Tahun ini, rasanya kita seperti disambut oleh monster yang datang dari Wuhan. Nggak lain dan nggak bukan, ya Virus Corona. Sudah banyak sekali kasus di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Serem sih, apalagi kalau lihat video yang dari Wuhan itu. Tapi tetap ada hikmahnya kok. Kita jadi leboh aware soal kebersihan dan kesehatan. Salah satunya, ya jadi menerapkan 7 langkah cuci tangan.
Jujur, sebelum ini saya bukan orang yang rajin banget cuci tangan. Dulu, kalau makan lalapan di warung, saya pakai embun-embun di gelas es teh untuk membasahi tangan saya. Iya, nggak pakai cuci tangan dulu. Sejorok itu memang.
Tapi semua berubah sejak negara api menyerang. Eh, menikah maksudnya. Suami saya ini lumayan cerewet untuk perihal cuci tangan. Mau makan, cuci tangan. Mau pegang baju bersih, cuci tangan. Mau begini, cuci tangan. Mau begiti, cuci tangan lagi. Hal yang menurut saya ribet banget.
Apalagi setelah punya anak. Beuh, apa-apa cuci tangan dulu. Awalnya berat, tapi lama-lama jadi kebiasaan juga. Anak juga sih yang menuntut saya untuk mau maksa diri cuci tangan.
Manfaat Cuci Tangan
Siapa yang sudah tahu manfaat cuci tangan? Banyak ya yang sudah tahu manfaatnya. Intinya sih, membunuh kuman-kuman yang ada di tangan. Jadi, kuman-kuman penyebab penyakitnya bisa mati.Masalahnya, setelah tahu manfaat cuci tangan, sudahkah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Hmmm... Ini yang belum tentu. Contohnya ya saya ini. Kalau belum dikasih pelajaran, mungkin masih tetap bandel dengan kebiasaan malas cuci tangan ini.
Ceritanya, 2 minggu lalu saya ke Sukabumi. Tidak menyiapkan minyak-minyakan yang biasa saya pakai untuk menaikkan antibodi si kecil. Pikir saya, "halah, cuma semalam."
Begitu jemput saudara yang mau berangkat bareng. Jeng jeng jeng jeeeeng... Mereka lagi flu berjamaah saudara-saudara. Si Om lagi batuk, tante udah mau flu, anak tertua hidungnya mampet, anak tengah sudah sentrap sentrup. Wow. Dan kami harus semobil paling cepat 2 jam. Tentu saja, itu kalau tidak macet.
Mungkin? Mendekati mustahil. Sudah jadi rahasia umum kalau mau ke Sukabumi ya harus bermacet-macet ria di berbagai pasar.
Bhaiq. Saya sudah pasrah dengan virus yang akan berputar di dalam mobil. Bayangan terburuk sebetulnya bukan saya atau suami yang sakit. Tapi Ghazy. Repot kan kalau anak bayi kena flu.
Betul saja. Sepulang dari Sukabumi, kami sekeluarga kena flu. Ghazy mulai batuk-batuk. Tenggorokan saya dan suami juga mulai gatal.
Tidak ingin sakit berlanjut, segala ikhtiar dikerahkan. Ya minum vitamin C, gosok badan dengan minyak-minyak, mandi dengan air yang dicampur antiseptik, dan mulai rajin cuci tangan.
Qadarullah, akhirnya saya kena flu juga. Saya mulai perbanyak istirahat dan terus menerapkan pola yang sebelumnya sudah saya mulai. Kalau biasanya saya flu bisa seminggu lebih dan batuk-batuk bisa sampai sebulan, ini cepat sekali sembuhnya. Alhamdulillah.
Sakitnya Ghazy juga tidak lama. Selain terus diminumi ASI, saya juga makin aware menjaga kebersihan diri. Batuk dan bersih juga selalu saya tutup.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mencuci Tangan
Saya sudah merasakan sendiri manfaat dari mencuci tangan. Ternyata, dengan mencuci tangan, kita bisa menjaga diri kita dari serangan virus-virus nakal. Nah, kalau hingga hari ini kalian masih enggan, yuk mulai biasakan diri mencuci tangan. Tapi jangan asal ya. Ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan juga.1. Mencuci tangan dengan sabun lebih baik
Ya memang ada opsi lain untuk mencuci tangan. Tidak harus dengan sabun. Kita bisa menggunakan hand sanitizer atau kalau kepepet banget ya pakai tissue basah. Tapi, tentu saja mencuci tangan dengan sabun akan jauh lebih baik.Sebetulnya, saya nggak ngerti-ngerti amat sih soal kandungan hand sanitizer ini. Cuma baca postingan dari beberapa teman yang merupakan anak kimia dan biologi. Secara nggak langsung mereka bilang, "ngapain sih heboh borong hand sanitizer, coba bikin yang abal-abal. Kalau masalah bisa selesai lebih baik hanya dengan cuci tangan pakai sabun."
2. Cuci tangan selama 20 detik
Setelah pakai sabun, ternyata ya nggak asal cuci saja. Pastikan kalau kita mencuci tangan selama 20 detik. Katanya juga, kuman-kuman di tangan kita ini bisa mati secara optimal kalau kita mencuci tangan selama itu.20 detik itu berapa lama sih? Masa ya cuci tangan harus lihat arloji terus? Kalau nggak punya gimana? Tenang, 20 detik ini setara dengan lama waktu yang kita pakai untuk menyanyikan lagu Happy Birth Day.
Gampangnya, sambil cuci tangan, nyanyi aja. Nyanyinya waktu udah gosok-gosok tangan pakai sabun ya. Bukan sebelum itu.
Well, nggak harus lagu Happy Birth Day juga sih. Kamu bisa pilih lagu lain kok. Apa aja boleh, asal lamanya 20 detik.
3. Bilas dengan air yang mengalir
Biasakan juga untuk menggunakan air yang mengalir ya. Supaya kotoran di tangan kita bisa pergi bersama air. Kalau pakai air yang tidak mengalir, kotorannya ya akan di situ-situ aja. Dari tangan pindah ke air, terus kita pakai lagi. Ya jadi nggak bersih.7 Langkah Cuci Tangan
Cuci tangan ternyata nggak boleh sembarangan. Ada step by step yang harus dilalui agar kotoran dan kuman-kuman nakal bisa pergi dari tangan kita. Yuk, ikuti 7 langkah cuci tangan ini.1. Basahi tangan dengan air dan sabun
2. Gosok telapak tangan
3. Gosok punggung tangan secara bergantian
4. Gosok dengan gerakan mengunci
5. Gosok ibu jari dengan gerakan memutar
6. Kuncupkan jari-jari sambil menggosok ke telapak tangan untuk membersihkan kuku.
7. Bilas dengan air yang mengalir
Tips Melindungi Diri dan Keluarga dari Penyakit
Boleh dibilang, sekarang ini saya jadi lebih memperhatikan soal perlindungan diri dan keluarga dari penyakit. Terutama yang datang dari virus-virus nakal. Sudahlah sekarang masuk ke pancaroba yang penyakit tuh mudah sekali berkembang. Ditambah, covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia.Nggak takut sih sama penyakit, tapi ya harus aware. Kalau sampai sakit tuh repot. Apalagi punya bayi. Haduh, jangan sampai lah ya.
Dan, inilah cara yang biasa saya terapkan untuk menjaga diri dan keluarga dari penyakit.
1. Makan makanan yang bergizi
Makanan yang kita konsumsi sudah jelas akan sangat amat berpengaruh ke kondisi kesehatan kita. Bukan hanya untuk jangka pendek, semisal biar nggak flu aja. Tapi juga sehat terus sampai tua nanti.Konsumsi buah dan sayur sudah pasti jadi menu wajib. Protein juga harus selalu ada. Ya kalau lagi nggak sanggup beli daging-dagingan, tahu tempe juga OK. Ini penting sih. Selain untuk menjaga produksi dan kualitas ASI, ini juga untuk meningkatkan metabolisme tubuh juga. Biar nggak gampang sakit.
2. Tidur cukup
Ini juga hal yang penting sekali. Sekarang sih waktu tidur saya memang agak berantakan karena punya bayi. Tapi, sebisa mungkin kalau bisa tidur ya tidur.Susah kalau harus maksa tidur jam 10 malam sampai subuh. Mustahil banget dengan kondisi punya bayi. Tapi mengupayakan tidur cukup itu bisa kok.
Ini penting banget. Tidur cukup bisa membantu menaikkan metabolisme tubuh karena mereka punya waktu yang cukup untuk istirahat. Selain itu, tidur cukup juga baik untuk kesehatan mental kita. Kalau udah mulai susah kontrol emosi, bisa dicek lagi tuh gimana tidurnya. Teratur apa nggak.
3. Jaga kebersihan diri dan lingkungan
Saya sebetulnya orang yang agak malas untuk mandi. Tapi sekarang, saya push diri ini untuk mandi dua kali sehari. Ya supaya terus sehat.Tentu, bukan cuma mandi ya. Cuci tangan dengan sabun juga sudah mulai saya biasakan. Tidak hanya itu saja, kondisi rumah juga harus dijaga agar tetap bersih.
4. Banyak bergerak
Mau nulis olahraga tapi kok nggak dilakukan. Jadi, saya ganti dengan banyak gerak aja. Karna buat saya, bebersih rumah sambil gendong anak itu sudah seperti olahraga sendiri. Main dengan anak lama-lama juga jadi workout, secara tidak langsung.Nggak harus sama dengan saya. Kalau kalian nggak punya waktu buat olahraga, mungkin bisa mengkonversi kegiatan sehari-hari jadi waktu untuk cari keringat. Misal, jalan kaki ke masjid atau waktu belanja. Lumayan tuh jadi olahraga kecil-kecilan.
5. Gunakan masker bila sakit
Nah, ini nih yang juga harus diperhatikan. Kemarin, setelah pengumuman covid-19 ada di Indonesia, kan banyak tuh orang yang panik beli masker. Padahal lagi sehat. Akhirnya, orang-orang yang beneran butuh masker, seperti tenaga medis dan yang sakit jadi nggak kebagian.Jadi, cukup gunakan masker kalau merasa sakit. Ini dilakukan agar orang lain tidak tertular penyakit kita. Punya bayi dan lagi flu, pakai masker waktu handle bayi. Sering keluar rumah dan lagi batuk, pakai masker juga. Kalau sehat ya ngapain?
Kalau masker bengkoang, timun, atau sheet mask itu lain cerita yah. XD
6. Perbanyak doa
Setelah segala ikhtiar yang sudah kita lakukan, jangan lupa juga untuk selalu berdoa. Penyakit datangnya dari Allah, begitu juga dengan sehat. Jadi, ya minta aja ke Allah untuk terus dilindungi, dijaga dari segala jenis penyakit. Kalaulah sakit, semoga sakitnya bisa jadi penggugur dosa. Minta diberi kekuatan, kesabaran, dan kesembuhan juga.Doa sebetulnya bukan hanya untuk proteksi diri, tapi wujud tawakkalnya kita ke Allah. Kalau semuanya sudah diserahkan ke Allah, itu lebih enteng lho. Usaha keras yang kita lakukan juga nggak akan jadi beban.
Penutup
Sakit karena apapun memang bagian dari takdir Allah ke kita. Tapi sebelum sampai ke sana, ada banyak sekali upaya yang bisa kita lakukan agar tetap sehat. Caranya, dengan membudayakan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, dengan cuci tangan menggunakan sabun.Sumber:
https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/7-langkah-cuci-tangan-yang-disarankan-agar-bebas-kuman.html
Sebagai anak jurusan kimia, saya merasa bangga karena di jurusan saya mulai produksi hand sanitizer hehehe. Tapi sedihnya saya nggak ikut bikin dan kurang tau prosesnya. :')
ReplyDeleteBener, setelah rame-rame virus corona, saya jadi makin rajin cuci tangan
sama, saya juga.
Deletebenar juga ya , mencuci atngan memang sangat diperlukan dan untuk menjaga kebersihan
ReplyDeleteiya mbak, wajib diupayakan banget terutama di kondisi seperti saat ini
DeleteBiar cepat sembuh ketika sedang flu dan batuk memang kuncinya harus jaga kebersihan, banyak beristirahat dan makan makanan yg bergizi ya. Untuk menghadapi serangan covid19 ini harus tetap tenang, yg penting jaga stamina tubuh biar tetap fit dan selalu berdoa.
ReplyDeletebetul mbak, memang harus jaga kesehatan banget sekarang ini. biar kuat menghadapi covid-19
DeleteMencuci tangan, perkara penting yang justru sering disepelekan. Kita terkadang menggampangkan hal ini, padahal kita gak tahu udah memegang/menyentuh apa saja sebelum menggunakan tangan untuk makan atau memegang wajah. Semoga kita tersadarkan untuk lebih memperhatikan urusan cuci tangan ini.
ReplyDeletebetul mbak. sekarang ini jadi diingetin banget ya mbak
Deletesemoga kita selalu diberikan perlindungan ya mba..aku itu terkesan sama video cara cuci tangan dengan demonya pakai tinta gitu deh, jadi paham, mana aja bagian yang tidak bersih jadinya kalo cuci tangan kita ga bener. Dan yang paling utama itu adalah jaga pikiran agar tetap waras dan ga ketrigger sama huru hara info yg simpang siur ya mba
ReplyDeleteiyaaa bener banget. banyak berita yang nggak jarang bikin kepala cemut-cemut.
DeleteDari udah tau gerakan cuci tangan yg baik dan benar, tapi baru rajin praktek sekarang :D. Cuci tangan sambil nyanyi itu ide yg bagus nih supaya ga asal basah. semoga kita sehat selalu dan dijauhkan dari berbagai macam virus yaa. Aamiin
ReplyDeletenyanyi biar pas 20 detik sih mbak. kan kalau ngitung sendiri suka aneh ya..
DeleteMakasih sudah mengingatkan yaa Mbak Lelly... saya tantangannya di tidur cukup deh kayanya. berhubung punya anak kecil dua tahunan kadang jam tdr ngikutin dia. Belum lg kl masanya koreksi mid semesteran kaya sekarang ini, plus ada call paper n laporan abdimas hibah internal universitas. Lengkap deh jd kurang waktu tidurnya huhu... tfs ya Mbak.
ReplyDeleteini nasib ibu-ibu yang punya batita deh. hahaha...
Deletesaya juga sih. kalau ngomongin tidur teratur ya jelas jauh dari standr. jadi ya tetep harus mengupayakan tidur sebisanya.
Setuju bahwa sakit adalah bagian dari takdir. Kita memang perlu mengupayakan takdir baik dengan menjaga kesehatan. Dari tips di atas yang belum bisa saya terapkan adalah tidur cukup, kadang minum air putih pun rasanya belum mencukupi kebutuhan harian bagi saya.
ReplyDeleteTidur cukup seperti hal yang agak susah dilakukan Karena kebiasaan saya Yang kadang terbangun temgah malam dan kadang susah tidur lagi. Kadang bisa tidur tapi jelang subuh.
saya juga pernah begini, saya coba kondisikan semuanya. matikan semua lampu daan gadget, akhirnya bisaa
DeleteHikmah menikah ya Mba, dan sekarang ada hikmah virus corona, lebih banyak lagi yang sadar pentingnya cuci tangan.
ReplyDeleteKalau saya sejak kecil sih, gara-garanya negara api menyerang sejak kecil, ortu galak banget masalah cuci tangan, ditambah saya jijikan banget hahaha.
Sejak punya anak, idealis tentang cuci tangan lebih parah lagi, gara-gara saya takut anak sakit, sungguh ngurus anak sakit itu melelahkan, udah lelah, sedih pula, plus mikirin duitnya juga *mamak pelit dan irit emang beti hahaha
iya, hikmah meenikah dan punya anak mbak. wkwkwkwk...
Deletesaya biasanya agak rock n roll mbak, gapapa kotor dikit, biar dia kebal juga. tapi sekarangg kondisinya bedaaaa
Jadi inget pas ngajarin anak TK, cuci tangannya seperti yang Mbak tulis. Step by step. Ada nyanyinya malah. Tapi, untuk diri sendiri susah praktiknya. Keseringan maunya praktis. Asal udah kena air, cuci tanganlah itu. Tak baik banget. Hee hee.
ReplyDeletepadahal, kalau nggak pakai sabun kumannya nggak hilang ya mbak.
DeleteKadang cuci tanganpun kuta suka ngasal. Asal kena air dan sabun. Padahal, ada langkah2 yang tepat yg harus diikuti juga.
ReplyDeleteBetul, kalau ngasal ya kumannya nggak hilang semua.
Deleteaku suka banget cuci tangan, bahkan sebelum wabah ini menyerang. tiap saat cuci tangan, sampe ngerasa tangan kok jadi kering banget. sekarang, makin sering lagi. tapi kadang anak susah banget diajak punya kebiasaan itu. masih menjadi tantangan sih supaya dia mau cuci tangan tanpa harus disuruh atau dipelototin emaknya.
ReplyDeleteAda banyak video simulasi biar anak mau cuci tangan kok mbak. Bisa dicoba praktikkan di rumah supaya anak paham pentingnya cuci tangan
DeleteSeru juga cuci tangan sambil nyanyi ya mba, ga kepikiran sebelumnya saya cuma kira-kira aja sambil dalam hati ngitung 1-20. Hahaha.
ReplyDeleteBener Mbak, saya dulu juga ngga kepikiran manfaat cuci tangan ternyata banyak ya. Seringnua membasahi tangan sudah dianggap cuci tangan. Anak-anak biasanya gitu.. mulai sekarang, labih aware cuci tangan yang baik dan benar
Kalau saya, tahu tapi malas. Hahaha..
DeleteBaru kalau begini ini rajinnya keluar.
Benar mbak, karena Corona jadi lebih perhatikan kebersihan. Tapi sebelum virus ini datang, saya juga jadi lebih perhatikan cuci tangan gara-gara alergi kulit dan makanan. Begitulah penyakit diturunkan biar manusia belajar ya
ReplyDeleteIya mbak, semua ada hikmahnya.
DeleteMbak.. maaf ya.. aku salfok pada desain gambar-gambarnya🤭. Cantik-cantik😍 Aku jadi terinspirasi buat juga. Makasih mbak!
ReplyDeleteSama-sama mbak
DeleteSaya sukanya cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Entah ya? Kurang yakin aja kalo pakai hand sanitizer.. hehehe
ReplyDeleteMemang idealnya ya pakai sabun, hand sanitizer dipakai kalau sedang dalam perjalanan dan susah air.
DeleteSetuju Mbak.
ReplyDeleteHikmah Corona, kita jadi lebih aware lagi terhadap kebersihan. Pokoknya kebersihan penting banget untuk menjaga kesehatan kita.
Betul banget.
DeletePR banget ngajak anak-anak cuci tangan pakai sabun. Apalagi harus minimal 20 detik, hehe. tapi karena disounding terus akhirnya terbiasa juga. Insyaallah corona tak hanay menjadi musibah tapi juga membawa hikmah. Amiin
ReplyDeleteIya banget mbak kalau ke anak. Perlu dikasih simulasi biar anak mau cuci tangan sendiri.
DeleteSejak wabah COVID19 ini aku jadi makin rajin cuci tangan terutama pakai air dan sabun. Selalu sedia hand sanitizer kalau terpaksa keluar rumah
ReplyDeleteSama mbak, aku juga.
DeleteNan, kalau aku kebalikan..aku bersihan suami itu hadeh, cuek bangets...Akhirnya ada hikmahnya, setiap pulang kantor atau dari mana-mana dia mandi, cuci tangan dll dsb.
ReplyDeleteDan memang edukasi cuci tangan dan jaga kebersihan seperti ini meski terlihat sederhana mesti terus dilakukan agar jadi kebiasaan
Jadi berubah ya. Moga aja ntar jadi habit gitu.
Delete