Assalamu'alaikum!

Perkenalkan, nama saya Aprilely Ajeng Fitriana. Kalian bisa panggil saya Lelly. Saya lahir di Malang pada tanggal 22 April 1991. Saat ini, saya tinggal di Bogor bersama suami dan anak saya. Blog ini adalah tempat saya mencurahkan segala pemikiran saya dari berbagai peristiwa. Bagaimana saya menghadapinya dan apa saja hikmah yang saya peroleh.

Susah Menabung? Yuk, Lakukan 10 Tips Menabung yang Mudah Dilakukan!

Feb 11, 2019

menabung


Dulu, saya adalah orang yang punya prinsip begini, “kalau duit mau habis itu artinya akan dapat rejeki lagi.” Prinsip semacam ini sebetulnya cukup menyesatkan. Saya jadi tidak punya effort untuk menabung sama sekali. Padahal menabung ini penting. Saya harus punya tabungan untuk beberapa kebutuhan di masa yang akan datang. Untuk liburan, ibadah haji dan umrah, tabungan Pendidikan, tabungan kesehatan, dan lain-lain. Boro-boro bisa terbagi dalam slot-slot tersebut, gaji saya dulu selalu raib di akhir bulan. Bahkan, tidak jarang sebelum akhir bulan sudah kembang kempis.

Pandangan saya berubah setelah saya menikah. Suami saya ini betul-betul getol untuk mendidik saya untuk bisa menabung. Kata suami, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang. Bisa saja tiba-tiba jobless, bisa saja tiba ada sesuatu hal lain yang tidak kami inginkan terjadi. Lalu, kalau tidak punya tabungan sama sekali bagaimana coba?



Tabungan sebetulnya juga tidak melulu soal perkara dana darurat, tapi juga tentang kebutuhan di masa yang akan datang ketika anggota keluarga kami bertambah. Pasti akan ada penambahan ini itu di rumah. Renovasi rumah dan taman juga butuh biaya, kalau tidak dianggarkan tabungannya, bagaimana caranya bisa membeli semua itu. Sedangkan, kita sama-sama tahu bahwa harga masing-masingnya tidak murah.

Intinya sih, suami saya ingin istrinya mulai menabung supaya nggak pusing lagi dengan masalah-masalah finansial. Kalau ada tabungan itu tenang. Misal, ada saudara di Jawa yang menikah. Ada uangnya untuk pulang kampung di luar jadwal kami.



Setelah berkali-kali diceramahi suami, akhirnya saya mulai mencari cara untuk menabung. Minimal sih, saya punya tabungan sendiri untuk bisa sedekah, sisanya saya simpan untuk kebutuhan saya yang lain. Jadi, kalau kepingin ini itu sedangkan kondisi keuangan keluarga tidak memungkinkan, tabungan saya ini bisa dipakai. Alhamdulillah, semuanya bisa. Walau tabungan saya baru saja dikuras karena acara akhir tahun kemarin. Sekarang sih, lagi pingin nabung lagi.

Nah, kalau kalian juga lagi pingin nabung supaya bisa bebas secara finansial, kalian bisa coba 10 tips ini.
 

Gunakan uang tunai

rupiah


Dulu, saya punya kebiasaan belanja dengan kartu debit. Mudah memang belanja dengan kartu itu. kita tidak perlu bingung cari-cari ATM untuk belanja. Tinggal gesek, semua masalah selesai. Kalau uang kurang, gesek saja. Ternyata, kebiasaan ini yang membuat saya sulit untuk mengendalikan keuangan saya. Suka lupa saja sudah belanja apa saja dan berapa besar nominalnya. Tahu-tahu, gaji saya habis.
Setelah menikah, saya coba ubah kebiasaan ini. Saya mulai menggunakan uang tunai kemana-mana. Kalau uangnya kurang, saya tidak memaksa untuk belanja. Biasanya, saya akan mulai untuk mengembalikan mana sih belanjaan saya yang nggak butuh-butuh banget. Cara ini benar-benar ampuh untuk menekan gaya hidup konsumtif yang saya miliki.

Tulis semua pengeluaran

catatan pengeluaran


Ini hal sepele yang betul-betul mampu membuat kita jadi bisa menabung. Saya buat perbandingan pada diri saya sebelum dan sesudah mencatat pengeluaran saya. Jadi, ini awalnya saya lakukan karena gaji saya selalu habis. Gaji berapa pun itu. Mau Cuma 2 juta atau bahkan 5 juta ke atas. Selalu saja habis. Lalu, saya coba untuk mencatat pengeluaran saya dengan niatan bisa menabung untuk pernikahan saya. Bulan pertama mencatat pengeluaran, ketahuan sudah penyakitnya ada di mana. Bulan kedua, saya coba untuk menekan hal tersebut dan berhasil membuat pengeluaran saya jadi semakin kecil. Begitu seterusnya hingga saya betul-betul bisa menabunv cukup banyak.

Bonus yang saya terima juga tidak langsung saya belanjakan seperti sebelumnya. Semuanya berhasil saya tabung. Uang itu akhirnya memang tidak saya gunakan untuk pernikahan saya. Orang tua saya yang membiayai sepenuhnya. Tapi alhamdulillah, saya jadi punya tabungan ketika saya sudah menikah.

Unfollow dan unsubscribe akun-akun belanja dari social media dan email

promo


Akun-akun belanja denga segudang promo itu penyakit. Kalau terlalu sering melihat promo yang mereka gencarkan akhirnya sulit sendiri untuk mengendalikan hasrat belanja. Biasanya, kalau hasrat belanja itu muncul dan pas lagi ingat isi lemari yang masih penuh, saya perbanyak istighfar dan mulai unfollow atau unsubscribe akun-akun belanja dari social media saya maupun email saya. Ini berhasil mengurangi hasrat belanja lho.

Saya baru akan follow mereka ketika butuh saja. Selebihnya ya tidak perlu difollow. Beli, lalu unfollow.

Cari kupon promo sebelum belanja

kupon promo


Ini biasa saya lakukan kalau saya mau beli domain untuk blog saya. Ketika saya ingin ikut kelas online dari skillshare. Atau ketika saya ingin membeli buku secara online. Saya pasti akan cari kupon promonya dulu sebelum belanja. Ini lumayan lho bisa menghemat uang belanja saya.

Hal semacam ini bahkan saya lakukan kalau lagi kepingin jajan di resto-resto. Cari kupon promonya dulu. Biasanya untuk menu pesan antar itu selalu ada kupon promo yang bertaburan. Saya manfaatkan saja. Lumayan kan. Hehehe..

Menyisihkan dana darurat

dana darurat


Dana darurat ini wajib untuk disisihkan. Seperti yang suami saya bilang, kitq tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan. Kalau misalnya kita tidak punya tabungan untuk dana darurat ini, bisa kewalahan pasti. Horornya adalah terjebak dalam riba.

Untuk menabung dana darurat ini, kita harus punya target nih. Dana darurat yang disimpan mau seberapa banyak? 3 kali pengeluaran bulanan kita kah? Atau 6 kali pengeluaran kita? Sebetulnya angka ini relatif ya. Kalau yang single tentu berbeda dengan yang sudah menikah. Untuk keluarga yang belum punya anak, tentu beda dengan keluarga yang sudah punya anak. Bahkan, jumlah anak juga akan mempengaruhi target dana darurat yang harus disiapkan. Kalau soal ini, pelan-pelan saja. Nanti, lama kelamaan pasti akan terkumpul dengan sendirinya kok. Asal mau disisihkan. Kalau tidak ya sampai kapan pun tidak akan aka nada uangnya.

Buat jadwal belanja

jadwal belanja


Jadwal belanja ini juga penting. Kita jadi punya rem untuk belanja. “Oh, belum waktunya belanja nih. Nanti saja.” Kita juga jadi nggak mudah untuk beli sesuatu juga. Kalau hasrta belanja bisa ditekan, tentu akan semakin mudah untuk menabung.

Saya pribadi sudah menerapkan hal ini. Saya punya jadwal belanja mingguan, bulanan, dan tahunan. Kalau mingguan itu jelas ya, bahan makanan dalam satu minggu. Kalau yang bulanan ini biasanya sembako. Sedangkan untuk tahunan ini kebutuhan lain seperti baju, tas, sepatu, dll.

Tahan keinginan untuk belanja

belanja


Misal, kita lihat iklan gadget, baju, atau apapun yang menggoda iman kita. Coba untuk mengendalikan keinginan belanja kita dengan menundanya. Cobalah untuk menunda selama 30-40 hari, kalau misal keinginan belanja itu memang masih ada, bisa mulai dipertimbangkan untuk belanja.

Kenapa sih harus ditunda dulu? Karena seringnya, kita itu belanja bukan karena benar-benar butuh. Cuma kemakan iklan aja. Akhirnya beli. Ini nih yang akhirnya membuat kita susah untuk menabung. Cobalah untuk menahan hasrat belanja. Ini jelas butuh latihan. Tidak tenang pastinya ketika keinginan belanja itu muncul. Tapi nggak sampai membuat kita mati, bukan?

Sekali dua kali pasti sulit. Tapi kalau sudah terbiasa, pasti akan lebih mudah lagi. Menunda keinginan belanja ini juga akan memberikan ruang untuk mempertimbangkan kembali apakah kita betul-betul perlu untuk membeli barang tersebut.

Beli yang kamu butuhkan

belanja


Waktu hari-H promo, saya sering melihat orang yang memborong barang diskonan tersebut dengan jumlah yang besar sekali. Bayangkan, satu trolli full dengan minyak goreng ketika lagi promo minyak goreng. Satu trolli lagi full dengan mie instan ketika sedang promo mie instan. Apa iya, semua bahan makanan itu bisa habis sebelum expired date-nya?

Kalau kamu termasuk orang yang seperti itu,, sebaiknya mulai bertobat. Jangan mudah termakan promo. Hanya karena promo terus belinya banyaaak sekali. Ingat, kalau makanan itu punya expired date. Sedangkan barang lain juga bisa jadi hanya akan menumpuk di lemari tanpa tahu kapan akan digunakan. Jadi, cukup beli apa yang dibutuhkan. Mau ada diskonan atau tidak. Jangan sampai kemakan diskon.

Rencanakan belanja berdasarkan promo

belanja


Saya suka sekali cari promo yang ada di supermarket terdekat sebelum menentukan menu makanan. Karena kalau sudah dapat promo, ini lumayan lho. Kita bisa beli ikan yang besar dengan harga miring daging kualitas terbaik juga dengan harga miring. Buah-buahan juga.

Jadi, kalau mau makan enak tuh, nggak harus mahal karena ada promo ini. Kesannya memang makan makanan mahal. Padahal ya enggak. Ini betul-betul membahagiakan sih buat saya. Karena saya jadi bisa menghemat uang lebih dari sini.

Ini juga berlaku kalau kita mau liburan ke luar kota bahkan luar negeri. Buat jadwal liburan berdasarkan tanggal tiket promo pesawat dan hotel. Ini akan membantu kita sekali untuk menghemat anggaran liburan.

Buat sendiri

DIY


Saya mulai menerapkan hal ini. Dimulai dari masak semuanya sendiri. Kalau bosan dengan menu tertentu saya akan coba variasikan menu. Tapi ya itu, buat sendiri semuanya. Cara ini bisa sangat menghemat pengeluaran. Kalau beli kan paling cukup untuk sekali makan, kalau masak sendiri bisa untuk seharian. Lumayan kan?

Hal ini juga berlaku kalau misal kalian bisa buat baju sendiri atau hal lain sendiri. Dari pada beli, bisa untuk coba buat sendiri. ini sudah jelas lebih murah. Model juga sesuai keinginan.

Itu tadi 10 tips menabung yang bisa kamu lakukan. Mudah kok. Selamat mencoba.



with love,


Comments

  1. Istikomah dari nyatat pemasukan dan pengeluaran itu berat sekali.. Paling lama 3 bulan lah, abis itu stres karna pengeluaran2 kecil yang lupa dicatet wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw.. iya, memang susah banget. tapi kalau mau menghemat pengeluaran, kita juga harus tahu slot pengeluaran ini lari ke mana aja.

      Delete
  2. Alhamdulillahs aya ga kesultian nabung mbak, karena semuanya udah diatur sesuai budget... terlebih lagi tinggal di kota kecil yang pengeluaran ga terlalu banyak... masih tinggal sama keluarga juga... tapi kalau urusan belanja memang jarang sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu bisa buat tabungan kalau nanti lepas dari keluarga atau sudah kerja di kota besar. karena kebutuhan hiduo tiap kota juga beda. ada yang apa-apa bener-bener mahal.

      Delete
  3. makasi mbak. semangaaaat.. semoga bisa terus nabung ya.. :)

    ReplyDelete
  4. Bole dong mbak mbak bantuin aku ngatur keuangan. Aku selalu kesulitan dn bingung ngaturnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini dimulai dari membiasakan diri mencatat pengeluaran dan pemasukan. kalau nggak ada catetannya, agak susah buat ngaturnya. apa yang mau diatur kalau kebutuhan kita berapa, pemasukan kita berapa nggak kita ketahui.

      Delete