Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Bayi Demam? Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya

Sep 12, 2018

Orang tua mana yang tidak khawatir ketika melihat bayinya demam. Apalagi bagi orang tua yang baru, biasanya akan mudah sekali panik. Mereka sering takut salah dalam penanganan demam. Khawatir bila apa yang dilakukan justru membuat gejalanya semakin parah. Sebagian orang akan tergesa-gesa membawa bayi ke dokter ketika menghadapi situasi semacam ini. Padahal demam pada bayi ini adalah suatu hal yang normal terjadi. Bahkan bisa ditangani sendiri di rumah.

sumber : parenlane.com

Demam pada bayi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang sedang melawan penyakit. Contohnya, demam setelah bayi diimunisasi. Kondisi semacam ini normal terjadi pada bayi. Hal ini bisa dianggap sebagai bukti bahwa sistem kekebalan tubuh bayi bekerja dengan baik.

Demam juga bisa terjadi pada bayi bila dia terlalu lama beraktivitas di luar rumah. Bisa juga karena kamu memakaikan baju terlalu tebal pada bayi. Oleh karena itu, jangan panik dulu ketika tubuh bayi terasa panas. Cek kembali apakah bayi masih mau minum susu dan terlihat aktif.

Jenis Demam pada Bayi

Demam pada bayi bisa dibedakan melalui suhu tubuh mereka. Normalnya, suhu tubuh bayi adalah 36-37 derajat Celcius.

1. Demam Ringan

Bayi dikatakan demam ringan jika kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi dari suhu normalnya. Kenaikan suhu tubuh berada pada kisaran 37-37,5 derajat Celcius.

2. Demam Sedang

Demam sedang pada bayi terjadi jika kenaikan suhu tubuhnya mencapai 38-38,5 derajat Celcius

3. Demam Tinggi

Bayi baru dikatakan demam tinggi bila suhu tubuhnya mencapai 39 derajat Celcius atau lebih.


Bila demam pada bayi masuk pada jenis demam ringan atau sedang, kamu bisa segera memberikan perawatan sesuai dengan gejala yang muncul. Akan tetapi, jika sudah masuk kategoru demam tinggi, segera beri penurun demam secepatnya.

Waspadai Hal Berikut Ketika Bayi Demam

Demam pada bayi memang tidak selalu menandakan bahaya. Tapi kita tetap harus memberikan perhatian lebih jika kondisi tertentu terjadi. Kamu harus mulai waspada ketika demam pada bayi diikuti oleh gejala-gejala berikut:
  • tidak nafsu makan 
  • tampak lesu dan tidak semangat bermain 
  • tidak responsif 
  • terdapat ruam 
  • muntah 
  • diare 
  • rewel 
  • sesak napas 
  • tampak tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis atau popok tidak sebasah biasanya 
  • kejang 
Jika reaksi semacam itu ada disertai dengan demam pada bayi, segera hubungi dokter.

Cara Mengatasi Demam pada Bayi

Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara melakukan penanganan yang tepat ketika bayi demam. Hal ini akan sangat berguna untuk mencegah demam pada bayi bertambah parah, jika kita kesulitan menghubungi dokter. Berikut ini hal yang harus dilakukan:
  1. Bersikap tenang. Orang tua yang panik atau gugup akan dirasakan oleh bayi. Hal ini justru akan menambah gejala demamnya karena bayi terus menerus menangis.
  2. Periksa suhu tubuh bayi. Kamu bisa mengukur suhu tubuh bayi dengan termometer untuk mengetahui berapa suhu tubuhnya. Bagian yang paling disarankan untuk mengukur suhu tubuh bayi adalah melalui anus. Bagian ini dinilai lebih akurat jika dibandingkan dengan mulut, ketiak, atau telinga. Mengetahui suhu tubuh pada bayi akan memudahkan kita untuk memberikan penanganan pada bayi.
  3. Berikan pengobatan yang sesuai. Pada bayi 0-3 bulan, bila dia mengalami demam, sebaiknya segera hubungi dokter. Hal ini karena bayi pada usia tersebut belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik sehingga memungkinkan kuman dan virus dapat lebih mudah menyebar dan merusak jaringan tubuh dengan cepat. Selain itu, kamu bisa mengistirahatkan bayi, mengompresnya untuk membantu menurunkan panas bayi, atau memberikan obat penurun panas. Segera hubungi dokter jika demam berlanjut.
  4. Jika kesulitan menghubungi dokter, kendalikan tubuh bayi agar tidak naik. Lalu, catat obat apa saja yang telah diberikan kepada bayi sebagai bahan laporan ketika dokter datang.
  5. Dinginkan suhu ruangan dengan membuka jendela agat udara ruangan terasa lebih sejuk.
  6. Basahi handuk dengan air dingin, lalu usapkan pada kening, leher dan lengan bayi. Seluruh tubuh bayi pun bisa diusap dengan air bersuhu ruang. Sebagai catatan, jangan gunakan air es karena akan mengakibatkan gejala bertambah parah.
  7. Beri minum jika bayi telah cukup umur untuk mengkonsumsi makanan dan minuman selain ASI
  8. Beri obat penurun demam sesuai anjuran dokter
  9. Menyusui bayi sesuai keinginannya. Bila bayi tak ingin menyusu, jangan dipaksa.
  10. Periksa suhu tubuh bayi secara rutin setiap beberapa jam sekali
  11. Segera hubungi dokter jika demam tak kunjung turun 

Penangan yang tepat menjadi kunci untuk menurunkan demam pada bayi. Jangan malu bertanya kepada orang lain yang pernah mengalami hal semacam ini. Jika masih ragu, tanyakan pada dokter.

Semoga bermanfaat.

Comments