Dulu, waktu beli peralatan bayi, pompa ASI tidak pernah saya masukkan dalam list belanja. Pikir saya, buat apa punya pompa ASI kalau bisa menyusui secara langsung. Toh, saya di rumah saja. Mestinya proses menyusui jadi makin mudah dong. Nggak perlu ada drama pumping tengah malam.
Alasan lain yang membuat saya nggak kepingin beli pompa ASI adalah..
"Dipompa manual pakai tangan kan bisa."
Iya, saya memang menyepelekan soal perah memerah ASI. Saya nggak paham bahwa ini juga perlu dipersiapkan karena dua kondisi yang biasanya terjadi pasca melahirkan. Pertama, ASI belum keluar. Kedua, hiperlaktasi. Di sisi lain, saya tidak mahir menggunakan teknik marmet untuk memerah ASI. Ini yang akhirnya menimbulkan masalah baru.
Pada kasus pertama, sering memerah ASI dan menyusui akan membantu produksi ASI. Dari yang awalnya belum keluar sama sekali, kemudian ngerembes dikit-dikit. Kalau kita rajin memerah dan menyusui, ASI akan semakin banyak lagi terproduksi. Dari yang cuma ngerembes, jadi bisa ngucur.
Kasus kedua, hiperlaktasi. Ini juga butuh diperah dan disusukan. Kenapa? Karena payudara ini bukan tempat penyimpanan ASI. Kalau ASI kita banyak dan tidak segera dikeluarkan, ini malah memicu penyakit lain. ASI bisa tersumbat, bahkan parahnya mastitis. Udah, jangan tanyain rasanya gimana. Suakiit. Saking sakitnya, sampai stress dan adem panas.
Sayangnya, memerah ASI ketika di rumah itu ternyata juga tidak mudah. Apalagi kalau punya anak semacam Ghazy yang nggak mau lepas dari nen. Memerah ASI jadi aktivitas yang makin challenging lagi. That's why, saya salut banget sama working mom yang bisa nyicil ASIP sampai sefreezer penuh sebelum masa cutinya habis. Kalian warbyasah.
Baca juga: Tips Menyusui Minim Drama
Memilih Pompa ASI
Seperti yang sudah saya bilang di awal, saya sungguh menyepelekan keberadaan pompa ASI saat saya hamil Ghazy. Pikir saya, nanti bisa pakai marmet aja. Murah meriah. Realitanya, tak semudah itu, Maemunah.
Waktu Ghazy lahir, ASI saya tidak langsung lancar. Hari pertama setelah 2-3 kali disusukan ke Ghazy, akhirnya keluar rembesan ASI. Saya sih nggak galau gimana-gimana. Butuhnya bayi baru lahir juga nggak banyak. In sya Allah, rembesan tadi cukup buat Ghazy.
Saya mulai panik ketika Ghazy kuning. Nggak ada obat lain selain ASI. Jemur-jemur di bawah sinar matahari itu cuma faktor lain yang membantu. Kunciannya ya tetap ada di ASI. Masalahnya, saya belum punya banyak. Makin galau lagi ketika saya sudah bisa pulang, ternyata Ghazy belum bisa.
Baca juga: Perjuangan Menyusui Ghazy
Tapi, bukan ibu namanya kalau cuma nangis mewek-mewek tanpa gerak menuju solusi. Saya ya nangis, tapi sambil nangis tangan ini ngechat saudara yang sama-sama punya bayi untuk minta ASI. Sambil nangis juga, saya mulai cari tahu tentang pompa ASI yang recomended beserta harganya.
Satu hal yang saya sesali saat itu, kalau ujung-ujungnya beli pompa ASI juga, kenapa nggak dari hamil cari tahunya. Kenapa nggak disediain sebelum Ghazy launching? Jadi, kalau ada masalah kaya gini, udah ready.
Hal yang disediakan dadakan itu nggak selalu baik. Gitu juga pompa ASI yang dulu saya beli. Karna dadakan, saya cari yang harganya murah meriah. Saya nggak mikirin tuh kualitas barang seperti apa. Ndilalah, belum ada sebulan pakai, motornya udah bermasalah. Iya sih, ada garansi. Tapi, ya ribet banget harus urus ini itu. Pastinya juga makan waktu
Sebulan setelah melahirkan, qadarullah, ASI saya tersumbat. Ini bikin payudara saya nyut-nyutan bukan kepalang. Subhanallah, sakitnya benar-benar bikin hilang akal. Sakiiit sekali. Dan itu tidak sehari sembuh, berhari-hari nggak kunjung sembuh. Stressnya bukan main. Makin stress lagi ketika pompa ASI milik sendiri masih dalam proses garansi. Huhuhu..
Akhirnya, saya sewa pompa ASI. Dari sini, saya mulai dapat pembanding dari punya saya sendiri. Ternyata, lebih enak pakai pompa ASI yang portable dibanding harus terus nyolok. Kenapa? Karena pasti ada situasi di mana kanan pumping, kiri netekin langsung. Ini ribet banget kalau pakai yang harus nyolok terus.
Kedua, lebih enak yang bisa lepas tangan dibanding yang harus terus dipegangi. Ini untuk menghemat waktu. Jadi, kita bisa pumping sembari mengerjakan pekerjaan lain. Saya pernah banget nih harus menunda pekerjaan setidaknya selama 30 menit hanya untuk pumping. Padahal, kalau punya newborn itu waktu segitu amat berharga ya. Kan kita nggak tahu kapan si bayi bangun lagi.
Terakhir, pilih pompa ASI yang nggak berisik. Ini penting banget sih. Jangan sampai anak kita kebangun gara-gara suara pompa ASI. Nggak lucu aja sih.
Perjalanan mastitis kemarin, bikin saya lebih aware soal pompa ASI. Gara-gara sering browsing cara menyembuhkan payudara yang kesumbat ASI, saya mulai kenal dengan silicone breast pump. Pompa ASI dari silikon yang tinggal clop terus ASI keluar sendiri.
Apa hubungannya dengan payudara tersumbat?
Kalau kamu sedang mengalami hal ini, pasti ngeh kalau breast care saat punya newborn itu challenging. Apalagi kalau kamu nggak punya bala bantuan lain untuk handle bayi, selain suami. Begitu suami kerja, auto jadi single fighter.
Nah, silicone breast pump ini bisa dipakai untuk membantu mengalirkan ASI yang tersumbat tadi. Caranya mudah kok. Isi silicone breast pump dengan air hangat yang sudah dicampur epsom salt. Kalau sudah, tempelkan ke payudara. Pastikan air hangat tadi nyentuh puting.
Epsom salt ini adalah garam yang biasa digunakan untuk berendam. Funginya untuk memperlancar peredaran darah. Kalau ini dipakai untuk melancarkan ASI, ya bisa banget. Asal putingnya bisa berendam aja sih. Bukan diminum ya.
Sebetulnya, nggak pakai silicone breast pump juga bisa sih. Tapi ribet banget. Saya pernah pakai mangkuk yang sudah saya isi larutan epsom salt hangat. Pegel, euy! Mending pakai silicone breast pump sih. Kita bisa ikhtiarkan ASI ngalir tanpa harus repot pegangin gayung atau mangkuk. Plus, kita nggak perlu khawatir cairannya tumpah dan membasahi baju kita.
Dari semua itu, ada banget pompa ASI yang sesuai dengan apa yang saya sebutkan di atas. Taraaa... Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump.
Apa itu Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump?
Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini merupakan pompa ASI yang terbuat dari dari 100% Silicone yang lembut dan aman untuk kulit Ibu (BPA Free). Selain bahannya yang lembut dan aman untuk kulit ibu, Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini juga aman dimasukkan ke mesin sterilisasi. Silicone breastpump ini memiliki kapasitas 4oz / 120ml.
Dalam kemasannya, Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini juga dilengkapi dengan 1pcs 4oz/120ml Dr. Brown’s Options+ Bottle. Botol bayi yang dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi resiko kembung, masuk angin dan kolik pada bayi. Selain itu, ada juga Bottle Cap yang bisa kita gunakan untuk menyimpan ASIP dan Drawstring Storage Bag agar praktis dibawa saat bepergian.
Kenapa Memilih Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump?
Ada beberapa alasan kenapa saya lebih memilih menggunakan Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump dibanding pompa ASI yang lain.
1. Silent pumping
Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini sama sekali nggak pakai mesin. Ajaib memang. Tinggal clop ke payudara. Lalu, ASI bisa langsung keluar dengan sendirinya tanpa perlu dipijat-pijat lagi.
Karna nggak pakai mesin sama sekali, sudah pasti silent pumping dong. Nggak ada lagi suara serr serr mesin pompa.
2. Safe and Soft on Skin
Ini juara sih. Bahannya tuh lembut banget di kulit. Ketika diaplikasikan juga nggak ada sama sekali tarikan-tarikan layaknya ketika kita pakai pompa ASI lain. Ini beneran kayak pakai bra, nggak berasa kalau lagi pumping.
Selain lembut, bahannya juga aman di kulit kita. Jadi, kalau kamu punya kulit yang sensitif, jangan khawatir. Aman kok pakai ini. Bahannya udah BPA Free.
3. Travel Friendly
Ukurannya yang tidak terlalu besar serta bahannya yang ringan membuat pompa ASI ini jadi praktis untuk dibawa ke mana saja. Kita tinggal masukkan ke Drawstring Storage Bag-nya. Kita mau memompa di mana saja juga mudah. Nggak perlu bingung cari stop kontak juga.
4. Ergonomic Design
Desainnya juga ergonomik. Pegangan breast pump yang buat nancepin ke payudara tuh pas di tangan. Cupnya juga pas. Jadi nggak gampang jatuh dan nyaman dipakai. Enaknya lagi, kita nggak perlu repot-repot ngerakit. Tinggal clop aja ke payudara. Bersihinnya juga gampaaang banget. Nggak banyak printilan kaya pompa ASI biasanya.
Cara Menggunakan Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump
Dulu, waktu pertama kali lihat silicone breast pump di YouTube, saya sempat heran. Itu gimana caranya bisa nempel ya? Itu apa? Kok sumbatan ASI bisa keluar kaya benang gitu? Beneran clueless sama produk satu ini.
Setelah saya cari tahu lagi, wow! Ini sih produk multifungsi. Bisa buat pompa ASI, membantu memperlancar ASI yang tersumbat, bahkan bisa buat nampung ASI biar netesnya nggak mubadzir. The best sih ini.
Tapi, muncul pertanyaan lain di benak ini. Gimana cara pakainya? Kok bisa nempel gitu diapain ya?
Nah, kalau kamu punya pertanyaan yang sama, saya akan jelaskan tutorial penggunaannya.
- Tekan bagian bawah silikon untuk menciptakan hisapan. Jangan tekan bahian atas silikon ya. Ini untuk menghindari perubahan bentuk corong silikon.
- Pastikan posisi corong silikon berada pada tengah-tengah puting. Selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ini juga untuk memberikan rasa nyaman saat memompa ASI.
- Lepaskan bagian bawah silikon untuk menciptakan hisapan. Untuk mendapatkan hisapan yang maksimal, kita bisa mencoba membalikkan corong ke arah luar terlebih dahulu sebelum ditempelkan ke payudara.
- Secara perlahan, ASI akan keluar dan tertampung di dalam silikon tanpa perlu kita pegang.
- Kalau sudah mencapai batas maksimum, lepaskan silicone pump secara perlahan dan segera pindahkan ASI ke dalam botol atau tempat penyimpanan ASI yang lain.
Mudah bukan menggunakannya?
Penutup
Itu tadi review tidak singkat tentang Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump. Kalau ngomongin menyusui memang suka bablas aja gitu. Apalagi, saya punya pengalaman buruk dengan ini. Ini jadi perhatian lebih untuk saya agar tidak ada orang lain yang mengalami hal sama.
Memilih pompa ASI yang nggak kaleng-kaleng itu penting. Selain agar produksi ASI makin melimpah, pompa tersebut harus mampu membantu masalah lain yang ditemui ibu saat menyusui. Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini nih salah satu solusinya.
Kalau kalian pingin punya juga, Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini bisa dicari di beberapa e-commerse kesayangan kamu. Ada yang udah pernah coba juga? Tulis dong pengalaman serumu dengan Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump ini di kolom komentar.
Wah, recommended banget nih Mba. Kebetulan adik ipar sedang bersiap melahirkan. Perlu diberitahu nih. Terima kasih atas ulasannya.
ReplyDeleteSalam hangat
Sama-sama mbak 😊
Deletewah noted nih, aku belum menikah dan belum punya anak tp udh puya breast pump juga mbak. wkwkwk
ReplyDeleteboleh nih besok cobain Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump juga, tips di atas juga bikin aku mangguk2, soalnya belum pernah cobain pakai *yaiyalah, wkwkwk
Wkwkwk... Nanti juga tau rasanya. 😅
Deletewow beneran ini bisa mompa asi? aku belum pernah nyoba ey, pas anak pertama aku pake pompa asi elektrik malah buat nyetok karena kuliah. nah, anak kedua juga sama cuma ga sampe 3 bulan kan keburu ada corona jadi mamah di rumah terus. keren sih kalau silicon pompa gini bisa sederes pompa elektrik ya
ReplyDeleteIya mbak bisa. Bahkan sekarang pun masih bisa keluar sendiri lho. Ajaib memang. ðŸ¤
DeleteWaahhhh, memang jadi ibu tidak semudaj yang di bayangkan yaa mbak. :)
ReplyDeleteBoleh deh nanti kalau sudah menikah ketika hamil persiapan pumping sejak dini dan juga persiapan yang lain dong yaa supaya anak dapat yang terbaik :D
Pumping bisanya setelah anaknya lahir ya mbak. Hehehe..
DeleteKalau waktu hamil, sebaiknya tidak berusaha mengeluarkan ASI. Hormon hamil sama menyusui ini kontradiktif. Jadi, kalau mengupayakan ASI keluar saat masih hamil bisa beresiko kontraksi sebelum waktunya.
Ya Allah mbaaa ini aku banget juga menyepelekan perah memerah ASI. Nggak mempersiapkan hiperlaktasi juga. Ampun-ampun.
ReplyDeleteAlhamdulillahnya dulu udah sempat takut duluan sama mastitis pas lagi hamil, jadi bener-bener semua step pencegahan mastitis dari kelas menyusui aku praktikin. Jadi biidznillah ngga sampai mastitis, tapi sungguhan nggak nyangka payudara penuh yang belum dikeluarin itu seampun-ampun itu rasanyaaa.
Dan iyaa silicone breast pump emang life changing banget saat menyusui. Kok ya waktu itu mba Tia ngirimin aku SBP ini mba, jadi mayan banget mengurangi 'ketegangan' payudara penuh.
Kalo Dr Brown's Silicone One-piece Breast Pump aku baru tahu nih mbaa hehe. Lumayan menambah khazanah merk nursing life haha. Btw ini merk lokal kahh?
Iyaaaa... Sakit banget. Huhuhu...
DeleteAku tuh tau ini udah telat banget. Udah mastitis yg bahkan gabisa dikeluarin lagi. Nggak keluar benang-benang ASInya waktu aku coba kompres pakai ini.
Alhamdulillah, satunya aja yang selamat. Udah takut kena dua-duanya. Huhuhu..
Bukan. Ini bukan merk lokal. Hehehe..
Busui zaman now menyenangkan ya karena banyak kemudahan fasilitas. Zaman aku belum ada pumping beginian. Adanya elektrik dan manual yang harus dipompa pakai tangan. Apalagi alat penadah ASI yang rembes, belum ada sama sekali. Makanya baju sering mengeras karena ketetesan ASI yang berlimpah.
ReplyDeletePompa Asi sy jg portable
ReplyDeleteDan selama memerah ASI sy g pernah dapat banyak. Mgkin karena teknis pumping sy masih keliru.siap belajar
Setuju Mba, pilih produk untuk menyusui sebaiknya nggak asal dan kaleng-kalengan karena bakal bikin kita nyesel. Saya pernah alami salah pilih pumping, jadinya ASI malah nggak keluar maksimal. Duh, jadi nyesel banget.
ReplyDeletewah.. info penting ini bagi ibu hamil atau menyusui.. bakal saya share ke adek saya yang lagi hamil bun.. terimaksih infonya
ReplyDeleteReviunya lengkap sekali mbak. Makasi infonyaa. Bermanfaat buat aku yang mau nyari breast pump
ReplyDelete