Ada cerita dibalik calculator scientific dan mahasiswa. Jadi mahasiswa teknik tentu sadar bahwa memiliki calculator scientific itu semacam tools wajib setelah laptop. Banyak hitungan matematis dari tugas-tugas yang diberikan dosen yang butuh dihitung dengan kalkulator ini untuk efisiensi waktu. Fitur yang diberikan oleh kalkulator semacam ini bervariasi. Semua tergantung dari tipe dan harga. Makin mahal, biasanya fitur hitung yang ditawarkan semakin kompleks lagi. Penyelesaian aljabar, trigonometri, integral, turunan, bilangan komplek, hingga matriks semuanya bisa saja diselesaikan oleh kalkulator ini.
Sayangnya, dari sekian banyak mahasiswa yang punya kalkulator semacam ini, tak semua bisa menggunakan seluruh fungsi-fungsinya dengan baik. Bahkan untuk menghitung bilangan kompleks saja, masih harus kasak kusuk di belakang. Bagaimana cara merubah dari polar ke rectangular atau sebaliknya mereka kesullitan
"Silahkan diselesaikan," begitulah saya meminta mahasiswa untuk maju ke depan menyelesaikan soal. Di depan mereka sudah ada kalkulator tentu saja. Saya pun sudah menjelaskan bagaimana cara menyelesaikannya. Intinya, mereka tinggal menghitung saja.
"Berapa hasilnya?"
Mereka masih menundukkan kepala, sibuk dengan kalkulator masing-masing. Berulang kali saya tanyakan hal serupa. Tapi jawaban tak kunjung terdengar dari mereka.
Kenapa?
Gatau caranya. Mereka berkutat dengan kalkulator mereka sendiri. Pencet ini itu, berharap pencerahan.
Padahal, solusinya mudah. Download manual book kalkulator seri yang dimiliki, baca caranya, ikuti.
Manusia sama halnya dengan kalkulator. Sesuatu yang diciptakan. Dia pun dilengkapi dengan manual book ketika release ke dunia, yaitu Al Quran. Sayangnya, tak semua mau menggunakan untuk menyelesaikan seluruh masalah hidupnya. Alih-alih menggunakan Al Quran, dia memilih coba-coba. Macam mahasiswa saya tadi yang mencoba pencet ini itu di kalkulatornya.
Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?
Makin pusinglah dia dengan ulahnya sendiri. Bingung. Resah. Galau.
Seperti mahasiswa saya yang resah dan gelisah ketika absen atau NRP nya sudah saya sebut untuk maju ke depan. Sedangkan solusinya belum dia dapati.
Manual book untuk barang ciptaan dilengkapi tidak hanya untuk pemanis kardus atau koleksi di rak buku. Dia ada untuk dibaca dan dijalankan isinya. Dia ada untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Maka, sudahi saja pencarian tanpa petunjuk. Baca manual book dari penciptanya, jalani.
"Baca Al Quranmu, terapkan dalam seluruh kehidupanmu."
Surabaya, 18 April 2018
©lellyfitriana
Comments