Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Ide Main Bareng Bayi 0-6 Bulan dengan Peralatan Sederhana di Rumah

Jun 15, 2020

Sebetulnya, saya mau nulis ini dari lama. Tapi karena waktunya nggak cukup buat sering-sering blogging, ide ini masih ngendap di keep notes. Akhirnya, tulisan tentang ide main bareng bayi ini dieksekusi juga.

Ide Main



Main dengan Bayi Tanpa Mainan

Main nggak pakai mainan sama bayi tuh gimana konsepnya? Anaknya diajak main petak umpet gitu? 

Ya kalau bayi 0-6 bulan diajak main petak umpet ya nggak bisa emang. Maksud main tanpa mainan ini, kita ajak main bayi dengan benda-benda sederhana yang ada di sekitar kita. Gitu lho, buibu.

Waktu awal-awal lahiran, saya sempat menyesal. Kenapa sih dulu waktu belanja kebutuhan bayi nggak beli mainan juga? Beli apa gitu yang bisa dimainkan.

Emang nggak kepikiran sih. Pikir saya, dia masih bayi banget, masih banyak tidur juga, mana bisa main? Ternyata saya salah.

Bayi usia 0-2 bulan memang masih banyak tidur. Tapi, di waktu meleknya ini, banyak hal yang bisa dia lakukan. Terutama saat siang hari yang waktu terjaganya lebih panjang.

"Yah, coba ada mainan, pasti bisa seru deh," begitu pikir saya dulu.

Sepertinya, Baby Ghazy mendengar gundah gulana Umminya ini. Saya juga kaget sendiri ketika dia seolah memberi clue begini, "bisa kok main pakai ini." Gitu. 

Selain menggunakan benda-benda di sekitar kita sebagai mainan, main tanpa mainan juga bisa menggunakan anggota tubuh ayah atau ibu. Cara ini selain bisa digunakan untuk meningkatkan bonding antara bayi dan orangtua, pun bisa dipakai sebagai sarana olahraga bagi orangtua. 

7 Ide Main Tanpa Alat Bareng Bayi 0-6 Bulan

Ide Main

Semakin kecil usia bayi, semakin banyak waktunya yang dipakai untuk tidur. Ketika bangun, ini saatnya kita untuk bermain. Tidak harus menggunakan alat-alat tertentu. Kita bahkan bisa memanfaatkan pemberian Allah ini, yaitu anggota badan kita.

Apa saja permainan yang bisa dimainkan bersama si kecil? Yuk, simak ide-ide main berikut.

1. Tummy Time di Atas Dada Ayah/Ibu

Menengkurapkan bayi atau yang biasa dikenal sebagai tummy time ini punya banyak sekali manfaat lho. Selain bisa digunakan untuk melatih otot leher, permainan bisa juga dipakai untuk meningkatkan bonding antara orangtua dan anak.

Ada banyak variasi tummy time yang bisa digunakan. Untuk variasi yang tanpa menggunakan alat apapun ya dengan meletakkan bayi di atas dada kita. Selanjutnya, tatap mata bayi dan ajak dia bercakap-cakap.

2. Pesawat Terbang

Di rumah aja jadi nggak ada waktu untuk olahraga? Oops, jangan salah. Main sama bayi bisa banget jadi acara mencari keringat. Salah satunya ya permainan ini, pesawat terbang.

Inti dari permainan ini adalah "menerbangkan bayi". Caranya sederhana, kita tinggal mengangkat bayi tinggi-tinggi sambil berseru, "terbang!"

Permainan ini bisa divariasikan dengan berbagai cara. Kita bisa mengayun-ayun bayi dengan tangan kita. Bisa juga menggunakan kaki kita untuk mengangkat bayi tinggi-tinggi.

Tentu saja, usia bayi yang akan diajak main harus disesuaikan ya. Pastikan bayi otot leher bayi sudah kuat untuk melakukan permainan ini.

3. Ayunan di Kaki Ayah/Ibu

Ini juga permainan yang bisa dilakukan setah otot leher bayi kuat. Caranya pun mudah. Kita tinggal duduk di atas kursi. Lalu, letakkan bayi di bawah atas tulang kering kita. Ayun-ayunkan kaki sambil pegangi bayi. 

Jangan lupa untuk tetap ajak bayi ngobrol ya. Cara ini seru sekali untuk dilakukan bersama. Selain itu, kita juga bisa melatih otot betis kita supaya kuat menghadapi hari.

4. Pijat Bayi

Siapa bilang pijat bayi hanya bisa dilakukan oleh tenaga profesional? Kita pun bisa melakukannya di rumah. Cara ini, selain bisa membuat relaks bayi, juga dapat meningkatkan bonding kita dengan si kecil.

5. Semut dan Gajah Berjalan

Pernah main ini nggak waktu kecil dulu? Ini permainan zaman SD, kalau saya nggak salah ingat. Cara mainnya amat sederhana. Ada yang jadi jalan, ada yang jadi hewan. Orang yang jadi jalan akan membiarkan lengan tangannya untuk dilewati hewan-hewanan yang dibuat orang lain.

Gimana bikin semutnya? Nggak bikin semut juga. Tapi orang yang jadi hewan-hewanan tadi akan memberikan sensasi ke orang yang jadi semut, seolah ada semut yang lewat. 

Kalau gajah? Pakai kepalan tangan, lalu ditepuk-tepukkan ke lengan itu.

Terinspirasi dari permainan itu. Kita bisa banget pakai mainan ini ke anak kita. Kita bisa sensasi semut-semut di lengan atau perutnya. Lalu, ganti jadi gajah dengan ditepuk-tepuk halus. Mau nambah orang lewat? Bisaaa.

6. Bernyanyi Bersama

Saya yakin, ini permainan yang banyak dilakukan oleh para orangtua. Nggak harus punya suara merdu untuk menyanyikan lagu ke anak. Nyanyikan saja lagunya. 

Kita bisa gunakan nyanyian untuk memperkenalkan anggota tubuh, nama-nama nabi dan rasul, sholat, adab makan, dan lain-lain.

7. Kejar-kejaran

Nah, permainan ini harus dilakukan bersama ayah dan ibu. Tidak bisa salah satu. Syarat lain yang harus dipenuhi, otot leher anak sudah amat kuat untuk menyangga kepalanya. Kira-kira ketika anak umur 4-5 bulan, bisa dilakukan permainan ini. 

Caranya, bayi digendong ayah atau ibu dengan posisi memeluk. Pastikan bayi bisa melihat bagian belakang dengan jelas. Ayah atau ibu yang tidak menggendong akan berperan sebagai pengejar. 

Sebelum mengejar, beri tanda ke anak bahwa kita akan mengejarnya. Lalu, main kejar-kejaran deh. Permainan ini amat baik untuk meningkatkan bonding antara anak dan kedua orangtuanya. Kalau sudah ada kakak, kita juga bisa libatkan mereka untuk main ini bersama-sama.

10 Benda di Rumah yang Bisa Dipakai untuk Main Bareng Bayi 0-6 Bulan

Ide Main

Sekali lagi, kita tidak harus memberikan mainan mahal ke anak. Kita bisa memanfaatkan barang-barang ini untuk bermain dengan mereka. Saya yakin seyakin-yakinnya kalau semuanya pasti punya ini. Benda apa saja itu? Check this out!

1. Selimut

Ini bisa selimut apa aja ya. Selimut bayi bisa, selimut yang biasa kita pakai juga bisa. Boleh dibilang, ini mainan favoritnya Ghazy. Dia kalau lihat selimut, matanya langsung berbinar-binar.

2. Kaleng Bekas

Punya kaleng bekas di rumah? Jangan dibuang. Cuci bersih aja. Nanti bisa dimanfaatkan untuk media bermain bareng si kecil.

3. Botol Bekas

"Nggak punya rattle nih, tapi pingi stimulus kemampuan menggenggamnya si bayi."

Jangan risau. Kalau di rumah ada botol-botol bekas minyak telon, vitamin, minuman, madu, atau apapun itu, kumpulin aja dulu. Jangan lupa dicuci bersih dulu. Selanjutnya kita bisa pakai botol-botol ini sebagai pengganti rattle

Mau dihias boleh, nggak dihias juga boleh. Mana aja yang memudahkan kita. Saya tim yang mana? Sudah pasti tim tidak dihias.

4. Galon Kosong

Punya beberapa galon di rumah? Sebelum diisi ulang, galon-galon ini bisa lho dijadikan mainan. Galon ini kira-kira bisa dipakai untuk bayi usia 5-6 bulan. Kalau bayi yang lebih kecil lagi, masih belum bisa ya.

5. Selendang atau Jarik

Siapa yang pakai jarik atau selendang untuk menggendong? Saya bukan salah satunya sih. Tapi punya. Biasanya yang pakai mbah-mbahnya. Nah, kalau mbah-mbahnya pulang, selendang ini beralih fungsi dari alat gendong menjadi peralatan main.

6. Sapu Tangan

Ini merupakan salah satu barang wajib punya kalau punya bayi. Selain untuk lap gumoh, sapu tangan juga bisa dipakai untuk mainan lho. Saya biasanya tidak menggunakan sapu tangan baru untuk main. Ya sapu tangan bekas gumoh itu yang saya pakai. 

7. Peralatan Dapur

Ini pasti semuanya punya ya. Panci, wajan, piring dan gelas plastik, spatula, dan masih banyak lagi. Semua peralatan ini bisa banget dijadikan mainan untuk bayi. Pastikan saja bahan yang dipakai aman untuk bayi. Dan, pastinya buka panci, wajan atau teflon mahal ya. Bisa nangis mamak kalau itu digebruk-gebruk bayi.

8. Cermin

"Mirror mirror on the wall, siapa wanita paling cantik di dunia?"

Nggak harus punya cermin ajaib untuk main dengan si kecil. Cermin apapun yang kita punya bisa banget dipakai. Bayi-bayi tuh biasanya senang sekali melihat bayangannya sendiri di cermin. Butuh waktu sampai mereka paham kalau bayangan yang ada di dalam cermin itu bayangan mereka sendiri.

9. Senter

Semua orang pasti punya dong. Kalau nggak punya senter biasa, paling tidak kita bisa gunakan smartphone kita untuk senter. Alat ini bisa digunakan untuk memperkenalkan konsep gelap terang ke anak. Selain itu, kita juga bisa bermain bayangan tangan dengan senter ini. 

10. Buku atau Brosur

Harus buku anak? Tidak. Buku apa saja yang bergambar, bisa kita pakai. Bahkan, kalau tidak ada buku, gunakan saja brosur-brosur dengan gambar besar. Selebihnya, kita bisa kembangkan kreativitas kita untuk ajak anak ke dunia yang baru ini.

10++ Ide Main dengan Alat-Alat Sederhana di Rumah

Ide Main

Meski hanya menggunakan alat-alat sederhana di rumah, banyak ide main yang bisa kita kembangkan lho. Ini dia contoh-contohnya.

1. Tenda-tendaan

Ini salah satu permainan favorit Ghazy. Mudah, sederhana dan membuatnya antusias. Kami biasanya menggunakan selimut untuk dijadikan tenda. Lalu, beraktivitas di dalam tenda tersebut.

2. Bersembunyi di Gua

Selain main tenda-tendaan, ini juga permainan lain yang Ghazy suka. Kami gunakan selimut sebagai guanya. Kalau waktunya sembunyi, kami selimutkan tubuh kami berdua dengan selimut.

"Ayo, sembunyi di gua!"

3. Ditelan Paus

Ingat kisah Nabi Yunus yang ditelan paus? Nah, kita bisa menggunakan selimut untuk memainkan ini. Kita selimutkan saja tubuh kita dengan anak, seolah-olah kita sedang ditelan paus. Di dalam selimut, kita bisa memainkan peran seolah-olah sedang minta tolong karena ditelan paus.

"Tolong, tolong! Ummi sama Ghazy ditelan paus! Tolooong!"

Wah, Ghazy antusias sekali kalau main ini. Membuka selimut artinya menyelamatkan diri dari paus. Jadi ketika selimut dibuka, "alhamdulillah, kita selamat."

4. Marakas dari Botol Bekas

Botol-botol bekas yang kita punya, bisa diisi dengan biji-bijian atau beras. Selanjutnya, botol ini bisa dijadikan marakas atau rattle untuk anak. Pada usia 3 bulan, mereka akan belajar menggenggam. Kalau kemampuannya sudah baik, dia akan bisa menggerak-gerakkan botol itu, seperti bermain marakas.

5. Main Gendang dari Kaleng Bekas atau Panci

Kira-kira ketika anak umur 5-6 bulan, ketika mereka sudah bisa duduk maupun melata, permainan ini bisa mulai dimainkan. Kita tinggal ajarkan anak untuk memukul-mukup kaleng bekas atau panci. Perdengarkan bunyinya. Ajak anak untuk mengamati bunyi sambil bernyanyi.

6. Menggelindingkan Botol atau Kaleng Bekas

Tak ada bola, botol atau kaleng bekas pun jadi. Permainan ini saya temukan tidak sengaja. Awalnya Ghazy asyik sendiri main kaleng bekas. Lalu, kalengnya menggelinding ke segala arah. Saya cuma bantu mengambilkan.

Lama kelamaan muncul ide baru. Kenapa saya tidak bermain menggelindingkan kaleng saja dengan Ghazy? Setelah itu, saya coba. Reaksi Ghazy jauh lebih antusias dibanding saat dia main sendiri.

Oya, permainan ini baru bisa dimainkan setelah 4 bulan ya. Ketika anak sudah mulai melata atau merangkak, duduk dengan bantuan atau tidak, dan tentunya menopang badan dengan kedua tangannya.

7. Mendorong Galon Bekas

Permainan ini bisa digunakan untuk membantu anak agar bisa merangkak. Gulingkan saja galon di depan anak. Lalu, biarkan anak mendorong galonnya.

8. Menangkap Ujung Sapu Tangan

Permainan ini bisa dilakukan sejak anak usia kurang dari 1 bulan. Pandangan matanya memang belum bisa fokus. Tapi dengan permainan ini, kita jadi bisa menstimulasi pandangan anak. Kita juga bisa memastikan sedari dini, apakah penglihatannya baik-baik saja.

9. Mencabut Sapu Tangan dari dalam Genggaman Ayah/Ibu

Setelah anak mampu menggenggam, coba tantang anak ke permainan dengan level lebih tinggi, yaitu mencabut. Kita bisa gunakan sapu tangan. Genggam saja sapu tangannya dan sisakan salah satu ujung. Biarkan anak mencabut sapu tangan itu.

10. Mengamati Bayangan di Cermin

Bayi suka sekali bercermin. Awalnya, dia belum menyadari bahwa bayangan yang ada di dalam cermin itu adalah dirinya. Dia pikir itu temannya. Lama kelamaan dia akan mulai paham. Kita bisa gunakan cermin untuk memperkenalkan anggota tubuh anak, menunjukkan siapa saja yang ada di dalam cermin.

11. Bermain Bayangan

Saya jarang memainkan ini dengan Ghazy. Tapi, kalau Ghazy tidak kunjung tidur di malam hari, biasanya saya akan memainkan permainan bayangan untuknya. Wah, Ghazy suka sekali melihat bayang-bayang tangan yang menyerupai bentuk hewan. 

Sebetulnya, tidak banyak bentuk hewan yang bisa saya tiru. Jujur, saya lupa cara memainkannya. Meski begitu, dengan sedikitnya bentuk yang saya tahu, itu saja sudah cukup membuat Ghazy antusias mebdengar kisah-kisah saya.

12. Membaca Nyaring

Ini aktivitas yang bisa dilakukan sejak dalam kandungan. Setelah anak lahir, kita bisa mulai memperkenalkan dia dengan buku. Tak masalah bila dia belum bisa merespon. Lama kelamaan pasti bisa, kecuali dia punya gangguan kesehatan serius.


13. Bermain Ayunan

Dulu, waktu kecil saya suka sekali bermain ayunan di sarung ayah. Setelah punya anak, saya juga ingin memperkenalkan asyiknya main ayunan bersama ayah ibunya. Permainan ini bisa dilakukan bersama-sama dengan kedua orangtua. 

Pertama-tama, bentangkan selimut, seprei, atau jarik. Paling mudah ya dengan jarik. Lalu, letakkan anak di tengah-tengah. Ayah dan ibu memegang ujung-ujung kain. Kalau sudah, bersama-sama kain itu diangkat dan diayunkan. Ini anak senang sekali bermain semacam ini 

14. Tummy Time

Banyak cara yang bisa dilakukan saat tummy time. Di awal, tadi sudah dicontohkan dengan meletakkan bayi di atas dada. Cara lain, gulung selimut dan tekuk hingga membentuk huruf U. Kalau sudah, letakkan bayi tengkurap dengan gulungan selimut sebagai penyangga dada.

Gulungan selimut bisa diganti dengan bantal menyusui ya. Kalau anak sudah tengkurap, kita bisa ajak dia ngobrol, menunjukkan cermin di depan anak, atau membawakan mainan favoritnya.

Kesimpulan

Banyak ide permainan yang bisa kita lakukan dengan meski menggunakan peralatan sederhana. Sejatinya, hal yang terpenting dari aktivitas main anak itu bukan dilihat dari seberapa banyak mainan atau harganya. Hal yang penting dan harus ada justru interaksi dengan orangtua. Keterlibatan langsung orangtua saat membersamai anak dalam setiap aktivitas mainnya.

Bagaimana? Sudah main apa saja dengan anak hari ini? Yuk, cerita di kolom komentar.

Comments

  1. wiihh.. banyak bangeet permainan yang bisa dilakukan dengan bayi di rumah, ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Meski kelihatannya belum banyak yang bisa dia lakukan, tapi kalau mau diupayakan ya banyak juga sih.

      Delete
  2. Sepakat sih. Yg lebih penting bukan seberapa byk mainan dan harga mainan anak. Tp seberapa terlibatnya orang tua dlm tumbuh kembang mendampingi anak. Meski permainan sederhana ternyata seru juga ya.. Tinggal pinter2nya org tua berkreasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Awalnya aku belikan anakku mainan. Kok ya cepat bosan dia. Pakai kaleng2 aja lah ya

      Delete
  3. Paling gampang sih nyanyi bareng klo saya hahaaaa...
    Memang di masa pandemi ini orang tua harus kreatif. Gak melulu ngajakin bayi jalan ke mall atau ke luar. Di rumah pun banyak yg bisa dilakukan, asal selalu berhubungan dengan warna dan aneka bentuk, biasanya bayi akan suka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar suara kita nggak merdu-merdu amat, bayi tetep aja suka ya. 😆

      Delete
  4. wah bermanfaat sekali tipsnya mba, kalau nanti aku punya baby kecil bisa aku praktekin, alat-alat yang dibutuhkan cukup mudah didapat di rumah ya, dan aktifitas yang mau dilakukan juga cukup aman dan mudah dilakukan. tapi mesti wajib dibersihkan secara rutin ya biar aman buat debaynya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Mainan apapun ya tetap harus rutin dibersihkan sih.

      Delete
  5. Masya Allah, sebenarnya banyak permainan murmer di sekitar kita ya Mbak? Anak saya sukanya tabuh kaleng semacam drum band gitu dan dia senang Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru ya mainan itu. Anak senang, ibunya juga senang. Murah soalnya. 😆

      Delete
  6. Ah.. Udah lama nggak main ke sini. Udah berubah cakeep blognya. Banyak sekali ide mainnya mbak.. Tapi bener banget memang main bisa seasyik itu dg hal sederhana dan cara sederhana semacam itu. Benda2 di rumah bisa jadi mainan apa aja buat anak-anak..

    ReplyDelete
  7. selalu seru ya mbak bermain ama anak kita, jadi ingat jaman kakak dan adek seusia ini. kami paling senang ciluk ba...ketawa-tawa deh kalo dah..."baaaaa' hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, apalagi masih seumuran Ghazy. Ada aja tingkahnya yang menghibur

      Delete
  8. Main pesawat terbang. Duh, aku paling ngeri banget, mainan yg satu ini. Emang sih anakku senangnya Minta ampun, jadi Pak Suami juga ketagihan mainkannya, tapi akunya jd was was, rada ngeri berujung emosi, he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu seru lho mbak. Tapi bikin capek. Apalagi kalau anaknya makin gedhe. Makin cepet capek juga. Kan berat. Wkwkwk..

      Delete
  9. Asyik mainannya banyak.
    Asyik mainnya sama bunda dan ayah
    Sehat ya nak

    ReplyDelete
  10. Ibu memang harus kreatif. Jangan beli terus, yang penting anak sennag dan tumbuh kembangnya jalan. Apa pun bisa jadi permainan yang menyenangkan bagi anak, asal orang tua melakukannya dengan tulus dan penuh kesadaran 😀

    ReplyDelete
  11. Masih ngerasain permainan seperti itu yang dilakukan Bapak Ibu dulu. Meski permainan sederhana uds buat bahagia, sekarang yg ada. Malah langsung dikasih gagded. Permainan seperti itu. Jadi langka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Biar anteng dikasih gadget. Padahal itu bukan solusi.

      Delete
  12. wow banyak ya ide bermain bareng bayi, Insyaallah kl bayinya sering diajak main gedhenya juga jd anak pinter dan gak kehabisan ide bikin apa aja ya Mbak lelly. Tfs

    ReplyDelete
  13. Jadi inget zaman anakku bayi Mba
    Yang paling sering nyanyi bareng cuma lirikny kuganti misal "rukun Islam adany lima..."
    Dan emang bener ada banyak benda2 sekitar yg bisa kita fungsikan sebagai mainan edukatif, pinter2ny kita aj y sbagai ibu hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, anaknya cepet banget bosan. Kalau nggak kreatif, mati gaya kitanya. Wkwkwk..

      Delete
  14. Aku dulu lebih sering tummy time di playmat waktu Kenzo usia under 6 bulan, itu juga pakai mainan baby yang beli online :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Ghazy pindah-pindah sih mbak. Dulu, sebelum 3 bulan ya di kasur. Abis itu pindah ke playmat. Ini cepet banget jadi bisa ini itunya. Setelah itu dia jarang main di playmat. Keliling rumah mulu sih.

      Delete
  15. Seumur-umur aku belum pernah main gajah dan manusia itu mbak, hehe. Apa mirip2 dengan ular naga? Anyway, setuju bgt sama closing statement-nya mbak, bahwa Hal yang penting dan harus ada justru interaksi. Kalau bisa juga edukasi kan ya? Tapi buat anak2 bayiik ya interaksi ya Mbak? Hihi Saya blm berpengalaman sih sama anak sendiri, tapi kalau main sama adik2 kecilmah pernah bbrp. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda kali ya. Ular naga kan buat dimainin sama anak yang lebih gedhe lagi.

      Betul, yang penting itu bisa sekalian belajar. Main sambil belajar.

      Delete
  16. Setelah jadi ibu memang perlu kreatif, ya. Enggak perlu banyak mainan juga ternyata, bisa pakai selimut atau main bareng ayah ibu juga. Bakalan seru dan menambah bonding juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ini favoritnya Ghazy banget mbak, mainan ini tuh.

      Delete
  17. Tummy time itu momen yang paling hangat. Kalau sama saya jarang sih, karena saya merasa kesusahan. Badan kecil sih. Tapi kalau sama abinya, sering. Dan memen ini bikin kebayang2 terus senyum dan tawanya debay sama abi. Bahagianya mereka, bahagiaku juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah agak besar, biasanya lebih mudah sih mbak. Didorong sedikit, dia sudah bisa balik sendiri. Nggak terlalu sulit.

      Delete
  18. Anak suka ketawa lepas saat main pesawat terbang. Ada yang sedikit ekstrim ngangkat kaki anak dengan posisi kepala dibawah. katanya bisa buat anak tidak ngompol.

    ReplyDelete