Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Let's Read Aloud! Ini Dia Cara Asyik Menumbuhkan Minat Baca Anak

Jun 8, 2020

Let's Read

Siapa sih yang nggak kenal dengan Deddy Corbuzier? Seorang mentalist yang kemudian berubah haluan menjadi host atau pembawa acara. Hari ini, dia tidak hanya dikenal sebagai itu saja, tapi juga motivator, youtuber dan podcaster. 

Jujur, saya selalu suka dengan cara beliau ngobrol dengan bintang tamu dalam setiap acaranya. Entah itu di Hitam Putih maupun di Close The Door Podcast. Mau orang seperti apa juga, selalu aja nyambung ngobrolnya.

Menurut saya, ini nggak mungkin terjadi kalau wawasan Om Deddy nggak luas. Ya bagaimana bisa nyambung kalau level berpikirnya njomplang. 

Bukan cuma Om Deddy, ada beberapa tokoh lain yang sebetulnya nggak kalah hebat. Sebut saja Najwa Shihab, Bossman Mardigu yang lagi hits, atau Rocky Gerung. Dari semua orang yang saya sebutkan tadi, satu kesamaan mereka, suka baca.

Kegemaran mereka dalam membaca yang memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Kegemaran mereka juga yang membuka cakrawala berpikirnya. Kegemaran itu juga yang membuat mereka mampu menganalisis masalah secara tajam. Nggak kaleng-kaleng.

Saya pribadi ingin punya anak yang semacam ini. Selalu ingin tahu. Haus akan ilmu. Karena yang begini ini yang akhirnya akan mendorongnya untuk mau belajar dari mana saja, termasuk buku. Nggak peduli berapa banyak buku yang harus dibaca, pasti akan dihajar saja.

Well, perjalanan saya untuk bisa mendidik anak saya demikian masih amat panjang. Karena cita-cita ini juga, saya pun harus suka membaca. Tujuannya sederhana, agar anak saya bukan hanya mendengar nasehat, tapi juga melihat teladan dari ayah dan ibunya.

Kapan Waktu yang Tepat Menumbuhkan Minat Baca?

Let's Read

Dari semua pertanyaan yang ada, kita akan mulai dari sejak kapan kita bisa memulai ini semua? Sejak kapan kita bisa mulai proses memperkenalkan literasi dan menumbuhkan minat baca pada anak?

Jawabannya sedini mungkin. Apakah setelah dia mampu bicara? Ternyata tidak.

Ada hal menarik yang saya dapatkan saat hamil Ghazy. Ternyata, kita bisa mendidik anak-anak kita dengan kebiasaan-kebiasaan baik sejak dalam kandungan. 


Ingin anak dekat Alquran? Kita bisa mulai sejak masa kehamilan. Termasuk, ketika kita ingin anak-anak kita dekat dengan buku.

Ini pula yang akhirnya saya upayakan ketika saya hamil Ghazy. Membacakan buku untuknya. Awalnya memang aneh, membaca buku keras-keras sendirian. Lama-lama terbiasa. Apalagi saat kandungan semakin besar, ada respon kecil dari dalam perut yang saya rasakan ketika membaca buku untuknya.

Setelah melahirkan, saya baru memulai lagi ketika Ghazy berusia 2 bulan. Setelah segala drama pasca melahirkan dan menyusui bisa saya kendalikan. Saya perlihatkan bukunya. Saya tunjukkan objek-objek yang ada di dalamnya.

Let's Read
Membaca nyaring bersama Ghazy saat masih 2 bulan

Apa responnya? Abai. Bahkan tampak enggan. Anehnya, kalau abinya yang membacakan buku itu, dia nampak begitu serius menyimak. Bahkan, kalau bukunya ditutup, dia menangis.

Tentu saja saya iri. Kenapa Ghazy cuma mau dengan Abi saja? Tapi itu tidak berlangsung lama. Setelah sekian kali percobaan, lama-lama dia pun menikmati mendengar saya bercerita.

Jadi, kalau kalian merasa kesulitan membacakan cerita untuk anak. Coba saja terus. Lama kelamaan anak pasti menunjukkan respon yang positif juga.

Cara Asyik Menumbuhkan Minat Baca Anak

Let's Read

Kalau kita bertanya bagaimana caranya, tentu ada banyak cara untuk bisa menumbuhkan minat baca anak. Selanjutnya, tinggal kapan kita akan memulai ini. Menurut saya, beda objek usia awal untuk memperkenalkan buku, maka caranya pun akan berbeda.

Saya jadi ingat bagaimana cara ibu saya menumbuhkan minat baca saya. Sepanjang ingatan saya, beliau tidak pernah secara khusus mendrill saya untuk belajar membaca. Alih-alih melakukan itu, beliau belikan saya buku mewarna yang multifungsi. Selain untuk mewarnai, juga bisa dipakai untuk mengenalkan abjad pada saya.

Semua dimulai dengan mewarnai huruf. Kemudian naik level mewarnai benda dan mulai belajar mengeja kata benda yang sedang diwarnai. Sesekali, ibu saya membawa saya jalan-jalan untuk membaca papan-papan jalan. Ini menyenangkan sekali saat itu.

Hingga akhirnya, tiba waktu saya mulai dikenalkan dengan bacaan anak-anak. Saya lupa apa bacaan pertama saya, tapi saya ingat salah satu bacaan favorit saya adalah majalah anak yang hits saat itu. Ibu belikan saya cuma-cuma sekali dua kali. Selebihnya, ada tantangan yang ibu berikan pada saya.

"Boleh beli kalau kamu bisa baca sendiri."

Saking pinginnya, saya bilang kalau saya bisa. Padahal, waktu itu baru bisa mengeja kata. Saya belum bisa membaca satu kalimat utuh. 

Sebetulnya, waktu itu saya tidak berpikir panjang. Saya hanya ingin ibu saya membelikan majalah itu. Titik. Ada salah satu cerita bergambar yang begitu ingin saya ketahui ceritanya. Sesampai rumah, saya berharap ibu lupa dan mau membacakan majalah itu untuk saya. Ternyata tidak!

Saya harus membaca majalah itu sendiri. Sebelum ibu mau membacakan untuk saya. Saya berjuang keras menyelesaikan satu cerita bergambar. Ajaibnya, setelah moment itu, saya jadi bisa membaca!

Apakah saya nanti akan mengadopsi cara ibu saya? Bisa jadi. Tapi, untuk saat ini belum.

Ada cara menarik lain yang saya temukan saat saya belajar tentang hal ini. Membaca nyaring atau read aloud dalam Bahasa Inggrisnya.

Apa itu Membaca Nyaring?

Let's Read

Ada yang masih ingat dengan salah satu acara TV yang ada Pak Raden di dalamnya? Kalau kalian tahu, fix kita seumuran. Sama-sama sudah tua. Wkwkwk...

Acara itu cukup menarik karena Pak Raden bukan hanya mendongeng saja. Tapi juga menggambarkan ilustrasi sambil mendongeng. Meski gambarnya tidak bergerak, cara itu berhasil menarik perhatian saya untuk fokus pada apa yang beliau ceritakan.

Membaca nyaring kurang lebih sama seperti yang dilakukan Pak Raden itu. Kita tunjukkan isi bacaan yang ingin kita ceritakan pada anak. Lalu, kita ceritakan isinya pada anak. Sesederhana itu. 

Bagaimana Cara Membaca Nyaring?

Point penting yang ada dalam membaca nyaring adalah interaksi antara pembaca dengan orang yang dibacakan. Jadi, bukan hanya sekedar membaca keras-keras. Tapi kita berusaha menarik anak-anak yang dibacakan ini masuk dalam cerita yang kita baca.

Bagaimana caranya? Tunjukkan ilustrasinya. Perankan peran yang ada di dalamnya. Kalau di sana ada lebih dari satu peran, kita bisa merubah suara kita untuk membedakan peran yang satu dengan yang lain. 

Bagi saya, cara ini cukup menyenangkan untuk didengar. Meski ilustrasi yang ditunjukkan hanya dua dimensi saja.

Caranya yang amat sederhana ini yang membuat kita bisa melakukannya bahkan sejak anak dalam kandungan. Bacakan saja dulu ceritanya. Ketika lahir dan memungkinkan untuk menunjukkan bacaan padanya, baru ditunjukkan.

Apakah Harus Menggunakan Buku Bergambar untuk Membaca Nyaring?

Tidak ada pakem buku apa yang harus dipakai. Sebetulnya, pakai buku tanpa ilustrasi pun bisa. Karena yang paling penting bukan tools yang digunakan, melainkan interaksi kita dengan anak. Bagaimana kita membangkitkan daya imajinasinya untuk bisa masuk ke dalam cerita.

Let's Read


Saya sendiri tidak selalu menggunakan buku cerita bergambar untuk membaca nyaring bersama Ghazy. Ada kalanya, saya pakai brosur mobil. Buku-buku yang minim gambar pun pernah. Ada kalanya juga, saya pakai buku-buku digital yang ada di dalam Let's Read.

Apa itu Let's Read? Nanti akan saya ceritakan di bawah.

Manfaat Membaca Nyaring

Membaca nyaring yang dilakukan oleh orangtua untuk anaknya, ternyata tidak hanya bisa dipakai untuk memperkenalkan literasi pada anak. Cara ini ternyata punya banyak sekali manfaat.

1. Meningkatkan bonding antara orangtua dan anak

Membaca nyaring memang ampuh untuk meningkatkan bonding antara anak dengan orangtua. Bagaimana tidak, kita tidak hanya membaca saja, tapi juga bersama-sama melebur dalam ceritanya. Ada ekspresi yang kita bagikan. Ada suara-suara baru yang kita perdengarkan. Bahkan, ada sentuhan-sentuhan yang membuat segalanya nampak lebih nyata.

Jujur, saya selalu menikmati moment ini. Saya suka melihatnya alisnya yang tersambung, senyum mungil serta gelak tawanya saat saya membacakan cerita untuknya. Meskipun, saya tidak sepenuhnya yakin dia memahami apa yang saya ceritakan. 

Iyalah, Ghazy sendiri baru 6 bulan. Feedback yang dia berikan baru celoteh yang hanya dia dan Tuhan yang tahu artinya.

2. Stimulasi Perkembangan Anak

Otak pada anak butuh stimulus-stimulus agar terus berkembang. Jutaan neuron yang ada belum sepenuhnya terhubung. Stimulus yang kita berikan pada anak, ini yang nanti akan membantu menghubungkan neuron-neuron ini. 

Salah satu stimulasi yang bisa kita lakukan adalah dengan membaca nyaring. Cara ini ternyata mampu membantu anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Anak jadi kenal kosakata baru lewat cerita-cerita yang kita bacakan.

Selain perkembangan bahasa, membaca nyaring juga membantu melatih pendengaran anak. Mereka akan belajar mengenal berbagai macam intonasi, jeda dan volume saat kita membaca nyaring. 

3. Melatih rentang fokus dan daya ingat anak

Waktu kecil, saya banyak sekali belajar dari berbagai cerita yang Ibu bacakan untuk saya. Beberapa di antaranya bahkan melekat erat dalam ingatan saya. Hingga hari ini, ilustrasi buku-buku yang beliau bacakan masih bisa saya ingat.

Ternyata, pengalaman ini tidak hanya terjadi pada saya sendiri. Ada om yang pernah cerita tentang anaknya yang hafal betul cerita-cerita sebelum tidur yang pernah dia bacakan. Menariknya, om saya bahkan tidak begitu ingat tentang apa yang pernah dia bacakan ini.

Selain cerita om, saya banyak sekali melihat anak-anak batita yang seolah sudah bisa membaca buku cerita anak. Padahal, ya belum. Mereka hanya mengulang bagaimana  orangtua mereka membacakan cerita untuk mereka.

Ini menarik. Proses membaca nyaring yang kita biasa lakukan ternyata mampu membantu mengasah fokus dan daya ingat anak. Apa yang saya lakukan pada Ghazy saat ini memang belum memperlihatkan hasil. Tapi menengok pengalaman pribadi dan banyak orang, saya yakin suatu saat nanti Ghazy akan mengingat apa saja yang pernah saya bacakan.


Let's Read, Perpustakaan Buku Anak Digital yang Ada dalam Genggaman

Let's Read

Proses membaca nyaring dengan anak kalau dilakukan secara rutin, ini betul-betul bisa menjadi kegiatan yang amat sangat mengasyikkan. Apalagi dalam situasi seperti sekarang yang tidak memungkinkan untuk pergi ke mana-mana. Cerita-cerita dari buku-buku anak, benar-benar ampuh membawa kita pergi ke negeri antah berantah. Kemudian masuk dalam ceritanya.

Sayangnya, keterbatasan yang kita miliki sekarang membuat kita semakin sulit untuk memiliki buku baru. Toko-toko buku ditutup. Perpustakaan ditutup. Kalau pun ingin membeli buku online, pasti akan banyak hal yang menjadi pertimbangan. Iya, masa seperti sekarang memang membuat kita jadi lebih banyak berpikir untuk membelanjakan uang kita.

Pertanyaannya, bagaimana cara kita mendapat buku-buku baru untuk anak-anak kita? Kalau buku-buku itu terus yang dibacakan, lama-lama juga bosan.

Eits, jangan khawatir, sekarang sudah ada Let's Read. Aplikasi perpustakaan buku anak digital yang bisa kita akses melalui PlayStore. Kita tinggal download dan baca deh cerita-ceritanya. 

Let's Read


Aplikasi ini amat menarik karena buku-buku anak yang ada di sini merupakan buku yang ditulis oleh berbagai penulis cerita anak dari berbagai negara. Buku-buku yang ada kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa tiap daerah. Tidak heran kalau di sini, kita bisa mengakses banyak buku anak dalam berbagai macam bahasa. 

Let's Read

Selain itu, buku-buku yang ada di sini juga telah disertai dengan level tertentu yang memudahkan kita untuk memilih buku bacaan mana yang sekiranya cocok untuk usia anak kita. Kalau untuk Ghazy, saya biasanya akan memilih buku pertamaku, level 1 atau 2 yang kalimatnya masih sederhana.

Let's Read


Kalau kita ingin membacakan cerita dengan topik tertentu, ini juga bisa lho dicari. Buku-buku cerita yang ada di aplikasi ini juga telah dibagi berdasarkan beberapa kategori. Kita tinggal memilih topik apa yang ingin kita bacakan.

Let's Read


Buku-buku yang ada di sini juga bisa didownload. Bahkan, dicetak bila ingin diakses secara offline. Ini bisa jadi pilihan bagi orangtua yang ingin membatasi penggunaan gadget untuk anak.

Meski, buku-buku yang ada di sini bisa dicetak, bukan berarti bisa diperjualbelikan ya. Semua buku telah dilindungi oleh hak cipta. Boleh dicetak, tapi untuk konsumsi pribadi. Bukan untuk dikomersilkan.

Kesimpulan 

Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca nyaring. Cara yang perlu dilakukan juga amat sederhana. Kita tinggal membacakan saja untuk anak kita.

Ada yang punya cerita seru membaca nyaring dengan buah hati tercinta? Yuk, share ceritamu di kolom komentar.

Comments

  1. Baiknya membaca ke anak di lakukan pada waktu kapan kah paling baiknya Bunda?

    ReplyDelete
  2. Sepakat bgt sih. Untuk menumbuhkan minat anak memang harus sejak dini, dimulai dr hal kecil dengan mengenalkan buku2 dan cerita. Kmrin baru download appnya, ternyata emg keren bgt, ratusan cerita bergambar gratis bisa dibaca kapanpun dimanapun. Adikku makin senang membaca setelah bosan dg tugas2 sekolah dr rumah karena pandemi ini. Hhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kaaan.. Banyak banget cerita-ceritanya. Mau pakai bahasa daerah juga bisa.

      Delete
  3. Setuju mbak, membiasakan anak suka membaca buku sejak kecil. Anak-anakku niy dah mulai mengenal gadget, jadi butuh perjuangan untuk mengajak mereka membaca buku. Kakak siy dah mulai senang baca wattpad seri ABG nya kalo Adek ya masih dibacakan. Adek paling senang kalo dibacakan dengan suara dan ekspresi muka hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mbak, anakku juga suka dibacakan. Makin heboh umminya, makin seneng dia. Wkwkwk

      Delete
  4. Wew,kayaknya aku perlu download aplikasinya nih. Sepertinya cucok buat anak-anak apalgi anak-anaku sdh agak besar jd kayaknya bikin seru kegiatannya. Krn menumbuhkan minat literasi ya sejak dini, betul banget Mbak, semakin dini semakin baik..alhamdulillah anak-anak paling suka yg berhubungan dengan buku Dan kawan kawannya.

    ReplyDelete
  5. Kelima anakku telah kuakrabkan dengan buku sejak kecil dan tak jarang saya membaca nyaring untuk mereka. Anak-anak suka banget bila umminya membaca nyaring. Bahkan, meski mereka udah pada pandai membaca, tetap aja suka dibacakan nyaring

    ReplyDelete
  6. Memang benar ya mba, harus dicoba berulang membacakan buku ke anak. Awalnya anak saya abai juga, tapi seterusnya malah suka sekali dibacakan. Saya juga suka bacain Let's Read kepadanya

    ReplyDelete
  7. Aku juga punya aplikasi let's read ini di gawai. Anakku juga senang saat dibacaain cerita dari let's read. Tenryata dia ingat apa yang saya ceritakan. Dia Minta lagi dibacain cerita setelahnya

    ReplyDelete
  8. Emang yang paling seru itu ya, pas momen membaca untuk anak-anak. Entah mengapa ini merupakan kegiatan yang paling jadi favorit saya buat anak-anak. Sekaligus quality time bagi kami.

    ReplyDelete
  9. dari seringnya baca bareng sejak kecil, seneng skrg bisa diajak diskusi dan review ulang ceritanya yg bisa diaplikasiin dala kehidupan sehari-harinyaaa. sneng jg kmrn baca2 di let's read buku2nya enakeun pisan untuk dibaca..

    ReplyDelete
  10. Menumbuhan minta baca sedari dini memang penting dan bermanfaat banget buat pertumbuhan anak nantinya. Pokoknya nggak bakal nyesel deh. Apalagi sekarang semakin mudah meningkatkan minta baca, lewat aplikasi juga banyak pilihan bukunya. Jadi bisa lebih simple deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak. Nggak ada alasan buat nggak baca. Tinggal kemauan aja sih ini.

      Delete
  11. Menumbuhkan minat baca memang harus dari semenjak kecil ya, agar menjadi kebiasaan baik saat dia telah dewasa nantinya

    ReplyDelete
  12. Aku sebelum tidur suka bacain buku ke anak dari kecil. bukannya tidur dia malah bilang,"lagi, Mi! lagi, Mi!" aak memang sangat suka dibacakan nyaring ya kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk... Jadi nggak tidur-tidur ya mbak. 😆

      Delete
  13. Wow baru tau nih ada aplikasi ini, terima kasih ulasannya kak. Si kecil terlihat sangat menikmati banget saat-saat membaca bersama Mama ya ^_^ semoga sehat-sehat sll sekeluarga kak ^^

    ReplyDelete
  14. Betul sekali, Mbak. Sebenarnya kalau mau anak terbiasa melakukan sesuatu, dimulainya bukan dari ia berumur sekian, tetapi saat masih dalam kandungan.

    Nice article

    ReplyDelete
  15. Betul mba agar terbiasa ya harus berulang-ulang. Waktu hamil juga aku suka baca buku cerita dan efeknya saat ini memang ada. Anak jasi senang kalau diajak baca buku. Bahkan kalau ke toko buku di suka pilih sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah.. Seneng ya mbak kalau udah mulai panen gitu. 😊

      Delete
  16. Gemas banget dedeknya terlihat menikmati bukunya ya tertarik gambar dan warnanya yang menarik...

    ReplyDelete
  17. Ternyata ada banyak cara asyik ya untui menumbuhkan minat baca pada anak. Seperti yang udah Mbak jelaskan di atas dengan membaca nyaring dan memanfaatkan aplikasi seperti Let's Read ini.

    ReplyDelete