Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Beli Rumah Cash, Mungkin Nggak Sih?

May 18, 2020

Beli rumah

Punya rumah sendiri ini sudah jadi impian banyak orang. Apalagi untuk mereka yang akan dan baru saja menikah. Tidak hanya dipakai sebagai tempat tinggal saja tentunya, rumah juga tempat segala memori itu dibuat.

Sayangnya, tidak semua orang bisa membeli rumah dengan mudah. Harga rumah yang terus naik seringkali membuat kita ngelus dada aja. Apalagi kalau dibandingkan dengan gaji kita hari ini. Jauuuuuh sekali. Pada akhirnya, pertanyaan semacam ini muncul juga dalam benak kita.

"Bisa nggak ya gue punya rumah sendiri?"

Well, nothing is imposible. Kalau kita tanya apa kita bisa beli rumah atau nggak, jawabannya pasti bisa. Tinggal bagaimana kita akhirnya mengupayakan itu semua.

Kalau kita sudah yakin 100% akan hal ini, ada 7 langkah yang bisa kita upayakan agar bisa segera membeli rumah.

1. Komitmen

Komitmen

Ini hal pertama yang harus ada. Tanpa ini, rasanya mustahil mewujudkan apa yang kita impikan. Kita sama-sama tahu bahwa harga rumah hari ini tidaklah murah. Apalagi kalau kita tinggal di kota besar.

Komitmen perlu kita tanamkan kuat dalam diri kita agar kita berupaya semaksimal mungkin untuk bisa membeli rumah cash, tanpa kredit. Jalan yang kita tempuh selanjutnya, bisa jadi jalan yang penuh godaan. Setelah uang terkumpul banyak, bisa jadi kita tergoda untuk membeli barang-barang lain. Akhirnya, rumah tidak kunjung terbeli.

Banyak orang yang menyerah dengan ini dan akhirnya memutuskan untuk mengambil KPR. Bagi saya pribadi, tidak masalah memang mengambil KPR. Asalkan kita bisa memastikan bahwa kredit tersebut tanpa unsur ribawi. 

Tapi, kalau memang sudah berazzam tidak ingin terlilit hutang besar, mari kita mulai dengan berkomitmen. Ini juga salah satu cara agar kita bisa menutup telinga dari bisikan orang terdekat untuk mengambil KPR saja.

2. Buat Peta Kondisi Keuangan Kita

Kekayaan

Komitmen saja tentu tidak cukup tanpa adanya perencanaan yang matang. Sebelum merencakan beli rumah di mana dan yang seperti apa, ada baiknya kita tahu dulu bagaimana kondisi keuangan kita. 

Cari tahu pengeluaran pokok kita setiap bulan berapa. Mulai dari uang belanja, air, listrik, sekolah anak, pajak-pajak, maintanance kendaraan, dan lain-lain. Coba buat rinciannya. 

Selain pengeluaran, perinci juga pemasukan kita dari mana saja. Gaji pokok berapa, tunjangan, bonus tahunan, THR, dan lain-lain bisa kita rinci.

Dari sini, kita bisa tahu seluruh pemasukan dan pengeluaran kita baik itu bulanan maupun tahunan. Sehingga, kita bisa mulai menyisihkan dana untuk membeli rumah. Tentukan target nominal uang yang ingin kita kumpulkan dan kapan kita bisa mencapainya dengan seluruh pendapatan yang kita miliki.

Rasanya memang kalau melihat gaji kita hari ini agak mustahil bisa melakukan percepatan. Ingat, karier kita bertumbuh. Gaji kita pun makin lama juga akan meningkat. 

3. Survei Harga dan Lokasi

Survei

Setelah menentukan budget rumah yang ingin kita beli, kita bisa mulai untuk survei. Cari lokasi yang memang paling pas buat kondisi kamu. Jangan lupa juga sesuaikan harga rumah dengan budget

Kalau survei rumah, pastikan kita tahu kondisi real rumahnya seperti apa dan luas areanya seberapa. Jangan cuma lihat dari brosur aja. Pastikan betul-betul kondisinya.

Hal yang tidak kalah penting adalah menyesuaikan harga rumah dengan budget kita. Oiya, tiap rumah kan juga butuh bayar pajak bumi dan bangunan kan, pastikan juga kalau rumah itu sudah terbeli, kita juga mampu bayar.

Intinya sih, sebelum beli rumah, bukan hanya memilih lokasi tapi sesuaikan dengan kondisi diri. Jangan memaksakan diri. Apalagi nurutin gengsi. Big no!

4. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting

Belanja cermat

Kita sudah mengalokasikan budget untuk beli rumah. Sekian persen dari penghasilan kita, disisihkan agar bisa membelinya. Seiring berkembangnya karier kita, mestinya tabungan yang bisa kita sisihkan bisa semakin besar.

Sayangnya, banyak orang yang terlena dengan hal ini. Bertambahnya gaji seringkali diikuti dengan naiknya gaya hidup. Kalau dulu pakai sepatu ratusan ribu, sekarang naik level jadi jutaan. Atau tas, baju, perhiasan, dan lain-lain.

Kalau dipikir-pikir lagi, seberapa butuh sih kita membeli itu semua? Coba tengok lemari dan rak sepatu kita. Berapa banyak barang yang berjubel di dalamnya? Apakah semuanya terpakai? Atau jangan-jangan kita membeli semua itu hanya untuk menuruti keinginan kita semata.

Yuk, fokus pada tujuan. Naiknya gaji mestinya diiringi dengan naikkan tabungan. Bukan malah gaya hidup. Kurangi pengeluaran-pengeluaran tidak penting. Jajan-jajan di luar, entah itu makan di resto atau nongkrong di coffee shop, kurangi dulu. 

5. Mulai Menabung dan Berinvestasi

Saving & investing

Ini part yang tidak kalah penting. Kalau ini tidak ada, ya bagaimana mungkin bisa membeli rumah? Kita kan bukan keturunan sultan yang warisannya melimpah. 

Selain memiliki tabungan, sebaiknya kita juga mulai melakukan investasi. Sebelum melakukan investasi, pelajari terlebih dahulu instrumen yang ingin kita daftarkan. Pastikan apakah itu bebas riba atau tidak, aman atau tidak, dan bagaimana resiko untung ruginya. 

Namanya juga investasi. Pasti tidak selamanga untung. Tapi, dengan mempelajari ini semua, setidaknya kita tahu mana saja instrumen yang minim resiko.

6. Perbanyak Sedekah

Sedekah

Matematika Allah itu nggak sama dengan matematika kita. Berapapun jumlah uang yang kita miliki, jangan sampai lupa untuk menyedekahkan sebagian harta kita. 

Prioritas utama yang diajarkan Al Quran adalah keluarga dulu, entah itu orang tua kita atau mungkin saudara kandung kita. Kalau circle ini sudah terpenuhi, kita bisa masuk ke circle berikutnya, yaitu tetangga dekat kita. Kalau sudah juga, bisa ke orang lain yang membutuhkan. Misalnya, anak-anak yatim.

Memang, tidak selalu sedekah kita diganti pula dengan materi oleh Allah. Tapi coba lihat betapa banyak pintu-pintu kemudahan lain yang Allah buka karena sedekah ini. 

Bisa dalam bentuk mudahnya kita dalam menyelesaikan pekerjaan. Anak-anak kita mudah untuk diarahkan. Seluruh anggota keluarga kita pun semuanya sehat. Bukankah ini nikmat yang tiada tara juga?

7. Perbanyak Doa

Doa

Terakhir, jangan sampai lupa untuk terus berdoa kepada Allah. Minta ke Allah untuk diberi kemudahan. Kalau kita punya niat yang baik, in syaa Allah akan ada jalannya.

Kesimpulan

Harga rumah hari ini memang bikin ngelus dada. Mau nabung juga tiap tahun naik terus. Rasa-rasanya mustahil kalau kita tengok kondisi keuangan kita hari ini. Tapi percayalah bahwa semua pasti bisa kalau kita mau mengupayakan.

Minta sama Allah untuk dimudahkan. Percaya deh, matematika Allah itu beda sama punya kita. Kalau Allah sudah kun fayakun, apa sih yang nggak bisa?

Buat kamu juga yang tinggal di area Bekasi, kalau belum punya rumah. Sementara bisa sewa apartemen Bekasi dulu. Banyak kok pilihan apartemen sekitar Bekasi situ.

Buat kamu yang lagi nabung buat beli rumah, survei lokasi yang cocok juga, semangaaaat!



Comments

  1. Apapun yang mau kita lakukan perlu komitmen ya,, klo mau beli rumah emang kudu wajib di rencanain yg bener,, terutama nabung

    Trimakasih sharenya :)

    ReplyDelete
  2. ingin banget mbak bisa beli rumah tanpa kredit. bismillah diniatin ya, sudah mulai menabung sih, sambil nyari2 lokasi juga sekarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... Semoga diberi kemudahan ya. In syaa Allah tiap niat baik akan selalu ada kemudahannya.

      Semangat. 🤗

      Delete
  3. Lagi proses nabung juga mbk..dah hampir 6 tahun kontrak rumah. Insya alloh tercapai punya rumah sendiri.aamiin.terimakasih sharenya mbak

    ReplyDelete