sumber : parenlane.com |
Demam pada bayi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang sedang melawan penyakit. Contohnya, demam setelah bayi diimunisasi. Kondisi semacam ini normal terjadi pada bayi. Hal ini bisa dianggap sebagai bukti bahwa sistem kekebalan tubuh bayi bekerja dengan baik.
Demam juga bisa terjadi pada bayi bila dia terlalu lama beraktivitas di luar rumah. Bisa juga karena kamu memakaikan baju terlalu tebal pada bayi. Oleh karena itu, jangan panik dulu ketika tubuh bayi terasa panas. Cek kembali apakah bayi masih mau minum susu dan terlihat aktif.
Bila demam pada bayi masuk pada jenis demam ringan atau sedang, kamu bisa segera memberikan perawatan sesuai dengan gejala yang muncul. Akan tetapi, jika sudah masuk kategoru demam tinggi, segera beri penurun demam secepatnya.
Penangan yang tepat menjadi kunci untuk menurunkan demam pada bayi. Jangan malu bertanya kepada orang lain yang pernah mengalami hal semacam ini. Jika masih ragu, tanyakan pada dokter.
Semoga bermanfaat.
Demam juga bisa terjadi pada bayi bila dia terlalu lama beraktivitas di luar rumah. Bisa juga karena kamu memakaikan baju terlalu tebal pada bayi. Oleh karena itu, jangan panik dulu ketika tubuh bayi terasa panas. Cek kembali apakah bayi masih mau minum susu dan terlihat aktif.
Jenis Demam pada Bayi
Demam pada bayi bisa dibedakan melalui suhu tubuh mereka. Normalnya, suhu tubuh bayi adalah 36-37 derajat Celcius.1. Demam Ringan
Bayi dikatakan demam ringan jika kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi dari suhu normalnya. Kenaikan suhu tubuh berada pada kisaran 37-37,5 derajat Celcius.2. Demam Sedang
Demam sedang pada bayi terjadi jika kenaikan suhu tubuhnya mencapai 38-38,5 derajat Celcius3. Demam Tinggi
Bayi baru dikatakan demam tinggi bila suhu tubuhnya mencapai 39 derajat Celcius atau lebih.Bila demam pada bayi masuk pada jenis demam ringan atau sedang, kamu bisa segera memberikan perawatan sesuai dengan gejala yang muncul. Akan tetapi, jika sudah masuk kategoru demam tinggi, segera beri penurun demam secepatnya.
Waspadai Hal Berikut Ketika Bayi Demam
Demam pada bayi memang tidak selalu menandakan bahaya. Tapi kita tetap harus memberikan perhatian lebih jika kondisi tertentu terjadi. Kamu harus mulai waspada ketika demam pada bayi diikuti oleh gejala-gejala berikut:- tidak nafsu makan
- tampak lesu dan tidak semangat bermain
- tidak responsif
- terdapat ruam
- muntah
- diare
- rewel
- sesak napas
- tampak tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis atau popok tidak sebasah biasanya
- kejang
Cara Mengatasi Demam pada Bayi
Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara melakukan penanganan yang tepat ketika bayi demam. Hal ini akan sangat berguna untuk mencegah demam pada bayi bertambah parah, jika kita kesulitan menghubungi dokter. Berikut ini hal yang harus dilakukan:- Bersikap tenang. Orang tua yang panik atau gugup akan dirasakan oleh bayi. Hal ini justru akan menambah gejala demamnya karena bayi terus menerus menangis.
- Periksa suhu tubuh bayi. Kamu bisa mengukur suhu tubuh bayi dengan termometer untuk mengetahui berapa suhu tubuhnya. Bagian yang paling disarankan untuk mengukur suhu tubuh bayi adalah melalui anus. Bagian ini dinilai lebih akurat jika dibandingkan dengan mulut, ketiak, atau telinga. Mengetahui suhu tubuh pada bayi akan memudahkan kita untuk memberikan penanganan pada bayi.
- Berikan pengobatan yang sesuai. Pada bayi 0-3 bulan, bila dia mengalami demam, sebaiknya segera hubungi dokter. Hal ini karena bayi pada usia tersebut belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik sehingga memungkinkan kuman dan virus dapat lebih mudah menyebar dan merusak jaringan tubuh dengan cepat. Selain itu, kamu bisa mengistirahatkan bayi, mengompresnya untuk membantu menurunkan panas bayi, atau memberikan obat penurun panas. Segera hubungi dokter jika demam berlanjut.
- Jika kesulitan menghubungi dokter, kendalikan tubuh bayi agar tidak naik. Lalu, catat obat apa saja yang telah diberikan kepada bayi sebagai bahan laporan ketika dokter datang.
- Dinginkan suhu ruangan dengan membuka jendela agat udara ruangan terasa lebih sejuk.
- Basahi handuk dengan air dingin, lalu usapkan pada kening, leher dan lengan bayi. Seluruh tubuh bayi pun bisa diusap dengan air bersuhu ruang. Sebagai catatan, jangan gunakan air es karena akan mengakibatkan gejala bertambah parah.
- Beri minum jika bayi telah cukup umur untuk mengkonsumsi makanan dan minuman selain ASI
- Beri obat penurun demam sesuai anjuran dokter
- Menyusui bayi sesuai keinginannya. Bila bayi tak ingin menyusu, jangan dipaksa.
- Periksa suhu tubuh bayi secara rutin setiap beberapa jam sekali
- Segera hubungi dokter jika demam tak kunjung turun
Penangan yang tepat menjadi kunci untuk menurunkan demam pada bayi. Jangan malu bertanya kepada orang lain yang pernah mengalami hal semacam ini. Jika masih ragu, tanyakan pada dokter.
Semoga bermanfaat.
Comments