Sebagai ibu, saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya. Termasuk, asupan makanannya. Ini juga yang membuat saya banyak belajar agar bisa memberikan ASI Eksklusif untuk Ghazy sejak masa kehamilan. Apakah ilmu ini membantu? Iya banget. Tahu membuat saya merasa lebih tenang ketika berhadapan langsung dengan kasusnya.
Sayangnya, banyak tahu tidak serta merta membuat perjalanan meng-ASI-hi menjadi mulus tanpa hambatan. Kalau diingat-ingat, banyak juga peristiwa berdarah-darah yang saya alami saat menyusui Ghazy. Mulai dari kesulitan menyusui sampai yang paling menyakitkan adalah ketika saya harus menjalani operasi mastitis.
Dari banyaknya drama menyusui yang terjadi, apakah saya berhasil memberikan Ghazy ASI Eksklusif? Saya akan jelaskan dalam tulisan ini.
Tentang ASI Eksklusif
Sebelum menjawab pertanyaan berhasil atau tidak, kita perlu menyamakan persepsi tentang apa itu ASI Eksklusif. Kalau dari penjelasan-penjelasan medis yang ada, ASI Eksklusif itu ketika ibu mampu memberikan ASI ke bayinya selama 6 bulan full tanpa tambahan makanan lain. Entah itu sufor atau makanan padat yang lain.
Waktu Ghazy umur 2 hari, kami terpaksa harus dipisahkan. Ghazy harus menjalani phototeraphy supaya bisa lekas pulis dari kuningnya. Sebetulnya, phototherapy ini hanya bantuan saja. Hal utama yang harus dipastikan adalah asupan makanan untuknya ada. Apa itu? ASI.
Sementara itu, saya belum bisa menghasilkan ASI yang banyak. Anaknya bukan hanya kuning, tapi sudah dehidrasi. Jadi, mau nggak mau saya perlu ngasih asupan makanan lain ke dia. Entah itu ASI donor atau susu formula.
Karena kondisi yang amat mendesak. Kami juga ragu kalau harus meminta ASI donor dari orang lain, maka kami putuskan untuk memberikan Ghazy susu formula selama dia dirawat inap. Alhamdulillah, ini hanya berlangsung sehari saja. Saya dapat ASI donor dan alhamdulillah ASI saya keluar. Di jam besuk, saya juga sempatkan untuk datang ke rumah sakit hanya untuk menyusui Ghazy secara langsung.
Apa hanya saat itu saja?
Tidak. Saat saya operasi mastitis, saya hanya punya sedikit stok ASIP. Sementara itu, kebutuhan minumnya Ghazy sudah mulai banyak. Kalau saya tinggal opname, ASIP itu tidak akan mencukupi kebutuhannya. Saya tetap berupaya untuk memerah ASI saya. Tapi, tetap saja ini tidak akan cukup. Lagi-lagi, saya terpaksa memberikan sufor lagi ke Ghazy. Hanya selama saya diopname.
Setelah itu? Ghazy menyusui langsung dari saya sampai dengan hari ini.
Jadi, apakah saya gagal? Iya. Kalau berkaca dari definisinya, saya memang gagal memberikan ASI Eksklusif ke Ghazy. Tapi, apakah itu membuat saya gagal menjadi ibu? Tentu saja tidak. Masih banyak hal yang harus terus saya upayakan.
Perjuangan Meningkatkan Produksi ASI
Saya masih ingat betul betapa suka citanya saya ketika tahu ASI saya mulai ngerembes. Akhirnya, anak saya bisa juga minum ASI dari saya. Ini keluar di hari keduanya. Dan, di hari itu juga, perawat kasih tahu anak saya mulai kuning. Solusinya cuma ASI. Tapi, anaknya nggak bangun-bangun. Susah banget dibangunin.
Ini jadi kendala pertama saya. Gimana ya caranya naikin produksi ASI kalau anak yang mau disusuin masih bobo ganteng gitu? Saya tuh sama sekali nggak kepikiran buat pumping. Satu, saya belum bisa pumping manual pakai tangan. Dua, saya nggak punya pompa ASI.
Hadududuh.. galau banget waktu itu. Tapi, alhamdulillah semua bisa terlalui.
Abis pulang dari rumah sakit, saya banyak-banyak makan makanan yang bergizi. Kacang ijo tuh hampir tiap hari di minum. Ayah mertua saya yang buatkan. Bahkan, disajikan. Airnya doang tapi, kacang ijonya nggak. Gegara ibu mertua saya gagal paham soal ini dan terus mencecar ayah mertua saya buat buatin kacang ijo ini.
Produksi ASI saya alhamdulillah jadi melimpah. Saking banyaknya, jadi mastitis. Hiks.
Setelah mastitis, produksi ASI di salah satu PD turun drastis. Tahunya dari mana? Kan nggakV diperah. Dari reaksi Ghazy yang mulai cari PD lain.
Kalau dulu, ada ayah mertua yang siapkan. Setelah beliau pulang, saya agak kesulitan handle sari kacang ijo ini. Boro-boro bikin sari kacang ijo, masak aja susah. Ghazy tuh nemplooook banget waktu bayi. Beneran nggak bisa ditaruh. Kalau ditaruh, dia bangun.
Baca juga: Tips Sukses Menyusui Minim Drama
Akhirnya, saya minta suami untuk belikan suplemen tambahan. Tapi, ya gitu deh. Mana menyenangkan minum kapsul tiap hari? Bosen banget. Rasanya tuh pingin mengkonsumsi ASI Booster yang nggak kaya ASI Booster pada umumnya.
Mama Bear Kukis Almond Oat, ASI Booster yang Nggak Bosenin.
Alhamdulillah, sekarang saya sudah nemu ASI Booster yang enak banget. Apa itu?
Mama Bear Kukis Almond Oat
Ini kukis yang enak banget. Di dalamnya ada almond dan oatnya yang bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kita selama menyusui. Dengan mengkonsumsi ini, kita bisa mengikhtiarkan kualitas ASI yang terbaik untuk buah hati kita. Karna ASI yang berkualitas bisa dihasilkan kalau ibunya bisa mendapat asupan nutrisi yang cukup, cukup istirahat, dan happy.
Saya mengkonsumsi ini setiap saat. Ibu menyusui itu kan sering banget laper ya. Pinginnya ya nyemil mulu. Tapi, karna menyusui, nggak mungkin dong kita nyemil sembarangan. Kasihan bayinya juga.
Nah, Kukis Almond Oat ini bisa jadi solusi. Nyemilnya dapet. Nutrisinya juga dapet. Kandungan biji-bijiam di dalamnya juga dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Konsumsi ASI Booster jadi lebih menyenangkan.
Kukis Almond Oat ini juga dikemas dalam kemasan plastik snack dengan zip-lock di atasnya. Jadi, kalau nggak habis, kita nggak perlu risau lagi. Tinggal tutup lagi zip-locknya. Aman deh.
Kemasan plastiknya ini juga memudahkan kita kalau lagi mau travelling. Biasanya kalau di perjalanan kan suka laper tuh. Nah, bisa banget nyemil-nyemil ini dulu.
Ada 3 varian rasa dari Mama Bear Kukis Almond Oat ini. Ada rasa cokelat chip, rasa cookies and cream, dan rasa kurma. Semuanya enak. Ada rasa gurih dari almondnya dan manis dari bahan lain di kukis ini. Jadinya seru aja makan ini. Dari ketiga rasa ini, saya paling suka yang cokelat chip. Bukan cuma saya sih yang suka, Ghazy juga suka minta kalau saya nyemil ini.
Ukuran kukisnya juga kecil-kecil. Ini untuk sekali hap aja. Sensasinya jadi nggak kaya makan kukis. Cobain deh. Enak lho rasanya.
Selain kukis almond oat, Mama Bear juga punya produk-produk lain untuk membantu meningkatkan produksi. Ada teh pelancar ASI, Almond Milk, dan Soya Milk. Semua produknya halal dan sudah tersertifikasi BPOM. Jadi, kita nggak perlu khawatir lagi deh.
Kalau kalian mau cari produk-produk ini, kalian bisa bisa klik mamabear.co.id/links untuk dapatkan link-link pembelian produk-produk ini. Tunggu apa lagi? Cobain yuks.
Salam kenal Mama Cantik, wah emang mengasihi itu perjuangan banget apalagi dulu aku mastitis dan kena cacar air tetap menyusui langsung, sayang banget aku belum kenal booster mamabear ini pasti enak dan bermanfaat banget ya
ReplyDeletePerjalanan meng ASI i ananda memang beda-beda ya Mbak? Saya pun begitu, malah saya paling lama sebulan sampai dua bulan lalu udah berhenti, ASI saya hanya netes ndak bisa banyak seperti para Bunda lainnya. Sedih sih iya, namun sudah bisa move on, he..he...karena 3 anak begitu semua, hanya anak ketiga agak banyak waktu meng ASI i. Oh ya, booster ASI enak banget dengan biskuit yaa? zaman saya dulu baru kapsul dan bosen banget he..he..
ReplyDeleteJadi inget zaman menyusui dulu sampai minum air daun katuk, minum jamu, minum susu khusus ibu menyusui. Perjuangan seorang ibu memang luar biasa ya Mbak.
ReplyDeleteBersyukur sekarang banyak asupan sehat untuk busui yang gampang dikonsumsi seperti biskuit, gak melulu dalam bentuk sayur.
Asi sangat penting untuk balita, dalam agama pun menyarankan menyusui selama 2 tahun
ReplyDeleteSaya teringat kakak q yg punya anak pertama kali saat menyusui nggak keluar air susunya, ibu ku merebus daun katuk dan airnya di minum Alhamdullilah beberapa saat langsung air susu keluar normal.
Mba, kok ceritanya hampir samaan lagi sih. Aku pun agak kesulitan ngasih Asi dulu. Dari puting datar, asi yang katanya kuranglah, jadi hambatan kasih Asi Ekslusif. Makanya diselang Sufor juga Mba. Ya mau gimana lagi, kadang kenyataan Kan engga selalu seideal Yang dipikirkan, tapi pernah dikasih dot, anakku nolak, akhirnya sampai dua tahun full asi. Penggantimya UHT. Sampai sekarang pun masih nyetok UHT di rumah. Anakku kurang suka susu yang diseduh gitu.
ReplyDeleteWah, memang perjuangan banget Mba. Adik ipar pernah mengalami hal yang sama. Sampai pengin nangis katanya. Khawatir suaminya marah. Untung suaminya pengertian dan sabar. Akhirnya asik adik ipar merasa lega dan gak stress lagi. Jadi bisa fokus ke babynya.
ReplyDeleteMasalah mengASIhi memang perjuangan setiap ibu. Cookies MamaBear bisa disandingkan dengan kacang tanah yang disangrai. Bisa membuat ASI melimpah dan kental. Semoga sehat selalu
ReplyDeletePejuang mengASIhi memang perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi karena berharap bisa membantu produksi ASI, termasuk untuk camilan sehatnya. Selain itu masih banyak pendukung produksi ASI lainnya. Jadi saling ada keterikatan satu sama lain, deh.
ReplyDeletewah mba pagi-pagi bahas makanan jadi pengen deh cookiesnya. almond oat pula kesukaan saya. btw bahas soal ASI banyak teman saya yang juga pejuang ASI ini, ada ASI nya yang ga kelaur atau sedikitlah, pastinya bikin sedih ya. Saya bisa rekomendasikan ini ke temen saya deh buat cemilannya
ReplyDeletePenasaran nih dengan produk Mama Bear untuk membantu meningkatkan produksi ASI, aku juga termasuk pejuang ASI, udah dua anak, keduanya perlu perjuangan, makan ini dan itu, alhamdulillah meski dibantu sufor tapi dapat NgASI juga sampai dua tahun.
ReplyDeleteBlognya apik! Suka lihatnya.
ReplyDeleteMemang perjuangan mengASIhi ini epic bener ya, Mbak. Baru tahu juga Mama Bear ini, udah mau bersiap WWL, nih, tapi penasaran sama produknya.