, bisa juga beli melalui https://linktr.ee/interlacprobiotics


Kesimpulan


Kesehatan pencernaan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pencernaan yang sehat, bukan hanya mampu menyerap nutrisi dengan baik, tapi juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh pada anak. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan pencernaan ini ya dengan konsumsi Interlac Probiotics yang sudah teruji klinis dan punya sertifikasi BPOM.